Dokter Ingatkan Masyarakat Jatim Lakukan Pap Smear untuk Cegah Kanker Serviks
Pap smear memungkinkan tindakan medis yang cepat dan tepat, meningkatkan peluang penyembuhan dan menurunkan angka kematian akibat kanker serviks.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Dwi Prastika
Poin Penting:
- Pap smear merupakan metode skrining sederhana namun efektif untuk mendeteksi adanya perubahan sel-sel pada leher rahim (serviks) yang dapat berpotensi menjadi kanker.
- Kanker serviks dapat dicegah dan ditangani sejak dini apabila terdeteksi melalui pemeriksaan rutin.
- dr Nila Kurniasari menyebut pemeriksaan pap smear rutin setiap tahun sangat dianjurkan, terutama bagi perempuan yang sudah aktif secara seksual.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kanker serviks masih menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat kanker, pada perempuan, terutama di negara berkembang.
Menurut data dari World Health Organization (WHO), setiap tahun diperkirakan lebih dari 300.000 perempuan meninggal akibat kanker serviks di seluruh dunia, dengan lebih dari 85 persen kasus kematian terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia.
“Kanker serviks dapat dicegah dan ditangani sejak dini apabila terdeteksi melalui pemeriksaan rutin seperti pap smear," ujar Ketua Pengabdian Masyarakat Departemen Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya, dr Alphania Rahniayu, Sp.P.A., Subsp. D.H.B.(K), Jumat (15/8/2025).
Ia menjelaskan, pap smear merupakan metode skrining sederhana namun efektif untuk mendeteksi adanya perubahan sel-sel pada leher rahim (serviks) yang dapat berpotensi menjadi kanker dalam 10-15 tahun kemudian.
Pemeriksaan secara rutin setiap tahun disebut sangat penting sebagai upaya pencegahan kanker serviks.
Pemeriksaan ini memungkinkan tindakan medis yang cepat dan tepat, sehingga meningkatkan peluang penyembuhan dan menurunkan angka kematian akibat kanker serviks.
“Pap smear juga membantu mengidentifikasi infeksi atau kondisi lain pada serviks yang mungkin memerlukan penanganan lebih lanjut,” ujar dr Alphania Rahniayu.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker serviks, pihaknya menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan pap smear gratis di Puskesmas Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada 26 Juli 2025 lalu.
Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi dari Tim Patologi Anatomik FK Unair yakni dokter spesialis patologi anatomi dan PPDS patologi anatomik dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Anatomik (PDS PA) Cabang Surabaya dan tenaga kesehatan puskesmas Ngariboyo.
Baca juga: Sosok Mpok Alpa dan Perjalanan Kariernya, Komedian Indonesia Meninggal di Usia 38 karena Kanker
“Dengan penyuluhan dan pemeriksaan pap smear tersebut, kami mendorong para perempuan peduli terhadap kesehatan reproduksi mereka,” ungkapnya.
dr Alphania menyebut ada sebanyak 95 ibu dan kader di wilayah Puskesmas Ngariboyo dan sekitar 70 ibu yang menjalani pemeriksaan pap smear.
“Hasil pemeriksaan akan dianalisis oleh tim Patologi Anatomik FK Unair dan selanjutnya dikomunikasikan kepada peserta melalui Puskesmas Ngariboyo,” sebutnya.
Sementara itu, dr Nila Kurniasari menyebut pemeriksaan pap smear rutin setiap tahun sangat dianjurkan, terutama bagi perempuan yang sudah aktif secara seksual.
kanker serviks
World Health Organization (WHO)
dr Alphania Rahniayu
Universitas Airlangga
pap smear
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Tribun Jatim
Nila Kurniasari
Peluang Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026, 1 Syarat Wajib Dipenuhi usai Kalah dari Arab Saudi |
![]() |
---|
Skor Akhir Timnas Indonesia Vs Arab Saudi, Skuad Garuda Kalah 3-2, Sempat Lawan 10 Pemain |
![]() |
---|
Komisi A Minta Warga Jaga Fasilitas Kota Bersama, Yona Bagus Widyatmoko: Hentikan Pencurian Lampu |
![]() |
---|
Tak Perlu ke Pulau Dewata, Fairway Nine Mall Surabaya Hadirkan Menu Autentik Bali di Foodphoria |
![]() |
---|
Rusak Pagar Lahannya, Nenek Tolak di Bondowoso Pilih Laporkan Tetangganya ke Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.