Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mahfud MD : Jangan Bicara Cawapres, Saya Malu

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, yang kini namanya disebut oleh Presiden Joko Widodo,

Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM/ADENG SEPTI IRAWAN
Mahfud MD 

 TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, yang kini namanya disebut oleh Presiden Joko Widodo, masuk dalam bursa calon wakil presiden (Cawapres) pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang, memasrahkan sepenuhnya kepada menakanisme konstitusi, yakni calon presiden (Capres) yang akan menggandeng dirinya.

Mahfud MD mengungkapkan ini di seusai menghadiri halal bi halal dengan dengan ratuasan ulama NU dengan tema Dialog Interaktif, Menguatkan Ukhuwah Wathoniyah dalam Bingkai Kebhinnekaan, di kantor PC NU Pamekasan, Jl R Abd Aziz, Pamekasan, Rabu (18/7/2018).

Mahfud md mengakui, walau namanya masuk bursa cawapres, namun dirinya saat ini tidak bisa menjawab apakah ia siap atau tidak. Jawaban kesiapan tidaknya itu nanti akan diucapkan sendiri di hadapan Jokowi.

“Mari pasarkan ke mekanisme intitusi, yang disetujui parpol pengusung siapa yang cocok. Karena saya yakin Pak Jokowi itu tidak bisa ditipu oleh informasi sesat,” ujar Mahfud MD.

Jadi Juara Dunia, Lalu Muhammad Zohri Diminta Presiden Jokowi untuk Tetap Rendah Hati

Menurut Mahfud, jika dirinya diajak bicara menyangkut cawapres, ia merasa malu. Kenapa dirinya mau jadi wapres. Tapi kalau dikatakan tidak ingin jadi wapres juga tidak tepat, karena ada aspirasi masyarakat.

Tetapi yang harus diingat, presiden punya instrument yang tepat, siapa yang didukung rakyat dan siapa yang tidak didukung rakyat. Siapa yang bermasalah dan siapa yang tidak bermasalah, Jokowi mengerti, sehingga Jokowi tidak bisa didikte sembarangan.

Jadi lanjut Mahfud, misalnya dirinya menawar-nawarkan agar dipilih jadi pendamping, tapi kalau tidak memenuhi syarat, tidak akan dipilih. Begitu juga, tidak menawarkan diri, kalau dianggap bagus, pasti dipilih. Dan sampai sekarang, ia tidak pernah menyatakan dirinya menghendaki agar dipilih.

Cerita Zaskia Adya Mecca Punya Baby Sitter yang Tak Jujur, Bisa Jadi Pelajaran Buat Para Orang Tua!

Karena itu, ia memasrahkan kepada Jokowi, yang mengetahui aspirasi masyarakat tinggal menunggu waktu. Dan semuanya harus melalui survei, baik yang dilakukan lembaga swada masyarakat dan yang dilakukan lembaga kepresidenan secara diam-daiam.

“Kita tunggu saja, agar presiden yang memilih yang terbaik, demi kelangsungan bangsa dan negara ini. Kita dorong, agar semua berjalan dengan baik, siapaun nanti yang ditetapkan, kita dukung. Sebab ini untuk kepentingan negara. Yang penting bagaimana Indonesia ke depan lebih bagus, jadi tidak perlu berebut,” papar Mahfud.

Ditanya soal respon dari PKB yang kurang baik terhadap Mahfud sebagai cawapres, karena PKB memikili sinyal memberangkatkan Muhaimin Iskandar alias Cak Imiin, Mahfud menyatakan itu bagus kalau Jokowi nanti memilih Cak Imin.(sin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved