Tobat Usai Jadi Pelaku Teror Bom Bali, Umar Patek Ngaku Pernah Alami Hal Mengerikan di Penjara
Jalan tobat Umar Patek ternyata tak mulus. Terkuak ternyata dia pernah alami hal mengerikan ini di penjara.
Pria yang pernah memperoleh pendidikan dari Akademi Militer Mujahidin Afghanistan ini berharap kepada kita semua sebagai warga negara Indonesia untuk dapat terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan merawat kebhinekaannya juga.
“Karena ini makna atau isensi dari kemerdekaan yaitu sebuah anugerah yang Allah berikan kepada kita. Maka sebagai bentuk rasa syukur kita diberikan kemerdekaan, maka kita harus menjaga dan merawat negeri ini dengan sebaik-baiknya dengan segala macam kebhinekaannya,” ujar pria yang menjadi asisten koordinator lapangan pada peristiwa peledakan Bom Bali tahun 2002 ini.
Baca: 11 Hari Tewas Usai Aksi Teror Bom, Jenazah Dita Akhirnya Dimakamkan, Hal Ganjil Terjadi di Kuburan
Diketahui sebelumnya, Umar Patek ikut membantu Mukhlas Cs meracik dan merakit Bom Bali 2002, di sebuah kontrakan di Jalan Menjangan, Bali.
Melansir Tribunnews.com, Ia mengaku datang ke Bali atas perintah Mukhlas, ingin melakukan pembalasan untuk umat muslim di Palestina.
Saat itu, dirinya tak sepaham adanya aksi tersebut namun ia harus mengikuti kata senior, Dulmatin.
"Saya hanya ikut Dulmatin," ujarnya dalam persidangan, Senin (7/5/2012).
Baca: 5 Fakta Bocah SD Hamili Siswi SMP, Terungkap Cara Pacarannya hingga Jawaban Ayahnya yang Tak Pantas
Umar Patek selalu merasa berat bila harus menolak permintaan Dulmatin.
Menurutnya, Dulmatin kerap kali membantunya dalam urusan risiko dapur.
Hingga dirinya memutuskan berangkat dan tiba di Bali, 2 Oktober 2012.
Di Bali ia mendapatkan tugas untuk meramu bahan peledak.
Baca: Ahli Ungkap Nasib yang Akan Diterima Bocah SD yang Hamili Siswi SMP Jika Dinikahkan, Merinding!
"Saat itu saya tidak bisa pulang, karena saya tidak punya uang, sehingga tidak mungkin saya pulang, walaupun dengan berat hati, saya terpaksa membantu mereka. Tapi, alhamdulillah Sawad sudah menyelesaikannya saat itu," tuturnya.
Usai menyelesaikan tugasnya, Ia kembali pulang lebih awal ke Solo menggunakan bis.
Ia mengetahui adanya aksi bom itu dari televisi.
"Saya sedih dan menyesali kejadian itu karena saya sempat menentang," tukasnya.
Baca: Baru Sunat, Bocah SD Sudah Hamili Siswi SMP, Hal Buruk Ini Disebut Akan Menimpa Anak Mereka, Miris
Alami hal mengerikan usai tobat