Berdayakan Masa Depan Digital, BEX-MCE Terus Picu Inovasi
Bangunan yang cerdas dan hijau diperkirakan mencapai 20-25 persen dari seluruh pasar bangunan di Indonesia pada 2025.
TRIBUNJATIM.COM - Bangunan yang cerdas dan hijau diperkirakan mencapai 20-25 persen dari seluruh pasar bangunan di Indonesia pada 2025.
Akibat pertumbuhan populasi perkotaan yang melonjak dalam lima tahun terakhir, Indonesia membutuhkan solusi konstruksi yang hemat energi, minim dampak lingkungan, dan hemat biaya baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Lebih jauh, Gerakan 100 Smart City yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika dan BAPPENAS berencana mewujudkan 100 kota tersebut menjadi online, tahun depan.
Hal ini ditegaskan CEO Green Building Council Indonesia, Surendro, dalam Media Briefing BEX Asia and MCE Jakarta 2018, di Kridangga Ballroom, Century Park Hotel, Jakarta, Selasa (24/7/2018).
• Tren Riasan Musim Panas, Banyak Mainkan Shimmer dan Warna
Surendro mengatakan, urbanisasi yang begitu cepat dan kebutuhan untuk tumbuh secara berkelanjutan membuat Indonesia semakin banyak menyaksikan bangunan hijau dan cerdas meramaikan lanskap dalam negeri.
Inovasi sangat penting untuk memaksimalkan upaya berkelanjutan ini.
Guna mempertahankan momentum industri ini, kata Surendro, perlu ada kolaborasi berskala lebih besar antara pemangku kepentingan.
Dalam rilis yang diterima TribunJatim.com, Kamis (26/7/2018), selain pembelajaran yang konstan mengenai teknologi terkini dan praktik terbaik yang membuat lingkungan hidup dan pekerjaan kita bertahan lama.
”Konferensi bangunan hijau yang diadakan pada skala lokal maupun global sangat penting bagi industri ini dan para profesional yang ingin memperoleh ilmu terbaru. Serta membantu para pemimpin dan pembaru di seluruh dunia untuk terus terhubung dan berbagi ide demi masa depan yang lebih hijau,”paparnya.
Seperti halnya seminar yang digelar pada kesempatan yang sama, bertemakan Bertema “Indonesia: Building a Greener and Healthier City”. Acara ini, kata Surendro, mengumpulkan para pemimpin di industri untuk mendiskusikan tren bangunan terkini di Indonesia.
Topik terkait lainnya seperti bangunan pintar dan efisiensi energi, dua sasaran penting di masa mendatang yang sedang dibidik negara ini dibahas dalam seminar.
Seminar ini, menurut Surendro, juga sebagai pratinjau mengenai isu-isu yang ditekankan dan inovasi teknologi apa saja yang akan dibicarakan dalam pameran bertema Build Eco Xpo (BEX) Asia, pameran dagang terbesar di industri bangunan hijau (green building) di Asia Tenggara, dan Mostra Convegno Expocomfort (MCE) Asia, sebuah pameran HVAC-R, air, dan energi tingkat regional, yang akan diadakan pada September 2018 mendatang.
BEX dan MCE Asia akan menyoroti upaya dan perkembangan terbaru dalam industri yang akan mendorong aksi perubahan iklim di kawasan.
Acara yang merupakan bagian dari Singapore Green Building Week (SGBW), BEX Asia, bersama acara-acara MCE Asia di lokasi sama, serta pertemuan tahunan International Green Building Conference (IGBC), akan menyambut 12.000 profesional, pemimpin, dan pembuat kebijakan dari seluruh industri bangunan.
Teknologi mengakselerasi perubahan menuju kota-kota berkelanjutan.