Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tak Banyak yang Tahu, 7 Fakta Kehidupan Adik Pramoedya Ananta Toer, Doktor yang Kini Jadi Pemulung

Kehidupan Soesilo Toer, adik sastarawan Pramoedya Ananta Toer, tak banyak diketahui. Pria yang memasuki usia 81 tahun tersebut kini menjadi pemulung.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO
Soesilo Toer saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Jalan Sumbawa Nomor 40, Kelurahan Jetis, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (31/5/2018) sore. 

Soes mengikuti pelatihan wajib militer yang menguras fisik saat itu.

"Aku tak tahu apa penyebabnya. Pemerintah bertekad membebaskan Irian Barat. Saat itu militer memegang kuasa termasuk di kantorku, hingga akhirnya aku ikut latihan menjadi sukarelawan ke Irian Barat. Jabatanku kabag distribusi dan pangkatku letnan waktu itu, tapi kenyataannya aku jenderal bintang tujuh alias pusing dengan nasib ke depannya," tutur Soes terkekeh.

Baca: 5 Fakta Baru Pendeta Henderson Bunuh Anak Angkat, Pelaku Sebut Korban Hamil hingga Pengakuan Ibunya

Setelah Perundingan Den Haag, Irian Barat masuk ke dalam pangkuan Ibu Pertiwi.‎

Indonesia berhasil membebaskan Irian Barat.

Soes lalu mendulang kesempatan terbang ke luar negeri setelah lolos penjaringan beasiswa otoritas Rusia.

Dari sekitar 9.000 pendaftar, hanya 30 orang yang lolos, termasuk Soes.

Dia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Politik dan Ekonomi University Patrice Lulumba.‎

Baca: Ada di Video Music JBJ Call Your Name, Ternyata ini Arti Bunga Forget Me Not, Penuh Makna

"Aku tidak jadi berangkat ke Irian Barat, namun aku bebas dari pakaian hijau yang enam bulan membungkusku.‎ Aku berangkat ke Rusia sekitar tahun 1962. Di situlah kisah hidup baruku dimulai," tutur Soes.

6. Kehidupan di Rusia

Singkat cerita, menempuh pendidikan di sana tidaklah mudah.

Soes diharuskan mengabdi selama dua tahun di Rusia karena tidak lulus dengan predikat cumlaude.

Dia kemudian melanjutkan program pascasarjana di Institut Perekonomian Rakyat Plekhanov.

Baca: Niat Minum Diam-diam, Raffi Ahmad Ketahuan Nagita Slavina, Reaksinya Kocak, Perhatikan Wajahnya!

Gelar PhD yang lazimnya ditempuh 2 tahun disabetnya hanya dalam tempo 1,5 tahun.

‎Selama 11 tahun di Rusia, Soes bekerja apa saja, mulai dari penulis, penerjemah, peneliti dan pekerja kasar.

Karena latar belakang pendidikannya, Soes berpendapatan tinggi.

7. Dulu bergelimang harta

Soes hidup bergelimang harta di Rusia.

‎Sepekan sekali, dia bersantap di restoran berkelas di Rusia.

Baca: Tak Semua Bisa Rasakan, Ustaz Abdul Somad Sebut Ciri Orang yang Dapat Lailatul Qadar, Siapa Saja?

Berpindah-pindah lokasi tergantung seleranya.‎

Soes mengaku sering mentraktir teman-temannya dan menggelar pesta kecil-kecilan.

"Saya penggila buku-buku sastra Rusia. Bahkan suatu ketika dosen belum pernah baca, saya sudah khatam. Selama saya bekerja di Rusia, duit saya banyak. Seminggu sekali makan di restoran berkelas. Saat itu, biaya hidup 1 rubel sehari di Rusia. Padahal sebulan saya kantongi 400 rubel," kenangnya sambil tersenyum.‎

Kini, Soes setiap malam sehabis Maghrib hingga dini hari memulung di wilayah perkotaan Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Baca: Turis Indonesia Tak Diperbolehkan Masuk Israel, 6 Kuliner Khas ini Jadi Tak Bisa Dicicipi Langsung

Soes memulung dengan mengendarai motor butut berkeranjang.

Di usia senjanya, dia masih bersemangat berkutat mencari rezeki memunguti barang-barang bekas bernilai jual di kampung kelahirannya itu.‎ ‎

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved