5 Fakta Peningkatan Erupsi Gunung Agung, Kesaksian Warga Soal Api hingga Bandara Sempat Ditutup
Gunung Agung Bali kembali mengalami peningkatan aktivitas erupsi. Berikut fakta-faktanya:
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM - Gunung Agung Bali kembali mengalami peningkatan aktivitas erupsi.
Hujan abu yang diketahui sejak Kamis (28/6/2018) sekitar pukul 14.00 wita, hingga hari ini Jumat (29/6/2018) masih jelas dirasakan warga.
Namun, aktivitas Gunung Agung disebut mulai mengalami penurunan.
Seperti dikutip dari Tribun-Bali.com, gunung tersebut mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih mencapai 2.000 meter di atas puncak (± 5.142 meter di atas permukaan laut) sejak Rabu (27/6/2018).
Akibat erupsi tersebut, daerah Bali dari bagian barat hingga barat daya, Jumat (29/6/2018) pagi diguyur hujan abu vulkanik.
Bahkan beberapa penerbangan di Bandara Ngurah Rai ditunda.
Baca: Gunung Agung Semburkan Abu Vulkanik, 318 Penerbangan Tujuan Bali Dibatalkan, Belasan dari Surabaya
Dikutip dari berbagai sumber berikut beberapa fakta erupsi Gunung Agung Bali:
1. Tremor berkepanjangan
Tremor berkepanjangan terjadi menjelang meningkatnya aktivitas gunung Agung Bali, Kamis (28/6/2018).
Dikutip dari Tribun Travel, terjadi tremor atau getaran terum menerus sebanyak 27 kali dengan durasi 30-90 detik dan amplitudo : 2-10 mm.
Namun, tremor terus menerus menurun hingga hari Jumat.
Menurut Kepala Pos Pantau Gunung Agung di Rendang, Karangasem, Bali, I Dewa Made Mertayasa menjelaskan, tremor mulai menurun bila dibandingkan dengan intensitas di hari kamis.
"Secara visual hembusan masih keluar dari kawah Gunung Agung. Pergerakan magma ke permukaan juga masih terus terjadi. Itu menandakan jika ada penambahan lava ke permukaan kawah,"jelas Dewa Made Mertayasa dikutip dari Tribun Bali.
Baca: Dampak Erupsi Gunung Agung, Dua Penerbangan ke Banyuwangi Batal
2. Penerbangan terganggu
Erupsi gunung Agung Bali membuat Bandara Ngurah Rai, Bali ditutup sementara.