Serangan Bom di Surabaya
9 Hari Tewas Usai Jadi Korban Teror Bom di Surabaya, Polisi Ungkap Kondisi Jenazah Bayu, Miris
Tewas jadi korban aksi teror bom di Surabaya 9 hari lalu, jenazah Bayu diserahkan ke keluarga. Polisi ungkap kondisinya
Penulis: Triana Kusumaningrum | Editor: Januar
Tangis keluarga almarhum Bayu sudah pecah sesaat sebelum Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin menyerahkan ke Ny Martono, sepupu almarhum Bayu.
Perempuan berambut lurus dan mengenakan baju hitam ini, awalnya berusaha tegar. Tapi air matanya tak kuasa dibendung saat proses penyerahan jenazah almarhum Bayu.
Ny Martono juga menolak berkomentar saat para wartawan berusaha mewancarai. Dia melambaikan tangan sebagai isyarat penolakan.
Baca: Sang Anak Ulang Tahun ke-18, Shahrukh Khan Siapkan Pesta Meriah dan Super Mewah, Bikin Iri!
Tangis Ny Martono kian keras, saat peti jenazah almarhum Bayu di bawa dan dimasukan ke ambulance. Isak tangisnya pecah keras dan Ny Martono memeluk erat dr Andi Fanny Sujuti.
"Sabar, yang kuat," tutur dr Andi Fanny sambil memeluk erat Ny Martono yang terus menangis.
Tak hanya isak tangis histeris, Ny Martono ambruk pingsan. Anggota keluarga dan petugas RS Bhayangkara pun menggendongnya ke mobil.
Tak lama kemudian, ambulance yang membawa jenazah almarhum Bayu meninggalkan RS Bhayangkara. Jenazah dibawa ke rumah duka di Jl Gubeng Kertajaya Surabaya guna disemayamkan.
Baca: Ombak Besar Terjang Laut Tuban, Nelayan Tetap Nekat Melaut
Kondisi jenazah
Jenazah mendiang Aloysius Bayu Rendra Wardana korban ledakan bom di Gereja Santa Marua Tak Bercela (SMTB) diserahkan kepada pihak keluarga pada Selasa (22/5/2018)
"Jadi hari ini akan diserahakan pada pihak keluarganya Aloysius Bayu Rendra Waradana umur 38 tahun tinggal di Gubeng Kertajaya, sungguh memprihatinkan buat kita, mudah-mudahan arwahnya diterima disisinya dan keluarganya yang ditinggalkan diberikan kekuatan ketabahan, semoga tidak adalagi korban berikutnya oleh teroris," ujar Machfud Arifin Kapolda Jawa Timur di kamar jenazah RS Bhayangkara, Selasa (22/5/2018)
Proses identifikasi jenazah Bayu memakan waktu selama sembilan hari pasca kejadian ledakan, Minggu (13/5/2018) lalu.
"Butuh waktu untuk pemeriksaan DNA yang bersangkutan, ciri-ciri sudah tidak bisa dikenali lagi, memastikan denganncara tes DNA," terang Machfud Arifin.
Baca: Adara Taista Meninggal Diduga Karena Penyakit Ganas Ini, Gejalanya Sering Diremehkan Banyak Orang
Penyerahan jenazah kepada pihak keluarga Bayu dilakukan langsung oleh Kapolda Jatim, Machfud Arifin, yang didampingi Kabid Dokkes Kombes Pol Budi Heryadi, Kepala Rumah Sakit dr Prima Heru dan Kabid Humas Kombed Pol Frans Barung Mangera di kamar jenazah RS Bhayangkara Surabaya.
Penyerahan jenazah Bayu diiringi dengan isak tangis keluarga yang datang menjemput di kamar jenazah RS Bhayangkara Polda Jatim.