Serangan Bom di Surabaya
Kisah Penjual Air Galon, yang Dapat Pesan Khusus Mutiono Sesaat Jelang Ngebom Polrestabes Surabaya
Pria ini menjadi saksi hidup terakhir keberadaan Bomber Polrestabes Surabaya, sesaat sebelum beraksi maut dengan keluarga.
Penulis: Khairul Amin | Editor: Mujib Anwar
Pak Kasida juga tidak terlalu banyak tau tentang Tri Murtiono, karena keluarganya memang tertutup.
"Gak banyak informasi yang saya tau, mereka sangat tertutup, ketemu juga hanya waktu antar air, saya lewat dwpan rumahnya juga sering tertutup," tuturnya.
Ajak 4 Anaknya yang Bocah Bunuh Diri Bom 3 Gereja, Begini Perilaku Aneh Keluarga Dita dan Puji
Namun menurutnya, selama tinggal di Komplek tempat tinggal pak Pak Kasida, kurang lebih selama 4-bulan, Tri Murtiono tidak terlihat melakukan aktivitas mencurigakan, baik pakaian maupun aktivitas lain.
"Gak ada yang mencurigakan, aktivitas juga biasa saja, cara berpakaian juga tidak ada yang aneh," tambahnya.
Sementara, hingga hari terjadinya bom di Polrestabes Surabaya, Senin pagi lalu, Pak Kasida juga tidak mengetahui bahwa yang melakukan adalah salah satu tetangganya.
"Taunya ya setelah disini banyak polisi kemaren malem mas, sebelumnya gak tau," pungkas Kasida. (Surya/Khairul Amin)
Korban Tewas Pertama yang Teridentifikasi, Astaga Ternyata Seorang Bocah, Sedang Adiknya Kritis
Kisah Pilu Wenny yang Saksikan Detik-detik Pelaku Ledakkan Bom dan Merenggut Dua Anaknya
Berkat Aksi Heroik Aktivis Gereja ini Lawan Teroris, Jemaat Gereja Santa Maria Banyak Terselamatkan