Berita Entertainment
5 Fakta Terduga Teroris Asal Lamongan yang Ditangkap di Depok, Rencana hingga 'Hadiah' Untuk Pilkada
Setelah dua orang terduga teroris di Depok ditembak mati, salah satu rekan lain ditangkap ialah pria Lamongan yang menyimpan misteri.
Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Ignatia Andra Xaverya
Menurutnya motor yang dipakai MM juga turut disita polisi.
“Katanya sih, dia habis beli lauk sama anak laki lakinya pakai motor. Sewaktu kembali ke kontrakan di jalan dia ditangkap,” kata Endang.
Ia mengatakan MM tinggal mengontrak baru sekitar 2 minggu di wilayahnya.
“Anaknya empat, yang paling besar belasan tahun dan yang masih balita perempuan. Dua yang laki laki juga masih kecil,” katanya.
(Petugas Densus 88 Bawa Satu Dos Barang dari Rumah Nanang, Terduga Teroris di Blitar)
3. Barang Bukti dan Cacatan Terkait Kasus Terorisme.
Dalam penggeledahan di rumah kontrakan MM, Minggu pagi, kata Endang sepuluh anggota Densus 88 menyita sejumlah dokumen berupa surat, kertas bertuliskan sesuatu hal, serta ada beberapa seperti buku dan dua buah telepon seluler.
“Terduga teroris dibawa dan diamankan oleh petugas dan akan dikembangkan,” katanya.
Rumah kontrakan di RT 06/RW 22, nomor 7A, Kelurahan Mekar Jaya, Sukmajaya, Depok ternyata memiliki catatan kelam terkait kasus terorisme.
Pada tahun 2010 di tempat yang sama terpidana kasus terorisme di Sukoharjo Echo Ibrahim digerebek anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
“Sudah dua kali kasus terorisme terjadi di sini, saya juga sampai bingung,” kata Endang Suhendar.
Saat Ibrahim digerebek Densus 88, Endang yang sudah menjabat RT pun tidak menyangka jika Ibrahim merupakan terduga teroris.
Sebab selama 7 tahun Ibrahim tinggal di kontrakan, ia berbaur dengan baik dengan tetangga sekitar.
“Tidak ada yang dicurigakan saat Ibrahim tinggal di sini, baik juga orangnya,” ujar Endang.
Sedangkan saat terduga teroris MM diamankan, Endang mengaku sudah tidak kaget.
Sebab sebelum penggerebekan dirinya sudah diminta Densus 88 mengintai pergerakan MM.