Menilik Kisah Masa Kecil Jokowi yang Pernah Hidup Susah, Kena Gusur 3 Kali hingga Jadi Ojek Payung
Siapa sangka, Presiden Jokowi memiliki kisah masa kecil yang berbeda dengan kehidupannya sekarang ini.
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Alga W
TRIBUNJATIM.COM - Presiden Jokowi kini sedang merayakan ulang tahun ke-57 tahun.
Ya, Jokowi lahir di Solo pada 21 Juni 1961.
Tepat pada Kamis (21/6/2018) ini, Jokowi merayakan ulang tahunnya.
Baca: Sepatu Lari Jokowi yang Bikin Penasaran Netizen, Ternyata ini Merk dan Harganya
Sosok Jokowi dikenal sebagai orang penting nomor satu di Indonesia.
Sebagai seorang presiden, Jokowi dikenal hidup berkecukupan dan mewah tentunya.
Namun, siapa sangka Jokowi memiliki kisah masa kecil yang berbeda dengan kehidupannya sekarang ini.
Meski kini Jokowi menjabat sebagai seorang Presiden, sosoknya berasal dari keluarga yang sederhana.
Baca: Genap Berusia 57 Tahun, Jokowi Dapat Ucapan Serta Harapan dari Sejumlah Tokoh Nasional
Dikutip dari Wikipedia, Joko Widodo lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan Sudjiatmi, dan merupakan anak sulung serta putra satu-satunya dari empat bersaudara.
Ia memiliki tiga orang adik perempuan bernama Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Relawati.
Ia sebenarnya memiliki seorang adik laki-laki bernama Joko Lukito, namun meninggal saat persalinan.
Sebelum berganti nama, Joko Widodo memiliki nama kecil Mulyono.
Baca: Presiden Jokowi Ulang Tahun ke-57, Hashtag #HBDJokowiKerjaPakaiHati Jadi Trending Topik Twitter
Kehidupan Masa Kecil Jokowi
Jokowi pernah menjalani masa kecil yang cukup berat.
Tak seperti anak kecil lainnya, Jokowi harus bekerja keras untuk memenuhi kehidupannya.
Bahkan, Jokowi pernah berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul, untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan sehari-hari.
Baca: Mirip Pre Wedding, Intip 8 Foto Dimas Anggara dan Nadine Chandrawinata yang Super Romantis Ini
Jokowi menempuh pendidikan di SD Negeri 112 Tirtoyoso yang dikenal sebagai sekolah untuk kalangan menengah ke bawah.
Bahkan, Jokowi saat itu memilih untuk berjalan kaki saat pergi ke sekolah, meskipun teman-temannya saat itu menggunakan sepeda.
Tak berhenti di situ, Jokowi juga pernah alami pergusuran rumah sebanyak tiga kali.
"Pada saat saya kecil, rumah saya di pinggir kali, lalu digusur pindah ke tempat kontrakan lain lagi," ujar Jokowi, seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Baca: Masih Ingat Pak Hendra OB? Tampil Culun di Sitkom, Siapa Sangka Sosoknya Kini Punya Istri Cantik
Penggusuran yang dialaminya sebanyak tiga kali pada masa kecil, mempengaruhi cara berpikirnya dan kepemimpinan kelak setelah menjadi Wali Kota Surakarta saat harus menertibkan permukiman warga.
Kehidupan Jokowi mulai berubah sejak ia beranjak remaja dan bisa berbisnis.
Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai bekerja sebagai penggergaji di umur 12 tahun.
Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta.
Baca: Blak-blakan Rencana Pernikahannya, Baim Wong Bocorkan Tempat hingga Ungkap Sisi Lain Paula Verhoeven
Ketika ia lulus SMP, ia sempat ingin masuk ke SMA Negeri 1 Surakarta, namun gagal sehingga pada akhirnya ia masuk ke SMA Negeri 6 Surakarta.
Lulus SMA, Jokowi diterima di Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.
Saat menempuh pendidikan di UGM itulah, Jokowi memanfaatkan untuk belajar struktur kayu, pemanfaatan, dan teknologinya.
Setelah lulus pada 1985, ia bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh, dan ditempatkan di area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah.
Baca: Akhir Hayat Soekarno yang Memilukan, Inilah Sosok Istri yang Setia Menemani hingga Meninggal Dunia
Namun ia merasa tidak betah dan pulang menyusul istrinya yang sedang hamil tujuh bulan.
Ia bertekad berbisnis di bidang kayu dan bekerja di usaha milik pamannya, Miyono, di bawah bendera CV Roda Jati.
Pada tahun 1988, ia memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan nama CV Rakabu, yang diambil dari nama anak pertamanya.
Usahanya sempat berjaya dan juga naik turun karena tertipu pesanan yang akhirnya tidak dibayar.
Baca: Viral Foto Driver Ojol Salat di Saf Belakang Sendirian, Baju dan Sajadahnya Bikin Netizen Merenung
Namun pada tahun 1990 ia bangkit kembali dengan pinjaman modal Rp 30 juta dari ibunya.
Usaha ini membawanya bertemu Micl Romaknan, yang akhirnya memberinya panggilan yang populer hingga kini, 'Jokowi'.
Dengan kejujuran dan kerja kerasnya, ia mendapat kepercayaan dan bisa berkeliling Eropa yang membuka matanya.
Pengaturan kota yang baik di Eropa menjadi inspirasinya untuk diterapkan di Solo dan menginspirasinya untuk memasuki dunia politik.
Ia ingin menerapkan kepemimpinan manusiawi dan mewujudkan kota yang bersahabat untuk penghuninya yaitu daerah Surakarta.
Baca: 9 Potret Terbaru Maryati, Pemeran Munaroh yang Kini Eksis dengan Pejabat, Wajahnya Bikin Pangling?

Baca: Masih Ingat Rindu AFI? 14 Tahun Berlalu Sejak Tereliminasi, Sekarang Penampilannya Berubah Total