Ular Piton Tiba-tiba Muncul Seusai Gerhana Bulan di Mojokerto, Begini Nasibnya Saat Ditangkap Warga
Seusai terjadinya fenomena gerhana bulan total, ular piton ini tiba-tiba muncul. Warga lalu memburunya, dan berhasil menangkapnya
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Ular piton tampaknya masih menjadi teror bagi masyarakat di kawasan Dusun Unengan, Desa Sekargadung, Kecamatan Punggung, Kabupaten Mojokerto.
Bagaimana tidak, warga kembali dihebohkan dengan penampakan seekor ular Piton di sekitar Goa Unengan.
Penampakan ular Piton tersebut nyaris setelah fenomena gerhana bulan total yang terjadi hingga pagi, Sabtu (28/7/2018).
Seorang warga setempat melihat kemunculan ular Piton jenis Sanca Kembang atau Phyton Reticulatus (tidak dilindungi) berada di rimbunan pohon dibalik goa Unengan.
• Mantan Kapolri Ungkap Sebab Sebenarnya Tien Soeharto Wafat, Kabar Jadi Korban Tembakan Pun Terjawab
Keberadaan ular itu dilaporkan kepada pengurus desa dan warga setempat untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Kepala Dusun Unengan, Sudarsono menjelaskan menindaklanjuti laporan itu ia bersama seluruh warga berburu untuk menangkap ular tersebut.
Puluhan warga mulai berburu ular sekitar pukul 11.00 WIB.
"Fokus perburuan ular di belakang goa Unengan tepatnya sekitar 12 meter di bawah jurang," ujarnya kepada TribunJatim.com.
• Seperti Inilah Cara Soeharto Hadapi Detik-detik Demo Anarkis di Jerman, Ajudan Sudah Siapkan Pistol
Dia bersama warga berupaya mencari keberadaan ular yang bersembunyi di rimbunan pepohonan.
Setelah perjuangan panjang, mereka akhirnya berhasil menemukan ular Piton bersembunyi di dalam tanah yang ditumbuhi semak-semak.
"Perburuannya tidak lama kok, ya sekira 30 menit sudah ditemukan tempat persembunyian ular," ucapnya.
Pawang ular dibantu warga akhirnya berhasil menangkap ular Piton secara hidup-hidup.
• Detik-detik Wafatnya Bu Tien Diungkap Mantan Ajudan, Celetukan Soeharto Waktu Mancing Jadi Firasat
Mereka menangkap ular itu secara manual memakai alat sederhana seperti kain untuk menutupi kepala ular, karung bekas sebagai wadahnya dan tali tambang digunakan mengikat mulut ular agar tidak membahayakan.
"Penangkapan ular tidak terlalu lama kan sebelumnya sudah ada yang melihat dan mengawasi keberadaan ular itu makanya berburunya cepat, apalagi sudah ada pawang untuk menangkap ular itu," ungkapnya.
Masih kata Sudarsono, setelah diukur memakai meteran panjang ular Piton
hasil tangkapannya ini berukuransekitar lima meter.
Hasil tangkapannya ini tidak jauh berbeda dengan dua ekor ular Piton yang sebelumnya berhasil ditangkap warga setempat.
• Mengintip Buku Khusus Milik Soeharto Selama Jadi Presiden, Pengawal Ungkap Isinya ke Publik
"Tadi sempat kami ukur dan timbang beratnya sekira 25 kilogram," jelasnya.
Rencananya, untuk sementara ular ini akan ditempatkan dalam satu kandang bersama dua ekor ular Piton lainnya.
Pasalnya, warga masih mempersiapkan kandang besi berukuran dua meter untuk menampung sementara ular tersebut.
"Tiga ular Piton ini untuk sementara akan di pelihara," pungkasnya.
• Inilah Alasan Sebenarnya Soeharto Makamkan Soekarno di Blitar, Megawati Sebut Keluarga Tak Setuju
Sebelumnya, warga berhasil menangkap sebanyak delapan ekor ular Piton jenis Sanca Kembang berukuran besar masing-masing panjangnya lebih dari 3 meter dalam kurun waktu 6 bulan.
Paling besar warga pernah menangkap ular Piton panjangnya lebih dari sekitar delapan meter.
Dua ekor ular yang berhasil ditangkap saat ini berukuran panjang 3,5 meter dan 3,2 meter masing-masing berbobot 18 kilogram hingga 24 kilogram yang untuk sementara ditempatkan disebuah kandang di depan makam Nyai Pandansari.
• Kunjungi Bosnia, Pesawat Soeharto Diincar Sniper, Pengawal Ungkap Cara Sang Presiden Menghadapinya
(don/ Mohammad Romadoni)