Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Serangan Bom di Surabaya

Kelompok JAD Terkait ISIS, Peledak Bom di Surabaya Ketuanya dan 3 Aksi Teror yang Pernah Dilakukan

Polri mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018), adalah Dita Supriyanto.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/NURIKA ANISA
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan memegang foto keluarga Dita Supriyanto, pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018). 

Kapolri mengatakan, anggota ISIS di Indonesia yang berangkat sebanyak 1.100.

Sebanyak 500 ada di Syiria sekarang.

Sebanyak 103 telah meninggalkan Syiria dan 500 di deportase.

Baca: Bau Bubuk Mesiu Menyengat usai Ledakan Bom di GKI Jalan Ngagel Surabaya

Deretan Aksi yang Pernah Dilakukan

1. Bom bunuh diri di Kampung Melayu

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kadiv Humas Polri Irjen Polisi Setya Wasisto, dan Kapusdokkes Polri Brigjen Arthur Tampi, menggelar konferensi pers di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/5/2017), terkait bom bunuh diri Kampung Melayu
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kadiv Humas Polri Irjen Polisi Setya Wasisto, dan Kapusdokkes Polri Brigjen Arthur Tampi, menggelar konferensi pers di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/5/2017), terkait bom bunuh diri Kampung Melayu (TRIBUN/JEPRIMA)

Pada tahun 2017 lalu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan, kelompok Mudiriyah Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung Raya berada di balik serangan dua bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (24/5/2017) lalu.

Dua pelaku bom bunuh diri tersebut, Ichwan Nurul Salam (31) dan Ahmad Syukri, merupakan anggota kelompok tersebut.

Baca: 6 Fakta Pelaku Pengeboman 3 Gereja di Surabaya, Sosoknya di Mata Warga hingga Menjual Obat Herbal

"Jadi, kelompok yang bertanggung jawab atas peristiwa ini adalah Mudiriyah JAD Bandung Raya," ujar Tito dalam keterangan pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/5/2017).

Tito menjelaskan, kelompok ini telah berbaiat dengan kelompok ISIS dan penghubung atau intermediary WNI bernama Bahrun Naim di Suriah.

Dalam catatan Polri, untuk kesekian kali kelompok ISIS dengan jaringan Bahrun Naim melakukan aksi teror di Indonesia, sebelumnya mereka melakukan serangan di Jalan MH Thamrin Jakarta pada awal 2016 lalu.

Anggota kelompok tersebut juga terlibat bom di Cicendo dan perencanaan serangan bom ke pospol Pasar Senen, Jakarta Pusat; Mapolda Jawa Barat; serta beberapa kantor polisi dan pospol di Jawa Barat.

Baca: 6 Fakta Terkini Ledakan Bom di Sidoarjo, Kumpulan Foto, Sosok Pelaku, hingga Kondisinya

2. Bom panci di Bandung

()

Maret 2017, terungkap pelaku peledakan bom panci di Cicendo, Yayat Cahdiyat alias Dani alias Abu Salam (41), tergabung dalam kelompok teror Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Barat.

Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta kala itu, Selasa (28/2/2017) mengatakan, JAD juga terafiliasi dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca: Robert Alberts Ungkap Maksud Dirinya Tidur di Pinggir Lapangan Saat Babak Kedua Lawan Arema FC

Dilansir dari WartaKota, Boy menceritakan, dalam catatan kepolisian, Yayat sempat menjalani hukuman pidana penjara di Lapas Tangerang, sekitar dua tahun.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved