Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

12 Anak-anak Pemain Bola Ditemukan Hidup Dalam Goa di Thailand, Berikut Fakta-faktanya

12 pemain sepak bola yang terperangkap di dalam gua bersama pelatihnya, akhirnya berhasil ditemukan. Berikut fakta-faktanya.

Penulis: Alga W | Editor: Alga W
12 anak-anak pemain bola terjebak di dalam gua di Thailand. 

TRIBUNJATIM.COM - Sebanyak 12 pemain sepak bola yang terperangkap di dalam gua bersama pelatihnya, akhirnya berhasil ditemukan, Senin (2/7/2018) malam.

Seluruh tim penyelamat internasional, orangtua, dan teman-temannya merasakan bahagia.

"Kami menemukan 13 orang, semuanya selamat. Kami akan memberikan perhatian penuh sampai mereka bisa dipindahkan," kata Gubernur Provinsi Chiang Rai, Narongsak Osottanakorn, kepada wartawan, Senin (2/7/2018), yang dikutip dari Kompas.com.

Baca: Sempat Mau Dijual, Begini Isi Rumah Miliaran Milik Mendiang Olga yang Kini Ditempati Billy Syahputra

Hujan yang terus turun, membuat permukaan gua tergenang air, sehingga tim SAR gabungan sulit melakukan penyelamatan.

Hingga Kamis (5/7/2018), sudah 12 hari para pemain sepak bola yang masih berusia remaja itu berada di dalam gua Tham Laung, Pulau Libong, Trang, Thailand Selatan.

Mereka dilaporkan masih hidup dan hingga Kamis (5/7/2018), belum dievakuasi karena masih dalam pemulihan karena sudah 10 hari tidak makan.

Dilansir dari Tribun Batam dan berbagai sumber, berikut fakta-faktanya:

Baca: Masih Ingat Acara Be A Man? 1 Mantan Pesertanya Kini Makin Eksis, Ini Potretnya Bareng Evi Masamba

1. Awal mula terjebak

Sebanyak 13 orang yang terdiri dari 12 pesepak bola muda dan seorang pelatih berusia 25 tahun dari tim sepak bola Moo Pa, hilang sejak Sabtu (23/6/2018).

Para pemain sepak bola amatir berusia 11-16 tahun ini awalnya berteduh saat latihan sepak bola di lapangan tak jauh dari gua tersebut.

Namun, karena air terus naik, mereka juga semakin masuk ke dalam gua sampai akhirnya terjebak dan tidak bisa keluar lagi.

Baca: Fakta-fakta Bayi 5 Bulan Ditemukan Tewas di Dalam Kulkas Babysitternya, Sang Ibu Tulis Pesan Ini

2. Tim sepak bola

Ke-12 anak laki-laki ini merupakan anggota tim sepak bola Moo Pa atau Wild Boar.

Asisten pelatih, Ekkapol Janthawong, diketahui kadang-kadang membawa mereka keluar untuk melakukan liburan, termasuk perjalanan ke gua yang pernah dikunjungi dua tahun lalu.

Anggota termuda, Chanin 'Titan' Wibrunrungrueang, baru berusia 11 tahun.

Dia mulai bermain sepak bola ketika berusia tujuh tahun.

Baca: Pernah Hidup dari Hutan dan Putus Sekolah, Siapa Sangka Bocah Ini Sekarang Patahkan Hati Netizen

Duangpet 'Dom' Promtep (13) adalah kapten tim dan dikatakan sebagai motivator grup.

Tinnakorn Boonpiem, yang putranya menjadi korban mengatakan bahwa dia sangat senang mendengar mereka selamat.

"Saya ingin dia secara fisik dan mental sehat," katanya.

"Saya sangat senang saya tidak bisa mengatakannya," kerabat lain mengatakan kepada wartawan, dilansir dari Tribun Manado.

Baca: Astaga, Pria Tumis Kakinya yang Diamputasi dan Disajikan Saat Pesta, Seorang Teman Sampai Muntah

3. Dibantu pencari sarang burung walet

Pencarian tim SAR sukses setelah mendapat bantuan 'pasukan khusus' yang merupakan warga sekitar, yakni para pencari sarang burung walet.

Sebanyak delapan orang pencari sarang burung membuat tim SAR takjub karena keahlian mereka memanjat dinding-dinding gua yang terjal.

Alhasil, tim SAR akhirnya bisa sampai ke tempat para korban, sekitar 800 meter hingga 1 km di dalam gua yang panjangnya diperkirakan mencapai 10 km tersebut.

Baca: Mantan Anak Punk Iska Randy Sempat Tak Pulang ke Rumah 1,5 Tahun, Kini Hijaban dan Hamil 6 Bulan

Delapan pencari sarang burung berusia 20-50 tahun itu adalah warga minoritas muslim di wilayah itu.

"Awalnya kami menonton tim penyelamat ini di televisi, sampai akhirnya kami berinisiatif untuk membantu mereka, kata ketua kelompok, Abdulrawheep Khunraksa (40), seperti dilansir dari AFP.

Mereka tidak memiliki peralatan canggih, hanya berbekal tali dan sarung tangan.

Namun, karena sudah turun-temurun mencari nafkah dari sarang burung walet, para pasukan khusus ini memiliki ilmu yang tidak dimiliki oleh SAR.

Baca: Pernah Satu Sitkom, Siapa Sangka Ucapan Tya Ariestya 10 Tahun Lalu Soal Raffi-Nagita Jadi Kenyataan!

Mereka hafal seluk-beluk gua, termasuk jalur alternatif hingga ke lokasi para korban.

Setelah pasukan walet turun tangan, akhirnya anak-anak itu berhasil diselamatkan.

Baca: Mengintip Rumah SBY yang Ada di Belakang Kedubes Qatar

4. Ditemukan di hamparan air

Mereka ditemukan berkerumun di anjung di dalam goa Tham Luang, oleh Pasukan Khusus Angkatan Laut Thailand.

Anak-anak itu ditemukan oleh penyelam asal Inggris.

Dari rekaman, tampak mereka dalam keadaan kurus dan berkerumun di gundukan tanah yang letaknya jauh di dalam goa.

Baca: Masih Ingat Teuku Ryan Si Yoyo? Sempat Cerai dan Rujuk 7 Tahun Silam, Begini Kehidupannya Sekarang

Rekaman video durasi 4 menit 57 detik yang dirilis regu penyelamat menunjukkan, anak-anak tersebut masih mengenakan seragam sepak bola.

Mereka terlihat sedang duduk dan berdiri di tanah kering dekat hamparan air.

Baca: Seminggu Penangkapan Ikan Arapaima Gigas di Sidoarjo, Kini Pemilik Sang Predator Telah Ditemukan

5. Video detik-detik penemuan

Berikut rekaman detik-detik penemuan tim sepakbola remaja yang terjebak di gua:

Baca: Fenomena Bowo Alpenliebe Artis Tik Tok, Ini 6 Fakta Dirinya yang Masih SMP, Wajah Asli Terbongkar?

6. Tak segera dievakuasi

Lalu mengapa tim penyelam tak dapat segera menyelamatkan mereka?

Otoritas terkait mengatakan, jika proses untuk mengeluarkan mereka terbilang cukup rumit.

Dilansir dari Daily Mail, ahli gua menyatakan akan sangat berbahaya jika membawa keluar ke-13 orang tersebut ketika volume air masih tinggi, ditambah curah hujan beberapa hari terakhir juga masih mengancam.

Baca: Karier Meredup dan Sempat Disebut Meninggal, Begini Kabar Sony Wakwaw Kini, Ayahnya Ungkap Sisi Lain

7. Upaya evakuasi

Tantangan muncul karena ke-13 orang tersebut tak ada yang mempunyai kemampuan berenang dan menyelam.

Beberapa otoritas menyarankan jika salah satu cara yang dipertimbangkan adalah mengajari anak-anak yang terjebak untuk menyelam, lalu para penyelam menuntunnya keluar gua Tham Luang dengan cara tersebut.

"Kami akan menyiapkan makanan kepada anak-anak yang terjebak untuk 4 bulan ke depan dan melatih ke-13 orang tersebut untuk berenang, sementara di luar kami juga berusaha untuk mengurangi air," ujar kapten angkatan laut Thailand, Anand Surawan, pada Selasa (3/7/2018), dilansir Warta Kota.

Baca: Astaga, Pria Saat Memotong Kayu Tak Sengaja Bunuh Makhluk Ngeri yang Bikin Netizen Ribut Ini

"Meski ini pilihan terbaik dan tercepat, juga paling berbahaya," kata Koordinator Nasional Komisi Penyelamatan Gua AS, Anmar Mirza, masih melansir dari Warta Kota.

Koordinator Regional di Florida untuk Organisasi Penyelamatan dan Penyelamatan Bawah Laut Internasional, Edd Sorenson juga mengatakan, opsi penyelaman sangat berbahaya.

"Mereka bukan penyelam profesional. Dengan jarak pandang yang nol dan lingkungan asing akan membuat mereka panik dan trauma saat menyelam."

Para penyelam profesional sendiri membutuhkan beberapa jam lagi untuk sampai ke kelompok yang terperangkap dari pintu masuk.

Mereka melalui jalan-jalan kecil yang dipenuhi puing-puing dan dibantu dengan upaya pemompaan air sepanjang hari agar debit air banjir semakin berkurang.

Baca: Malam Hari Cewek Order Ketoprak, Driver Ojek Online yang Takut Lewati Hutan Lakukan Ini Demi Pesanan

Ada juga saran jika pengeboran bisa menjadi cara lain untuk dapat menyelamatkan mereka.

Pihak berwenang telah mencoba mengebor lubang di dinding gua untuk membantu mengurangi air banjir meskipun batu tebal menghambat upaya tersebut.

Untuk memulai proses, jalan baru perlu dibangun di atas gua untuk mengakomodasi peralatan pengeboran berat yang diperlukan untuk menembus batu.

Namun opsi ini terbilang cukup sulit dan memakan waktu lama.

Baca: Akhir Hayat Soekarno yang Memilukan, Inilah Sosok Istri yang Setia Menemani hingga Meninggal Dunia

Dalam konferensi pers, Gubernur Chiang Rai, Narongsak Osottanakorn mengatakan, mereka akan terus mengalirkan air keluar dari gua sembari mengirim dokter dan perawat untuk memeriksa kesehatan anak-anak dan pelatih.

"Jika dokter mengatakan kondisi fisik mereka cukup kuat untuk dipindahkan, penyelamat akan membawa mereka keluar dari gua," katanya.

Namun, Koordinator Nasional Komisi Penyelamatan Gua AS, Anmar Mirza mengatakan, kesehatan para korban merupakan masalah serius.

"Setelah sembilan hari tanpa makanan, kami harus memperhatikan asupan makanan mereka," katanya.

Baca: Viral Foto Driver Ojol Salat di Saf Belakang Sendirian, Baju dan Sajadahnya Bikin Netizen Merenung

Kini berbagai upaya tengah dilakukan Pemerintah Thailand.

Mulai dari pemeriksaan kesehatan sampai upaya untuk mengeluarkan tim sepak bola ini dengan selamat.

Baca: 9 Potret Terbaru Maryati, Pemeran Munaroh yang Kini Eksis dengan Pejabat, Wajahnya Bikin Pangling?

UPDATE: Judul awal "12 Anak-anak Pemain Bola Ditemukan Hidup Dalam Goa, 9 Hari Tanpa Makanan, Berikut Fakta-faktanya" diganti menjadi "12 Anak-anak Pemain Bola Ditemukan Hidup Dalam Goa di Thailand, Berikut Fakta-faktanya", pada 20 Juli 2018. Karena berdasarkan berita terbaru, diketahui bahwa mereka bertahan hidup dari camilan yang dibawa seorang anggota.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved