Simak 5 Hal Tentang Diseleksia, Gangguan Belajar yang Tak Halangi Anak Deddy Corbuzier Raih juara
Azkanio Nikola Corbuzier, putra Deddy Corbuzier dan Kalina Oktarani selesaikan masa sekolahnya dengan nilai yang memuaskan.
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM - Azkanio Nikola Corbuzier atau sering disapa Azka telah berhasil menyelesaikan masa sekolahnya dengan nilai yang memuaskan.
Anak dari pasangan Deddy Corbuzier dan Kalina Octarany ini bahkan menjadi lulusan terbaik di sekolah.
Hal itu diungkapkan Deddy melalui postingan Instagramnya.
Dalam foto tersebut terlihat Dedd, Azka dan mantan istri yakni Kalina foto bersama.
"Pelajar dengan LULUSAN TERBAIK! So who said Broken Home is a broken Kid?
Dari semua anak yang Lulus ke SMP he Got the Best student award!! Yes. THE BEST.
Broken Home u said.. Dislexian u said... Champion I said. Congrats @azkacorbuzier u never fail to amaze me. Again... And again. - A Proud Father." tulisnya
(Dapat Berkah Ramadan, Milan Petrovic Beberkan Kunci Keberhasilan Arema FC Bungkam Perseru Serui)
(Mobil Dinas ASN Harus Dikandangkan Selama Mudik, ini Deadline Penyerahan Kuncinya)
Yap, seperti kita tahu, Azka adalah anak yang spesial.
Dirinya diketahui pernah mengidap Disleksia atau gangguan dalam memproses info, bisa jadi kesulitan membaca, menulis atau berbicara.
Begini poin-poinnya.
1. Gangguan membaca dan berbicara
Dikutip dari Tribunnews.com, Disleksia adalah masalah yang memengaruhi cara otak anak dalam memproses kata-kata tertulis dan lisan.
Disleksia kerap dikaitkan dengan kesulitan anak dalam membaca tulisan, menulis, hingga mengeja kata.
Keterlambatan anak dalam membaca dan menulis membuat orang tua menganggap anak disleksia kurang cerdas.
Menurut Mom Junction, disleksia tidak menandakan bahwa anak kurang cerdas atau berbeda dengan anak lain.
Hanya saja, seorang anak disleksia butuh lebih banyak waktu untuk memproses informasi ketika berbicara atau membaca.
(Bukannya Tutupi Wajah, Bupati Purbalingga Malah Suka Beri Salam Metal, Ternyata Ini Artinya!)
(Mobil Dinas ASN Harus Dikandangkan Selama Mudik, ini Deadline Penyerahan Kuncinya)
2. Ada 2 jenis
Dikutip dari wikipedia, Ada dua tipe disleksia, yaitu developmental dyslexsia (bawaan sejak lahir) dan aquired dyslexsia (didapat karena gangguan atau perubahan cara otak kiri membaca).
Developmental dyslexsia diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya bersifat genetik.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyakit ini berkaitan dengan disfungsi daerah abu-abu pada otak.
Disfungsi tersebut berhubungan dengan perubahan konektivitas di area fonologis (membaca).
Beberapa tanda-tanda awal disleksia bawaan adalah telat berbicara, artikulasi tidak jelas dan terbalik-balik, kesulitan mempelajari bentuk dan bunyi huruf-huruf, bingung antara konsep ruang dan waktu, serta kesulitan mencerna instruksi verbal, cepat, dan berurutan.
Pada usia sekolah, umumnya penderita disleksia dapat mengalami kesulitan menggabungkan huruf menjadi kata, kesulitan membaca, kesulitan memegang alat tulis dengan baik, dan kesulitan dalam menerima.
3. Penyebab
Hingga saat ini penyebab disleksia masih belum diketahui secara pasti.
Namun, faktor genetik disebut menjadi salah satu pemicu kondisi ini.
Keluarga yang memiliki riwayat disleksia memiliki potensi besar menurunkan kondisi tersebut.
“Selain karena keturunan, acquired dyslexia itu awalnya individu normal, tetapi menjelang dewasa mengalami cedera otak sebelah kiri dan bisa menyebabkannya menjadi disleksia,” kata Kristiantini dalam Seminar Nasional Disleksia, Sabtu (31/7/2010) di Jakarta dikutip dari Kompas.com
(Bukannya Tutupi Wajah, Bupati Purbalingga Malah Suka Beri Salam Metal, Ternyata Ini Artinya!)
(Iwan Budianto Siap Beri Dukungan untuk Tim Pelatih Soal Perombakan di Tubuh Arema FC)
3. Tanda dan gejala
Pada anak usia dini, gejala awal diseleksia yang dapat didiagnosa adalah keterlambatan dalam berkomunikasi (pengucapan).
bisa juga anak kerap menulir huruf terbalik, serta kesulitan dalam memahami arah kiri ke kanan atau sebaliknya, dan mudah terganggu dengan kejadian di masa lampau.
Gejala-gejala dapat termasuk kesulitan mengidentifikasi atau menghasilkan kata-kata berima, atau menghitung suku kata dalam kata-kata (kesadaran fonologi).
4. Tindakan orang tua
Jika anak mengalami disleksia, orang tua hendaknya melakukan konsultasi dengan dokter atau para profesional di bidang medis .
Dikutip dari id.theasianparent.com, disleksia tidak bisa disembuhkan.
Namun, ada beberapa metode yang dapat diterapkan agar pengidapnya dapat menjalani kehidupan dengan normal.
Pihak sekolah juga dapat dilibatkan untuk menangani anak penderita kelainan kerja otak agar mereka tetap dapat memperoleh pengetahuan, meski memiliki keterbatasan.
Menghilangkan stress dan kecemasan diri kadang bisa meningkatkan pemahaman tertulis.
Pasalnya, anak pengidap disleksia biasanya akan merasa tertekan dan kesepian karena merasa minder dengan ketidakmampuannya dalam hal membaca.
Maka, jadilah motivator setianya agar ia mendapatkan kembali rasa bangga terhadap dirinya sendiri dan tak menyerah dengan keterbatasan yang dialaminya.
(Bukannya Tutupi Wajah, Bupati Purbalingga Malah Suka Beri Salam Metal, Ternyata Ini Artinya!)
(Dapat Berkah Ramadan, Milan Petrovic Beberkan Kunci Keberhasilan Arema FC Bungkam Perseru Serui)
Jangan lupa, biasakan latih anak untuk berkomunikasi menggunakan tulisan dan menghubungkannya dengan bunyinya dalam kata-kata.
Telah ditemukan bahwa melatih fokus pada membaca dan bertutur hasilnya lebih memuaskan ketimbang pelatihan fonologis (hanya mendengar).
Meskipun demikian, perlu sebuah kesadaran bahwa para penderita disleksia bukanlah keterbelakangan mental. Ini lebih kepada keterlambatan dalam proses belajar membaca dan bertutur.
Mereka bukan malah dijauhi maupun dikucilkan, akan tetapi mereka adalah anak-anak yang mempunyai bakat tersendiri. Pengarahan serta pengajaran yang tepat akan membuahkan hasil.
Kepedulian menjadi kunci dari keberhasilan belajar anak penderita disleksia.
(Dapat Berkah Ramadan, Milan Petrovic Beberkan Kunci Keberhasilan Arema FC Bungkam Perseru Serui)
(Milan Petrovic Pastikan Segera Rombak Komposisi Tim Arema FC Usai Libur Lebaran)