Petugas Densus 88 Bawa Satu Dos Barang dari Rumah Nanang, Terduga Teroris di Blitar
rumah yang didatangi banyak petugas berseragam Densus 88 itu berada di tepi jalan jurusan Malang-Blitar
Penulis: M Taufik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Penggerebakan sendiri terjadi pukul 19.30 WIB atau hampir bersamaan orang pulang dari salat terawih.
Bahkan, saat itu warga kaget karena terlihat banyak mobil parkir di depan rumah Nanang, sambil menyalakan lampu rotator.
Meski rumah Nanang agak terpisah dengan rumah warga lainnya, namun hal itu mengundang penasaran warga.
Apalagi, rumah yang didatangi banyak petugas berseragam Densus 88 itu berada di tepi jalan jurusan Malang-Blitar, sehingga dengan cepat warga berdatangan.
Baca: hanya 30 Menit, Densus 88 Langsung Menggiring Tiga Penghuni Rumah
Beberapa menit setela Nanang dan dua rekannya dibawa pergi, petugas kembali mendatangi rumah tersebut. Namun, kali ini bukan petugas Densus 88 yang membawa ketiga orang tersebut, melainkan seperti tim lain.
Sebab, mereka bukan berseragam Densus 88 Anti Teror, melainkan berseragam preman. Hanya mereka mengenakan rompi yang dibelakangnya bertuliskan polisi.
Saat mendatangi rumah Nanang, mereka yang berjumlah sekitar 4 orang itu, dikawal delapan polisi berseragam dengan bersenjata laras panjang.
Kali ini, kedatangan mereka menggeledah rumah Nanang yang terletak di jalan propinsi tersebut.
"Tim yang pertama datang itu, sepertinya langsung membawa tiga penghuninya. Namun, tim yang kedua ini, bertugas lain yakni menggeledah rumah," ujar Mislan, Kasun Bajang.
Baca: Emil - Arumi Antarkan Baby Sitter dan Asistennya Mudik ke Kampung Halamannya di Tuban
Seisi rumah Nanang digeledah, termasuk musala kecil yang ada di depan rumahnya itu, juga dimasuki petugas. Penggeledahan berawal dari rumah yang dihuni Nanang.
Yakni, mulai dari lima kamar, ruang tamu, baru musala kecil, yang diperkirakan berukuran 6x6 m2. Dari rumah yang dihuni empat orang, yakni Nanang, dan istrinya, serta keduanya dan ditambah kedua rekannya, petugas mengamankan banyak barang, di antaranya, berbagai buku, yang terkait jihad, laptop.
"Nggak tahu apa saja yang dibawa, namun ada satu kardus yang dibawa. Sepertinya, buku-buku soal jihad," ujar petugas yang enggan disebutkan namanya. (Surya/ M Taufiq)