Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

5 Poin Peristiwa Ular Telan Orang versi Panji Petualang, Aslinya Takut Manusia dan Habitatnya Rusak

Kejadian penemuan jasad wanita di perut ular, di kawasan Sulawesi Tenggara masih mendapat sorotan dari berbagai pakar.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Ular Piton - Panji Si Petualang 

TRIBUNJATIM.COM - Kejadian penemuan jasad Wa Tiba (54) di perut ular masih mendapat sorotan dari berbagai pakar.

Warga yang tinggal di Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, Muna, Sulawesi Tenggara tersebut ditemukan di dalam perut ular sepanjang sekitar 8 meter.

Dilansir dari Kompas.com, pherpetologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy mengatakan, ular yang memangsa Wa Tiba adalah jenis ular sanca batik.

"Ular yang memangsa seorang perempuan di Sulawesi beberapa waktu lalu merupakan jenis sanca batik," kata Amir saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/6/2018).

Ular sanca batik tersebut memiliki nama latin python reticulatus.

Ular sanca
Ular python reticulatus ()

(Fathers Day, 10 Ilustrasi Manis Kedekatan Ayah dan Anak Gadisnya ini Bikin Terharu, Kamu Banget?)

(Sudah Jadi Mantan, Justin Bieber & Hailey Baldwin Terlihat Mesra Lagi, Begini Potret Kencan Mereka)

Menurut Amir, masyarakat di Indonesia dan Malaysia sering menggunakan kata sanca untuk menyebut ular jenis piton tersebut.

Sebelumnya, ular piton sepanjang 7,1 meter juga memangsa manusia di Mamuju, Sulawesi Barat pada Maret 2017 silam.

Lalu mengapa ular piton ini memangsa manusia?

Menurut pengisi acara tv dokumentasi binatang yang dikenal dengan 'Panji si Petualang', ada beberapa faktor yang membuat ular raksasa memangsa manusia.

Iapun menuliskan penjelasannya di akun Instagram.

Dilansir dari Grid.ID, Panji menuliskan bahwa meskipun ular ini banyak ditemukan di Sumatera dan Kalimantan, karakter ular piton di Sulawesi jauh lebih agresif.

Faktor kedua yang menyebabkan peristiwa nahas ini ialah kerusakan habitat dan kurangnya makanan.

Ketiga, ular piton berburu dengan cara menunggu dan menggunakan indra untuk mengenali mangsanya.

Ular Sanca
Ular Sanca ( Zika Zakiya)

(Sudah Jadi Mantan, Justin Bieber & Hailey Baldwin Terlihat Mesra Lagi, Begini Potret Kencan Mereka)

(Demi Lebaran Dengan Keluarga, Tahanan Polresta Sidoarjo Kabur dari Sel, Nasibnya Berakhir Pilu)

Nah, ketika mereka berhasil menerkam korban, mereka akan melilit korban sampai mereka tak bisa merasakan napas korbannya lagi.

Uniknya, para ular piton ini sebenarnya takut pada manusia loh.

Namun meskipun takut, para piton ini terdesak dan sangat lapar sehingga tak punya pilihan lain selain menerkam manusia yang lewat.

Menurut Panji, hanya ular piton yang ukuran kepalanya sama dengan telapak tangan kita saja yang bisa menelan tubuh kita.

"Akhir2 ini sering banget denger kabar Retic python nelen orang... Kasus nya sering terjadi di sulawesi..

Padahal ular jenis retic besar di ketahui banyak di sumatera dan kalimantan.

Kalo yang saya perhatiin faktor nya karena ini,

1 ular jenis python reticulatus dari sulawesi karakter nya lebih agresif ketimbang dari tempat lain,

2.kerusakan habitat dan kurangnya makanan

3.ular python berburu dengan cara menunggu dan menggunakan indra jacobson untuk mereka mengetahui di mana mangsanya,ular python juga punya semacam sensor yang bisa melihat darah panas

(contoh manusia)ketika python berhasil nerkam korban secara sembunyi2 alhasil korban gak akan bisa lagi melawan karena setelah menerkam python akan melilit dengan kuat,mereka bisa ngerasain nafas korban nya nah kalo mangsanya masih nafas lilitan nya terus di buat kuat sampe mangsanya mati lemas kehabisan nafas.

4. Pada dasarnya hewan takut pada manusia namun dalam keadaan lapar dan yang lewat manusia ya gak ada pilihan untuk si ular untuk makan manusia atau dia lapar.

5.ular bisa nelan manusia ketika kepala nya sama ukuran nya dengan telapak tangan kita." tulis akun Instagram @panjipetualang_real.

Postingan Panji si Petualang
Postingan Panji si Petualang ()

(SM Entertainment Dinilai Tak Adil Perlakukan Boy dan Girl Group Asuhannya, Hal ini Paling Disoroti)

(Tampil Bak ABG, Tas Krisdayanti Saat Dipakai Liburan ke Bali Harganya Nggak Main-main, Mau Beli?)

Pendapat Pakar Reptil

Djoko Tjahjono Iskandar, seorang pakar herpetologi (ilmu yang memelajari reptil dan amfibi) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), pernah mengatakan sejumlah fakta soal piton.

Menurut Djoko, korban yang dimangsa ular besar kemungkinan tidak tahu jika ada ular disana.

"Biasanya kejadiannya terjadi setelah Magrib, waktu-waktu satwa buas mencari mangsa. Teknik berburunya yaitu digigit dan langsung dibelit sehingga korban tidak dapat bernafas dan tulang-tulangnya remuk. Setelah meninggal baru ditelan pelan-pelan," jelas Djoko kepada TribunJatim.com, 29 Maret 2017 lalu.

Ia menambahkan, ular jenis ini memang memiliki habitat di kebun atau persawahan pinggir hutan.

Meski piton pada umumnya punya bodi sangat besar, tapi pergerakannya sangat cepat.

Mangsa-mangsa yang pergerakannya gesit pun kadangkala gagal meloloskan diri jika sudah terjadi serangan.

"Monyet, babi, kijang, dan rusa saja bisa tertangkap dan dimangsa, apalagi manusia yang lamban dan kurang awas dengan keadaan sekitar," imbuhnya.

(Tampil Bak ABG, Tas Krisdayanti Saat Dipakai Liburan ke Bali Harganya Nggak Main-main, Mau Beli?)

(Beredar Video Billy Syahputra Bagi Uang Lebaran, Nominalnya Disorot, Netizen: Katanya Artis Terkenal)

Menurut Djoko, salah satu cara untuk dapat menghindari serangan seperti ini adalah jika pergi ke hutan atau kebun pinggir hutan jangan sendirian.

"Cara menghindari jangan sendiri di hutan setelah Maghrib. Harus dalam rombongan minimal 3-5 orang," pungkas ilmuwan yang namanya menjadi landmark spesies katak di Indonesia ini.

Pengamat herpetologi ini juga memberitahu jika di pulau Sulawesi seringkali terjadi serangan.

Setidaknya, 6 orang menjadi korban setiap tahunnya.

(Rayakan Ulang Tahun Persebaya, Bonita Manis Ini Pilih Dandan Jadi Zombie Seram)

(Beredar Video Billy Syahputra Bagi Uang Lebaran, Nominalnya Disorot, Netizen: Katanya Artis Terkenal)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved