Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tiga Mahasiswa ITS Surabaya Buat Kulit Mangga Jadi Bahan Anti Karat, Begini Proses Pengolahannya

Tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjadikan kulit buah mangga sebagai bahan antikorosi atau anti karat.

Penulis: Triana Kusumaningrum | Editor: Ani Susanti
ISTIMEWA
Tiga mahasiswa ITS Surabaya peneliti kulit buah mangga sebagai bahan anti korosi atau anti karat. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Triana Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjadikan kulit buah mangga sebagai bahan antikorosi atau anti karat.

Mereka adalah Ahnaf, Hafildatur Rosyidah dan Dwi Jayanti Putri di bawah bimbingan dosen bernama Harmami.

Ahnaf, selaku ketua tim penelitian menjelaskan awal mula munculnya ide tersebut.

Korosi diketahui merupakan terbentuknya endapan cokelat yang menempel pada logam atau biasa disebut karatan.

Korosi diteliti mengandung senyawa logam berat yang dapat merusak sel dan jaringan pada tubuh makhluk hidup apabila terkonsumsi.

Baca: Kini Berhijab, Fitri Tropica Bagikan Obrolan dengan Suami hingga Cerita Hari Pertama Ubah Penampilan

Ahnaf mengatakan jika timah telah terdegradasi dari logam tin plate pada kaleng makanan, maka timah tersebut akan bercampur dengan makanan yang ada di dalam kaleng tersebut.

Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan jika ikut terkonsumsi.

Lalu, apa peran buah mangga?

Kulit buah mangga mengandung senyawa antioksidan yang memiliki daya inhibisi (hambatan) untuk mencegah timbulnya korosi.

“Sayang, jika kulit buah ini dibuang dan tidak dimanfaatkan,” ujar Ahnaf, Kamis (12/7/2018)

Buah mangga merupakan jenis buah yang tidak sulit ditemukan, hampir setiap tahun, petani berhasil memanen hampir satu juta ton buah mangga.

Baca: Hadiri Grand Opening Graha RSI Ahmad Yani, Jusuf Kalla Beri Pujian Soal Fasilitas hingga Pelayanan

Proses Pengolahan

Proses awalnya, kulit buah dikeringkan di bawah sinar matahari selama dua hari.

Kemudian diblender menjadi bubuk dan diekstrak dengan metode refluks atau metode ektraksi yang membutuhkan pemanasan pada prosesnya.

“Prinsip dari metode refluks tersebut yakni dengan melakukan pemanasan, penguapan, kondensasi, dan pendinginan,” jelas Ahnaf.

Dalam penelitian mereka, sebanyak 75 gram kulit buah mangga menghasilkan 280 mililiter ekstrak atau bahan pencegah korosi, kemudian, ekstrak tersebut dicampur ke dalam larutan korosif.

Larutan korosif dibuat dari larutan kimia natrium klorida, yang berguna sebagai uji korosi pada tin plate, jenis logam dari kaleng makanan.

“Zat pengawet makanan biasanya mengandung natrium klorida, oleh sebab itu, kami menggunakan natrium klorida sebagai larutan uji korosi,” ujar Ahnaf.

Baca: Kylie Jenner Jadi Wanita Muda Terkaya di Amerika, Intip Sederet Bisnis dan Sumber Kekayannya!

Melalui inovasi ini pun, Ahnaf berharap ekstrak antikorosi dari kulit buah mangga buatan timnya ini bisa digunakan oleh industri makanan kaleng.

“Bermanfaat bagi masyarakat adalah salah satu tujuan kami untuk melakukan penilitian ini,” jelas Ahnaf.

Ahnaf dan kawan-kawan tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk menunjukkan inovasinya ini ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-31 bulan Agustus mendatang di Yogyakarta.

Dalam persaingan di bidang penelitian ini, diharapkan tim juga mampu menjadi juara di ajang lomba tersebut.

Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya:

YouTube:

Instagram:

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved