Kesedihan Keluarga Wanita yang Mayatnya dalam Kardus, Ayah Sampai Tak Sanggup Lihat Wajah Anaknya
Rika Karina, wanita 21 tahun ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam sebuah kardus di Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - Duka mendalam tengah dirasakan keluarga Rika Karina.
Diketahui, Rika ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam sebuah kardus.
Penemuan mayatnya menghebohkan warga Jalan Karya Rakyat Gang Melati 1, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat.
Kardus berisi mayat wanita berusia 21 tahun tersebut ditemukan di samping Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) Ampera, Jalan Karya Rakyat Gang Melati 1, Rabu (6/6/2018) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Baca: Roy Kiyoshi Lihat Sosok Hitam, Jessica Iskandar Menangis Sebut Mendiang Olga, Tentang Persahabatan?
Dikutip dari Tribunnews.com, orang pertama yang menemukan mayat wanita muda tersebut adalah seorang penjual martabak yang melintas bersama rekannya di TKP.
Kardus tersebut berada di atas sepeda motor Honda Scoopy.

Penjual martabak yang menemukan kardus tersebut mengatakan melihat sepeda motor dalam kondisi mesin mati dan lampu tetap menyala tanpa pengendara
Saat Tribun-Medan.com menyambangi rumah orang tua wanita yang berumur 21 tahun tersebut, mereka sangat berduka.
Baca: Guru SD di Depok Diduga Lakukan Pelecehan, Orang Tua Murid Lapor Polisi, Ini Modus & Jumlah Korban
Sang ibu tampak begitu terpukul.
Sarinah, ibu Rika, tidak henti-hentinya menangisi kepergian anaknya.
Kediaman orang tua yang berada di Jalan Tangguk Bongkar, Gang Ikhlas tersebut dipenuhi isak tangis dari pihak keluarga.
Dengan wajah yang memerah, Sarinah mengungkapkan kesedihannya, lantaran anak keduanya tersebut tak pernah bermasalah dengan orang lain.
Baca: 10 Potret Kevin Kahuni, Roy Kecil di Sinetron ‘Roy Kiyoshi Anak Indigo’, Aslinya Imut dan Gemesin!
"Anak saya itu enggak pernah bermasalah dengan orang lain. Bahasanya pun bagus. Bersikap pun bagus. Enggak pernah macam-macam lah. Dia itu orangnya pendiam. Tapi enak kok kalau kita ngomong," ungkapnya sembari mengeluarkan air mata.
Muhammad Sahuri, Ayahanda dari Rika ini sempat bercerita, dengan mengatakan anaknya tersebut adalah sosok anak yang baik.

"Dia itu anak baik. Cuman beberapa bulan kami jarang komunikasi dengan dia. Karena dia pun sibuk kerja. Dia memang kerja di Millenium sebagai karyawan. Makanya terkejut kali aku dengar beritanya itu," ungkapnya dengan wajah yang pucat.
Ayah Rika Tak Sanggup Lihat Wajah Putrinya
Sahuri, ayah Rika, merasa sangat rerpukul.
Lantaran anak keduanya tersebut tewas mengenaskan di sebuah kardus popok bayi.
Baca: Dikritik Netizen hingga Dibilang Nikita Mirzani Lebay, Via Vallen Ungkap Alasan Sebar Chat Pelecehan
"Saya waktu lihat wajahnya, saya enggak tahan. Saya dapat kabar dari abang ipar pukul 10.00 WIB tadi. Saya kaget sekali, tak bisa berkata apa-apa," ucapnya.
Sahuri mengakui anaknya memang sosok yang tertutup dan jarang datang ke rumah.
"Memang dia agak tertutup orangnya. Terakhir kami jumpa Jumat (27/4/2018). Kemarin itu, saya ngantar dia ke Amplas untuk berangkat kerja. Setelah itu, dia naik angkot ke tempat kerjanya. Setelah itu, enggak pernah jumpa lagi, komunikasi pun jarang," katanya.

Ibu Rika mengatakan bahwa anaknya sempat mengaku akan dilamar pacar dan berencana pulang saat Lebaran.
''Walaupun kemarin bulan April, dia bilang sama saya mau dilamar pacarnya orang Padang. Tapi, kubilang, 'ya sudah baik-baik ya' itu kubilang sama dia," ucapnya dengan menangis.
Baca: Razan Najjar Gugur di Gaza, Bayi ini Lahir ke Dunia, Nama Si Perawat Digunakan Demi Harapan Mulia
Ia juga mengatakan, anaknya tersebut akan pulang ke rumah saat malam takbiran nanti.
"Setelah itu, katanya sama ku, 'Mak, aku pulang nanti, Lebaran pada malam takbiran'. Ya sudah, 'Rika sudah makan belum' gitu kubilang sama dia," ucapnya.
Setelah berkomunikasi pada bulan April kemarin, Sarinah dan Sahuri tidak pernah lagi komunikasi dengan anaknya tersebut.
"Setelah itulah, enggak ada komunikasi lagi. Memang anakku ini, agak tertutup, apalagi soal hubungannya sama orang lain. Agak pendiam orangnya," ucapnya.
Baca: Belanja Bareng Raffi Ahmad, Eskpresi Gigi Berubah Saat Nama Bella Disebut, Ini yang Diucap Asisten!
Sembari menangis, Sarinah pun tidak memiliki pertanda bahwa anaknya tersebut akan meninggal dengan kondisi mengenaskan.
"Enggak ada pertanda. Semua baik-baik saja menurut kami. Tiba-tiba tadi pagi dapat kabar, anak kami ditemukan meninggal di kardus. Itu membuat saya sangat terpukul. Sampai sekarang saya enggak selera makan sama sekali," ujarnya sembari menutup wajahnya dengan menangis.
Anak kedua dari pasangan Muhammad Sahuri dan Sarinah, akhirnya dimakamkan di Tempat Pekan Umum Perjuangan.
Pelaku Telah Ditangkap
Sementara itu, pelaku pembunuhan terhadap Rika telah ditangkap.
Kamis (7/6/2018), polisi berhasil menangkap pelaku yakni bernama Hendri alias Ahen (31) warga Jalan Platina Medan.
Baca: Tak Pernah Terekspos, Begini Penampakan Rumah Mayangsari, Benda Tak Disangka ini Penuhi Dindingnya
Kronologi kejadian yang diterima Tribun Medan, awalnya korban (Rika) datang ke rumah pelaku dan terjadi cekcok mulut yang diduga disebabkan perjanjian jual beli kosmetik.
Setelah itu, Hendri melakukan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal.
Kanit II Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut Kompol Hendra Eko Triyulianto menjelaskan Hendri menganiaya korban dengan membenturkan kepala korban ke dinding tembok rumah.
Baca: Kayak Gini Nih Kalau Member WANNA ONE dan JBJ Pakai Headband Batik, Uh Makin Kece Parah
Setelah itu, Hendri menikam leher korban dengan menggunakan pisau lalu menyayat pergelangan tangan korban sehingga korban meninggal dunia.
Kemudian Hendri memasukan jasad korban ke dalam sejenis koper jenis kain, kemudian dibungkus kardus.

Pelaku kemudian membawa bungkusan tersebut dengan menggunakan sepeda motor korban ke arah TKP penemuan mayat.
Hendri meninggalkan sepeda motor dan mayat dengan cara berjalan kaki ke arah Jalan Karya dan melemparkan helm korban ke pekarangan kosong milik warga seputaran tempat kejadian perkara (TKP).
Baca: Mengenang Hari Lahir Soekarno - Cerita Penjaga Rumah Karyanya di Bandung hingga Warung Nasi Favorit
"Jadi pelaku ini meninggalkan sepeda motornya kemudian menyetop becak dan ia pulang ke rumahnya. Sekitar pukul 05.00 WIB, Hendri membawa bungkusan plastik hitam yang berisi baju, sandal lalu membuangnya ke Sungai Deli," kata Kompol Hendra Eko Triyulianto.