Serangan Bom di Surabaya
Sempat Salat Dhuha, Nuchin Lalu Tersambar Bom Gereja Pantekosta, Kisah Tragisnya Melelehkan Mata
Kisat pria ini benar-benar melelehkan mata, saat tersambar bom bunuh diri gereja di Surabaya usai salat dhuha.
Penulis: M Taufik | Editor: Mujib Anwar
"Di rumah sakit, awalnya juga tidak ada nama suami saya. Tapi kemudian saya disuruh ngisi formulir dan menuliskan sejumlah data serta ciri-ciri suami saya. Anak saya juga dites-DNA," ceritanya.
Setelah itu dia dan anaknya kembali pulang ke rumah. "Katanya akan dihubungi kalau ada kabar terkait suami saya," tutur ibu 46 tahun ini kepada Surya.
Sampai keesokan harinya, tak kunjung ada kabar. Di sisi lain, upaya mencari Nuchin ke sana kemari juga tak kunjung membuahkan hasil.
Terduga Teroris di Malang ini Sering Bawa Jeriken Tengah Malam, Saat Rumah Digeledah Astaga Ternyata
Baru Senin sore sekitar pukul 16.00 WIB, keluarga mendapat kepastian dari polisi bahwa Nuchin merupakan salah satu korban tewas dalam peristiwa bom bunuh diri di Gereja Pusat Pantekosta di Jalan Arjuno.
Seperti disambar petir, Jayati pun tak bisa berkata apa-apa mendengar kabar kepergian suaminya. Hanya tangis yang terucap dari mulutnya.
Malam harinya, jenazah korban dipulangkan ke rumah duka dan kemudian dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat yang berada persis di seberang jalan depan rumahnya sekira pukul 20.00 WIB.
Ratusan orang turut mengantarkan pemakaman Nuchin.
Kisah Keluarga Terduga Teroris di Malang, Diajak Kenalan Malah Lari, Masuk Rumah Lewat Jalan Tikus
Keluarga, tetangga dan berbagai kolega terus berdatangan ke rumah duka untuk berbelasungkawa. Termasuk Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin juga berkunjung ke sana, Senin siang.
"Semoga almarhum mendapat tempat yang baik di sisi-Nya. Semoga khusnul khatimah," ujar Cak Nur, panggilan Wabup Nur Ahmad Syaifuddin, usai bertemu dengan Jayati dan menggelar tahlil bersama di rumah duka.
Di mata keluarga dan sejumlah tetangga, Nuchin terkenal sebagai sosok yang baik hati.
"Tidak pernah neko-neko. Biasanya pulang kerja ya ke masjid, atau pas libur pergi ke pasar loak seperti kemarin itu," kata Huda, saudara sepupu almarhum.
Kisah Menyayat Hati 16 Jam Cari Tante Korban Bom di GPPS Arjuno, Saat Ketemu Malah Tak Tega
Demikian halnya di mata teman kerjanya. Nuchin disebut orang yang supel. "Pak Nuchin sudah sekitar 11 tahun bekerja di Amanda. Orangnya ramah dan supel. Baik, dia pegawai yang baik," jawab Wahyuningtyas, pegawai Amanda Brownies saat berkunjung ke rumah duka bersama puluhan karyawan lain.
Saudara, tetangga, rekan kerja, dan berbagai pihak yang mengenal Nuchin merasa sangat kehilangan. Mereka semua mengaku kaget ketika mendengar kabar bahwa Nuchin ikut menjadi korban bom di Surabaya.
Sejumlah informasi yang beredar, ketika itu Nuchin sedang melaju di belakang mobil Avanza pelaku pemboman. Karenanya, ketika mobil berbelok menyerang gereja dan meledak, Nuchin pun ikut menjadi korban.
Almarhum meninggalkan tiga anak dan seorang istri. Dua anaknya sudah dewasa, hasil perkawinan dengan istri pertama. Sementara satu anak masih kelas 3 SD, yakni anak dari pernikahannya dengan Jayati. (Surya/M Taufik)
Pelaku Ledakan di Rusun Sidoarjo 6 Orang, Semua Masih Sekeluarga, Kondisinya Mengerikan
Kisah Keluarga Terduga Teroris di Malang, Diajak Kenalan Malah Lari, Masuk Rumah Lewat Jalan Tikus