Semarak Ramadan 2018
Kisah Pria Kristen 14 Tahun Keliling Kota Bangunkan Warga Muslim Sahur, Perjuangannya Patut Ditiru!
Karena sahur dilakukan pada dini hari, banyak orang yang keliling untuk membangunkan orang sahur.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Ayoub mengungkapkan, di masa kanak-kanaknya banyak orang yang menjadi mesarahaty dan membuat suasan puasa Ramadan semakin semarak dan meriah.
Namun kondisinya berbeda untuk saat ini yang sudah jarang ditemui orang bersedia menjadi mesarahaty.
Bahkan tak jarang Ayoub berjalan seorang diri menjalankan tugasnya.
Ayoub bangun pukul 01.00 dini hari dari tidurnya dan berkeliling hingga pukul 04.00.
Baca: Jadwal Piala Dunia Grup C, Prancis Diunggulkan, Tiga Tim Play-off Jadi Lawan
Ayoub mengenang orang-orang yang dibangunkannya langsung keluar rumah, mendoakan dirinya, dan tak jarang mengundangnya untuk ikut bersantap sahur.
Para mesaharaty, juga terkadang menggunakan beragam cara untuk membangunkan warga dan menjadi ciri khas Ramadan di berbagai negara Arab selama berabad-abad.
Wih, keren ya, guys!
Namun, seiring kemajuan teknologi tradisi ini perlahan-lahan memudar dan hanya meninggalkan cerita.
Tradisi Bangunkan Sahur di Indonesia
Di Indonesia, beberapa daerah masih melakukan rutinitas untuk membangunkan warga tatkala masuk waktu sahur.
Dilansir dari TribunWow, satu di antaranya adalah yang terjadi di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Baca: Begini Cara Rasulullah SAW Memakan Buah Kurma, Menu yang Dianjurkan untuk Sahur dan Buka Puasa
Sekelompok pemuda dengan kompaknya menabuh rebana untuk membagunkan orang di waktu sahur.
Mereka terkumpul dalam grup musik rebana Mambulilling, Polewali Mandar yang biasanya tampil di hajatan perkawinan atau khataman alquran.
Saat waktu telah menunjukkan pukul 02.30 WITA, mereka langsung bersiap dengan segenap perlengkapannya.
Mereka menyusuri lorong dan gang sempit di kelurahan Wattang sambil menabuh rebananya.
Baca: Mulai Waktu hingga Menu, Intip Nih Sahur ala Rasulullah SAW, Patut Ditiru Nih!
