Berita Entertainment
5 Fakta Terduga Teroris Asal Lamongan yang Ditangkap di Depok, Rencana hingga 'Hadiah' Untuk Pilkada
Setelah dua orang terduga teroris di Depok ditembak mati, salah satu rekan lain ditangkap ialah pria Lamongan yang menyimpan misteri.
Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Ignatia Andra Xaverya
Ia punya tujuan dan rencana yang sama dengan dua terduga teroris lain yang sebelumnya ditembak mati di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Depok, Sabtu (23/6/2018) pagi.
MM yang diketahui berasal dari Lamongan, dibekuk Densus 88 di depan Kelurahan Mekarjaya, tak jauh dari rumah kontrakannya, Sabtu (23/6/2018).
Ia merupakan anggota Jemaah Anshorut Daulah (JAD) Bogor.
Oleh warga dan ketua RT setempat, MM diketahui bernama Rizky Maulana.
"MM ini adalah mantan deportan. Ia tergabung dalam kelompok JAD Bogor.” kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen M Iqbal.
(Tangkap 3 Terduga Teroris, Densus 88 Temukan Sesuatu di Penyimpanan Jubah, Simak Pengakuan Warga)
2. Kronologis Penangkapan.
Saat MM diamankan Tim Densus 88, kata Iqbal, turut pula disita barang bukti dari rumah kontrakannya yakni satu unit sepeda motor Honda Vario dan satu telepon seluler.
“Terduga teroris dibawa dan diamankan oleh petugas dan akan dikembangkan,” katanya.
Rumah kontrakan di RT 06/RW 22, nomor 7A, Kelurahan Mekar Jaya, Sukmajaya, Depok ternyata memiliki catatan kelam terkait kasus terorisme.
MM baru mengontrak sekitar dua minggu di rumah kontrakan sederhana bercat merah muda.
Endang Suhendar, Ketua RT 6/22, Kelurahan Mekarjaya, Sukmajaya, Depok, mengatakan saat ditangkap tim Densus 88, Sabtu (23/6/2018) pagi sekitar pukul 09.30 WIB, MM bersama dengan seorang anak laki lakinya yang berusia sekitar 8 tahun.
“Dia bawa motor bonceng anak laki lakinya waktu ditangkap di depan kantor kelurahan enggak jauh dari rumah kontrakannya. Pas ditangkap anak laki lakinya nangis,” kata Endang yang mengaku turut menyaksikan penangkapan MM.
Tim Densus 88, kata Endang, langsung membawa MM yang tidak melakukan perlawanan.
“Anaknya yang menangis diserahkan ke saya dan saya coba tenangkan. Lalu saya bawa ke ibunya yang masih di rumah,” kata Endang.