Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Serangan Bom di Surabaya

Ngaku Teman SMA, Sosok Ini Ungkap Sisi Lain Dita si Pengebom Gereja di Surabaya, Berbanding Terbalik

Aksi teror bom yang terjadi masih menyimpan duka bagi masyarakat Surabaya.

Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Edwin Fajerial
IST
Keluarga Dita Oeprianto semasa hidup, pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya. 

Semasa SMA, Dita dikenal dengan pribadi yang santai dan murah senyum.

Tak hanya itu, Dita juga mencitai musik rock dan jago bermain gitar.

Selain pintar main gitar, Dita juga menyukai pecinta alam.

Meski bukan anggota resmi SMAPALA, Dita kerap mengikuti acara camping, perkemahan wiyata, pendakian ke Penanggungan.

Berikut postingan selengkapnya :

"Dita yang saya kenal

Dita adalah teman sekelas saya di SMA 5 Surabaya pada 1988-1989, tepatnya di kelas 1-7, sebelum kemudian kami berpisah pada kelas penjurusan, saya ke A1-5 dan dia A2-3. Saya mengingat namanya Dita Apriyanto.

Saya mengenalnya sebagai orang yang santai dan murah senyum, jejak di foto-foto ini membuktikan panjang-pendek ingatan saya. Saya juga mengenalnya sebagai salah seorang pecinta musik rock, dan ia cakap bermain gitar. Mungkin jika sejak kelas satu saya dan teman-teman bikin band, bisa jadi dia yang akan jadi gitaris atau bassisnya. Saya? Tentu saja Pokalis. Sayangnya saya dan teman-teman baru "serius" nge-band mulai kelas 2, dengan prestasi fenomenal ditonton lebih 100rb orang sebagai band pembuka ceramah Zainuddin MZ. Dita sendiri seingat saya punya grup band di luar sekolah.

Saya tidak ingat apakah dia menjadi aktifis SKI sejak kelas 1 atau tidak, saya sendiri memilih aktif di pecinta alam. Dita sendiri seingat saya adalah "fans" dari SMALAPALA meski bukan anggota resmi, beberapa acara camping, perkemahan wiyata, pendakian ke Penanggungan, dia ikut. Bahkan ia juga sempat ikut lomba susur pantai Kenjeran-Rungkut bersama kami. Sebagai orang yang di luar SKI, saya tidak punya informasi yang cukup untuk menilai, tapi buat saya normal saja jika siapa saja aktif di sana. Orangtua mana sih yang gak ingin anaknya aktif di keagamaan, termasuk orangtua saya. Saya bersyukur orangtua mendukung berkegiatan pecinta alam dan saya juga bersyukur hingga saat ini SMALAPALA masih saling berhubungan, mengingatkan dan mendukung seperti layaknya keluarga besar.

Selepas kelas 2-3, saya lupa tapi rasanya intensitas pertemuan dan pertemanan kami rasanya berkurang karena kesibukan masing-masing atau persiapan UMPTN. Saya justru tidak ingat jika ia masuk FE Unair, padahal tahun 1991 saya juga tercatat sebagai mahasiswa IESP FE Unair, saya justru lebih mengingat Ari Lasso dan gadis-gadis FKG Unair yang menjadi teman saat Penataran P4. Atau Agus Nurbag teman SMALA 1-7 juga yang rumahnya di kompleks Unair, tempat saya sesekali nunut makan siang.

Reuni Akbar SMALA angkatan 91 yang diselenggarakan tahun lalu di UBAYA Center lereng Penanggungan Mojokerto, Dita tidak hadir dan tak ada yang mengetahui kabarnya. Berita dua hari terakhir terus terang membuat saya terkejut bukan kepalang, grup WhatsApp SMA berdesing tiada henti. Kami rasanya campur aduk, muak, marah, takut, sedih, atas pilihan hidupnya yang tragis dan kejam. Saya rasanya tak mengenali lagi Dita yang murah senyum sembari tangannya mengepal metal bercengkrama bersama Ijus atau Jannes yang memiliki keyakinan berbeda seperti foto di pojok kiri bawah. Saya menangis memandang foto keluarga itu, saat mengingat keluarga saya sendiri. My brain not arrive, saya menyebutnya.

Atas nama orang yang pernah mengenal Dita, saya turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada seluruh korban dan keluarganya. Dari lubuk hati yang paling dalam, saya juga merasa harus meminta maaf atas jalan gelap yang menjadi pilihannya. Peristiwa itu telah menjadi tragedi kemanusiaan yang sungguh akan sulit terlupakan.

Semoga kita tetap dapat beribadah sesuai keyakinan masing-masing, dan mampu menjaga akal sehat tanpa kehilangan kemanusiaan. Mohon maaf jika tidak berkenan dengan catatan ini.

Lereng Merapi Sleman, 15 Mei 2018
Transpiosa Riomandha,

(Alumni SMALA Surabaya lulusan 1991)"

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved