Merasa Depresi? Kebiasaan Sepele ini Ternyata Ampuh Mencegahnya, Mudah dan Jarang Diketahui!
Depresi merupakan penyakit yang serius dan membutuhkan perhatian medis. Kebiasaan sepele ini ternyata bisa mengatasinya.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Agustina Widyastuti
TRIBUNJATIM.COM - Depresi merupakan penyakit yang serius dan membutuhkan perhatian medis.
Tapi sayangnya, banyak orang yang mengalami depresi tapi tidak menyadarinya dan tidak mencari pengobatan.
Depresi itu sendiri merupakan penyakit medis yang serius dan umum yang secara negatif mempengaruhi perasaanmu, caramu bertindak, dan berpikir.
Ada berbagai jenis depresi, di antaranya adalah depresi berat, gangguan depresi persisten, gangguan bipolar, dan masih banyak lagi.
Didominasi Streaming, Trafik Layanan Data XL Axiata Melonjak 95 Persen Selama Lebaran 2018

Depresi bisa disebabkan oleh berbagai hal dan sering dialami oleh wanita.
Yang paling utama adalah soal tekanan kehidupan.
Tapi tak banyak yang tahu, depresi ternyata bisa dicegah dengan cara yang mudah.
Cara ini bahkan cenderung sepele.
Tiga Pemain Persebaya Yang Dipanggil Timnas Akan Langsung Bergabung di Jakarta
Namun meski begitu, banyak yang sulit melakukan kebiasaan ini.
Kebiasaan yang dimaksud adalah bangun pagi.
:max_bytes(150000):strip_icc()/wake-up-early-58791aaa5f9b584db32d6639.jpg)
Dilansir dari Nakita, riset mengatakan jika perempuan yang bangun lebih awal cenderung tidak mengalami depresi.
Pasalnya, risiko depresi pada perempuan dapat meningkat karena kekurangan paparan cahaya matahari.
Dikutip dari laman independent.co.uk, sebuah riset yang diterbitkan dalam Journal of Psychiatric Research, perempuan yang secara alami bangun pagi memiliki risiko penyakit mental yang lebih rendah.
Hal itu telah dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan pada lebih dari 32.000 wanita.
5 Fakta di Balik HUT Jokowi yang Sama dengan Wafatnya Soekarno, Fahri Hamzah Sampai Komentar Panjang
Penelitian tersebut dilakukan oleh para peneliti dari University of Colorado at Bouldaer and Brigham and Women's Hospital di Boston.
Para peneliti memeriksa hubungan antara gangguan suasana hati dan choronotype yaitu seberapa dini atau seberapa terlambat seseorang melakukan sinkronisasi dalam 24 jam sehari.
Penelitian ini dilakukan pada 32.470 perawat perempuan, yang mana mereka dibagi ke dalam tiga kelompok.
Kelompok pertama yaitu perempuan yang sering bangun pagi, kemudian kelompok kedua adalah kelompok menengah yang bangun di antara waktu pagi dan siang hari.
Sementara kelompok ketiga adalah mereka yang tidur larut malam atau punya siklus tidur berlawanan seperti burung hantu.
Awas, Perampasan Motor Ojek Online di Surabaya Kian marak, Ini Modusnya
Hasil dari penelitian ini mengatakan jika para peneliti mendapatkan sebanyak 2.581 kasus depresi berkembang.
290 di antaranya berada dalam kelompok orang yang tidur larut malam atau siklus tidur seperti burung hantu.
"Ini memberi tahu kita bahwa mungkin ada efek chronotype pada risiko depresi yang tidak didorong oleh faktor lingkungan dan gaya hidup," kata penulis utama Celine Vetter.
Tidak Ikut Rayakan Idul Fitri, Pemain Arema FC Ini Pilih Habiskan Liburan Panjang di Bali
Vetter pun menambahkan, pola tidur seseorang merupakan faktor risiko independen terjadinya depresi.
Agar kamu terhindar dari perasaan depresi, cobalah untuk tidur lebih awal agar bisa bangun di pagi hari dan mendapatkan paparan cahaya matahari yang banyak.
"Cobalah untuk cukup tidur, olahraga, habiskan waktu di luar, redupkan lampu di malam hari dan cobalah untuk mendapatkan cahaya sebanyak mungkin setiap hari," ujar Vetter.
Cara Mengetahui Kita Sedang Depresi atau Tidak
Dilansir dari Grid.ID, Kamis (21/6/2018), beberapa hal yang bisa membantumu mengetahui kamu mengalami depresi atau tidak.
1. Makan lebih banyak atau sedikit
Perasaan depresi bisa membuat nafsu makanmu bertambah atau berkurang.
Campuran emosi dan depresi akan menyebabkan kesedihan.
Siswa SMP yang Habisi Nyawa Lawannya itu Merasa Ketakutan
2. Kamu tidur terlalu banyak atau sedikit
Depresi bisa membuat kamu sulit untuk tidur dan merasa lelah sepanjang hari akibat penurunan tingkat energi.
Tidur lebih banyak juga menjadi salah satu cara melarikan diri dari depresi dan kesedihan yang dialami.
3. Peningkatan emosional
Tanda depresi lainnya adalah peningkatan iritabilitas atau emosi.
Jadi kamu mudah untuk merasa marah dan cenderung membentak pada setiap hal yang kecil.
Hal ini dikarenakan depresi mempengaruhi hormon normal dalam tubuh.
Gus Ipul-Puti: Selamat Ultah Pak Jokowi, Teruslah Bekerja untuk Indonesia Raya
4. Kamu tidak menikmati hal-hal yang membuatmu bahagia
Kamu merasa mulai tidak suka dengan hobimu menjadi gejala lain dari depresi.
Depresi bisa membuatmu merasa apatis terhadap aktivitas yang kamu sukai dan membuatmu mengisolasi diri sendiri dari keramaian.
5. Sulit untuk berkonsentrasi
Kesedihan dan kekosongan mulai mempengaruhi kemampuan ingatan, pekerjaan, dan pengambilan keputsan.
Kamu menjadi sulit untuk berkonsentrasi dalam berbagai menjadi gejala lain dari depresi.
KPU Gresik Kirim Logistik Pilgub Jatim ke Pulau Bawean Lebih Awal
Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya:
YouTube:
Instagram: