5 Fakta Peningkatan Erupsi Gunung Agung, Kesaksian Warga Soal Api hingga Bandara Sempat Ditutup
Gunung Agung Bali kembali mengalami peningkatan aktivitas erupsi. Berikut fakta-faktanya:
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Ani Susanti
Operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ditutup sementara Jumat (29/6/2018) sesuai Notam A2551/18 dari pukul 03.00 hingga pukul 19.00 WITA.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi menyampaikan, berdasarkan daily schedule (jadwal harian) terdapat 446 fligh yang tidak beroperasi hari ini.
Sementara itu total prediksi penumpang yang terdampak yakni sebanyal 74.928.
Ia menambahkan penerbangan domestik yang tidak beroperasi untuk domestik 239 penerbangan dan internasional 207 penerbangan.
"Penerbangan Domestik kedatangan 118 dan keberangakatan 121 penerbangan. Untuk internasional kedatangan 103 penerbangan dan 104 keberangkatan," paparnya, Jumat (29/6/2018).
Baca: Gunung Agung Bali Kembali Erupsi, Abu Vulkanik Dimuntahkan hingga Setinggi 2.500 Meter
3. Muncul cahaya api bertepatan Purnama Kasa
Kamis malam bertepatan Purnama Kasa muncul cahaya api di atas puncak Gunung Agung.
Warga di lereng gunung yang mengetahui pertanda-pertanda ini pun segera turun gunung dan mencari tempat pengungsian.
4. Kesaksian warga
I Ketut Wenten (57) dan keluarganya tiba di Banjar Bangbang Pande, Desa Rendang, Karangasem, Kamis (28/6) sekitar pukul 21.00 Wita, dengan basah kuyup.
Warga dari Banjar Kidulingkreteg, Desa Besakih, itu terpaksa menerobos hujan untuk mengungsi malam-malam.
Mereka merasa khawatir karena cahaya api (glow) terus tampak dari puncak Gunung Agung.
"Saya mengungsi dengan keluarga besar. Ada tiga kepala keluarga. Semua saya ajak mengungsi, karena kami ketakutan ada api dari atas puncak," ungkap Wenten saat ditemui Tribun Bali di pengungsiannya, tadi malam.
Wenten mengaku jarak rumah keluarganya dari kawah Gunung Agung hanya 4 kilometer.
"Kami terus merasakan gemuruh, kadang-kadang terdengar dentuman. Tapi paling kami takutkan itu, nyala api di atas puncak sangat jelas. Kami khawatir terjadi apa-apa," jelasnya.