Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tak Hanya Pangeran George, 2 Anggota Kerajaan Ini Juga Pernah Mendapat Ancaman Teror ISIS

Berita tentang ancaman terhadap Pangeran George kali pertama dipublikasikan pada Oktober lalu oleh media Inggris.

Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Edwin Fajerial
CNN
Pangeran George diantar Pangeran William di hari pertamanya masuk sekolah. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani

TRIBUNJATIM.COM - Berita tentang ancaman terhadap Pangeran George kali pertama dipublikasikan pada Oktober lalu oleh media Inggris.

Tentunya pemberitaan tentang ancaman ini membuat keluarga kerajaan was-was.

Ancaman tersebut diketahui berasal dari kelompok ISIS.

Perlu diketahui, anak pertama Pangeran William dan Kate Middleton ini menempati posisi ketiga dalam urutan pewaris takhta kerajaan Inggris.

Pangeran George
Pangeran George ()

Anak laki-laki kelahiran 22 Juli 2013 ini memiliki posisi penting dalam urutan kekuasaan kerajaan Inggris kelak.

Ancaman teror untuk Pangeran George ini terungkap dari pengakuan terdakwa serangkaian aksi teror di Inggris.

Ia adalah Husnain Rashid.

Menurut BBC, Rashid ditangkap di rumahnya satu bulan kemudian, yakni pada November 2017 dan ia melemparkan ponsel yang biasa ia gunakan untuk berkomunikasi dengan para pengikut ISIS lainnya ke gang di dekat rumahnya.

Ancaman teror untuk Pangeran George bergerak lewat Telegram.

Seperti yang disampaikan Sky News, Rashid telah meminta pendukung ISIS melalui aplikasi Telegram yang diberi nama 'Lone Mujahid' pada Oktober lalu untuk menargetkan penyerangan terhadap Pangeran berusia empat tahun sekaligus merupakan penerus ketiga dari tahta Kerajaan Inggris itu.

Rashid telah mengakui rencananya tersebut saat memasuki persidangan atas dakwaannya.

Selama dua pekan pertama persidangan, Jaksa Annabel Darliow mengatakan kepada Hakim bahwa Rashid mendorong serangan pada sejumlah target, termasuk Pangeran George di sekolahnya.

Rashid memposting sebuah foto pada satu forum yang dienkripsi di Telegram yang menampilkan gambar Pangeran George tengah diintai dua pejuang jihadis bertopeng.

Ancaman
Ancaman ()

Terdakwa teroris berusia 32 tahun ini bahkan telah mengirim berbagain informasi mengenai Pangeran George.

Informasi tersebut mencangkup alamat lengkap, kode pos, juga kebiasaan Pangeran George bersekolah.

Ia juga mengatakan pada para simpatisan bahwa sekolah Pangeran George dimulai lebih awal.

Selain mengancam keluaga kerajaan, ia juga mendorong para pengikut untuk meracuni es krim yang dijual di area publik dan menyerang stadion sepak bola, bahkan merencanakan pembuatan kiat-kiat untuk melakukan serangan tunggal yang akan dimuat dalam majalah daringnya, menurut Sky News.

Jaksa mengatakan, pembuat web yang merupakan seorang pengangguran itu melakukan kontak dengan teroris ISIS lainnya yang berada di Suriah yang disebut sebagai 'Rapunzel'.

Ia mengirimkan informasi tentang cara membuat bahan peledak dan menembak jatuh pesawat.

Rupanya, ancaman teror untuk Keluarga Kerajaan bukanlah kali pertama terjadi.

ISIS sudah melakukannya berulang kali kepada anggota keluarga kerajaan.

Ada 2 anggota Kerajaan Inggris yang pernah mendapat ancaman teror ISIS.

ISIS menantang Pangeran Harry untuk Bertarung Lewat Pesan Video

Pangeran Harry
Pangeran Harry ()

Ancaman ini terjadi pada tahun 2017 lalu.

Dikutip dari The Independent, pria pria yang muncul dalam video berdurasi 3 menit 30 detik itu diidentifikasi sebagai Abu Uqayl.

Tak hanya menantang berkelahi, pria tersebut juga berbicara soal serangan teror London Bridge saat mengunjungi Singapura pada Juni 2017 lalu.

“Kepada Harry, Anda datang ke Singapura dan menceritakan kisah-kisah semacam itu untuk mendapatkan simpati atas serangan teror London?” ujarnya.

“Mengapa Anda tidak datang ke sini dan melawan kami jika Anda cukup jantan. Hingga kita bisa mengirim Anda ke neraka.”

Pihak berwenang Singapura telah mengidentifikasi pria dalam video tersebut sebagai Megat Shahdan bin Abdul Samad (39) yang meninggalkan negara tersebut untuk bekerja di Timur Tengah pada tahun 2014 lalu.

Ancaman Pembunuhan Ratu Elizabeth II

Ratu Elizabeth II
Ratu Elizabeth II ()

Sebuah harian terbitan Inggris mengklaim bahwa Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berencana membunuh Ratu Elizabeth II saat menghadiri peringatan VJ Day pada tahun 2015 lalu.

VJ Day adalah peringatan kemenangan sekutu atas Jepang yang sekaligus diperingati sebagai hari berakhirnya Perang Pasifik.

Dikutip dari Tribunnews.com, rencana pembunuhan ini dikendalikan para komandan ISIS di Suriah dengan menggerakkan anggota mereka yang ada di dalam wilayah Inggris.

Harian The Mail on Sunday mengklaim informasi yang diperoleh dari seorang sumber terpercaya.

Sumber itu mengatakan, ISIS akan meledakkan bom panci di pusat kota London saat perayaan VJ Day berlangsung.

Acara peringatan VJ Day itu akan dimulai dengan upacara yang dihadiri Ratu Elizabeth II dan Duke of Edonburgh, para veteran perang, mantan tahanan perang baik sipil atau militer di pusat kota London.

Siang harinya, Pangeran Charles dan istrinya, Duchess of Cornwall bersama para politisi senior dan petinggi militer, veteran bersama keluarganya menghadiri acara puncak di Horse Guard Parade.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved