Anak Bupati Fadeli Dilantik Jadi Ketua DPRD Lamongan, Panggilan ke Sang Bapak Langsung Berbuah Tawa
Proses PAW Ketua DPRD Lamongan dari Kaharudin ke Debby anak Bupati mengalami pasang surut. Bahkan sampai ...
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Tepat pukul 21.30 WIB, Debby Kurniawan, Ketua DPC Partai Demokrat yang juga putra Bupati Lamongan, Fadeli diambil sumpahnya oleh Ketua Pengadilan Negeri sebagai Ketua DPRD Lamongan Pengganti Antar Waktu (PAW) di ruang paripurna, Rabu (6/6/2018).
Namun ada suasana yang berbeda saat Debby Kurniawan menyebut yang terhormat saudara bupati di awal sambutannya.
Spontan disambut dengan tawa oleh para undangan yang hadir di ruang paripurna DPRD Kabupaten Lamongan.
Proses PAW Ketua DPRD Kabupaten Lamongan dari Kaharudin ke tangan Debby Kurniawan ini sebelumnya mengalami pasang surut.
Baca: DPP Partai Demokrat Tunjuk Anak Bupati Fadeli Jadi Ketua DPRD Lamongan
Dari adanya kepastian DPP Partai Demokrat yang menolak adanya PAW yang ditanda tangani, Syarifuddin Hasan.
Hingga akhirnya kembali menyeruak dan dipastikan akan ada PAW Ketua DPRD dan Deby Kurniawan yang menjabat sebagai Ketua DPRD.
Kemudian turun SK Gubernur Jatim nomor 171.413/554/011.2/2018 tentang peresmian pengangkatan PAW pimpinan DPRD Lamongan tanggal 30 Mei 2018.
Akhirnya Debby Kurniawan pun resmi diambil sumpahnya sebagai Ketua DPRD Lamongan dengan sisa masa jabatan 1, 5 tahun hingga 2019.
Baca: Dikira Tikus, Bayi Ganteng Ditemukan Pemulung di Tempat Sampah Stadion Markas Persela
Sejatinya, keluarga Bupati Lamongan yang duduk sebagai wakil rakyat di DPRD setempat bukan hanya Debby Kurniawan.
Ada lima orang keluarga bupati diantara 50 wakil rakyat periode 2014 – 2019 yang berhasil melenggang ke kursi legislatif. Semuanya dari Partai Demokrat.
Mereka adalah Debby Kurniawan, kini Ketua DPRD, Retno Wardani (istri Deby, red), dan dua keponakan bupati, Nur Fathonah dan Nahdliyah Kartika Agustin.
Anak Fadeli, Betty Nurfia juga pernah menjadi wakil rakyat dalam periode yang sama.
Namun akhirnya mundur karena mengikuti suaminya melanjutkan studi ke Amerika Serikat dan kursinya digantikan oleh Andig Yanto.
Total Partai Demokrat mengantarkan 10 anggota di DPR pada pileg Rabu (09/04/2014) lalu. Berdasarkan rekapitulasi hitung suara untuk DPRD tingkat Kabupaten Lamongan, Partai demokrat menjadi partai pemenang dengan memperoleh suara tertinggi yakni 146.037 dengan 10 kursi di DPRD periode 2014-2019.
Baca: Bahan Baku dari Perancis dan Jerman, Ustad Asal Lamongan 2 Tahun Bikin Alquran Terbesar di Dunia
Berdasarkan rekapitulasi di dapil 1, Partai Demokrat berhasil memperoleh suara terbanyak yakni 3 kursi dengan perolehan suara 42,245, untuk dapil 2, 3 dan 4, masing masing mendapat dua kursi. Sedangkan di dapil 5 hanya satu kursi.
Keluarga Fadeli di masing masing dapil melenggang mulus ke DPRD diantaranya di dapil 1 Betty Nurfia anak bupati dengan perolehan suara terbanyak yakni 15,815 suara, tertinggi di banding caleg lainnya.
Di dapil 2, ada anak menantu bupati yakni Retno W., di dapil 3 dan 4 keponakan bupati yakni Nur Fathonah dan Nahdliyah juga mulus melenggang ke DPRD.
Sementara di dapil 5 Partai Demokrat mendapat satu kursi, yang diduduki Debby Kurniawan , sang Ketua DPC Partai Demokrat.
Usai acara pengambilan sumpah, kepada wartawan, Ketua DPRD Lamongan, Debby Kurniawan memohon doa kepada wartawan agar dirinya bisa menjalankan amanah yang diembannya.
"Mohon doanya, mohon dukungannya agar bisa menjaga amanat ini dengan baik," ujarnya.
Baca: BREAKING NEWS - KPK Segel Ruang Kerja Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar
Terkait adanya interupsi pada saat dirinya memimpin paripurna semalam usai pengambilan sumpah, Debby mengatakan bahwa itu karena adanya urusan internal salah satu partai.
"Biar diselesaikan dulu di internal mereka," katanya.
Tapi diakuinya sempat tegang saat diinterupsi. "Dredek saya. Baru pertama memimpin diinterupsi seperti itu," imbuhnya.
Namun ia mengembalikan pada internal PPP, agar menyelesaikan dulu. Pihaknya memberi kesempatan pada PPP untuk musyawarah terkait adanya pergantian fraksi.
Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Lamongan, Saiful Reza mengomentari duet bapak anak berharap tidak mempengaruhi perilaku pemerintahan nanti. "Kritik terhadap eksekutif harus berjalan ideal,” tandasnya.
Jika selenggarakan atas nama kepetingan rakyat, maka hasilnya luar biasa. seperti Singapura ketika adik dan kakak Liew Khan Yuu menjadi menteri dan Liew perdana menterinya.
Baca: 10 Fakta Lengkap Wanita Israel yang Jarang Diketahui, Nomor 3 Ada Larangan Aneh untuk Top Model
"Tidak seperti di Jawa Timur 2 duet legislatif dan eksekutif berakhir di KPK. Yaitu Kota Pasuruan dan Bangkalan," katanya.
Alumnus Unesa Surabaya ini menambahkan, legislatif harus punya peran siginifikan.
"Jangan sampai demokrasi di Lamongan mati. Ketika elit politik di luar Demokrat tidak bisa pasang badan, maka yang muncul partai minoritas akan semakin semakin kurus hingga akhirnya hanya bisa mendengar dan taat," tandasnya. (Surya/Hanif Manshuri)