Bonek Wani
Komunitas Bonek Jabodetabek, Pasukan Fans Persebaya yang Hidup di Tanah Ibu Kota
Hidup di Jakarta tak menghentikan langkah sejumlah Bonek Mania untuk tetap mendukung Persebaya. Mereka pun membentuk komunitas pada 2009 lalu.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Hidup di Jakarta tak menghentikan langkah sejumlah Bonek Mania untuk tetap mendukung Persebaya.
Mereka pun bergabung membentuk komunitas Bonek Jabodetabek (BJ) pada 30 Juni 2009.
Kala itu Bonek yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya hendak mendukung Persebaya bersua PSMS Medan.
Dimana kedua kubu bertanding di laga Play Off dalam menentukan langkah mereka berlaga di kancah liga tertinggi yaitu ISL.
(Tak Ada yang Percaya, Ucapan Bu Tien Sebelum Wafat Jadi Bukti Kekuasaan Soeharto Bakal Berakhir)
(Persiapan Mepet, Pelari Asal NTB ini Malah Juarai The Malang Marathon)
Para Bonek tersebut bertemu di Stasiun Gambir, Jakarta.
Tanpa diduga saat menyusuri gerbong demi gerbong kereta, mereka bertemu dengan beberapa orang yang mengenakan atribut ala Bonek.
Meski tidak semuanya saling kenal secara pribadi, namun identitas mereka sebagai bonek langsung menyatukan semuanya.
Akhirnya secara bersamaan mereka menuju Bandung.
Saat turun dari kereta mereka membeli kain putih dan pilox dan secara spontan kain itu dituliskan ‘Bonek Jabodetabek’.
Hingga kini spanduk tersebut masih terawat dan dijaga ibarat barang keramat bagi mereka.
(Persiapan Mepet, Pelari Asal NTB ini Malah Juarai The Malang Marathon)
(Koperasi di Batu Banyak yang Mati Suri, Wali Kota Dewanti Akan Blejeti Kepala Dinas Koperasi)
Sering dikibarkan, kini spanduk keramat tersebut diistirahatkan sebagai bentuk penghormatan.
“Seperti diketahui, Bonek adalah Suporter pertama di Indonesia yang melakukan tradisi away layaknya Suporter di Eropa,” ujar Andhi selaku koordinator BJ.
Sepulang dari Bandung, mereka kerap berdiskusi lewat grup Facebook bernama ‘Bonek Batavia’, lalu pertemuan demi pertemuan berjalan, akhirnya disepakati serta dibentuklah wadah resmi bernama ‘Bonek Jabodetabek’.
“Tujuan dibentuknya komunitas ini ialah mempererat dan memudahkan komunikasi serta koordinasi antar Bonek yang ada di wilayah Jabodetabek,” lanjut Andhi.
Seiring berjalannya waktu, anggota pun semakin banyak dan menyebar, berbagai elemen menyatu yakni terdiri dari berbagai unsur dan kalangan.
Ada yang bekerja di pemerintahan seperti Staf Kementrian, Staf DPR, Penegak Hukum, Tentara, dan lainnya, ada juga di Swasta, Pedagang, Wiraswasta, Mahasiswa, Pelajar dan sektor lainnya.
(Koperasi di Batu Banyak yang Mati Suri, Wali Kota Dewanti Akan Blejeti Kepala Dinas Koperasi)
(Lawan Perseru Serui, Momentum Persebaya Bangkit di Putaran Kedua Liga 1)
Sesuai database di pendataan awal jumlah dari komunitas ini mencapai 106 Orang, itu pun belum termasuk yang sudah bergabung namun belum mempunyai kartu tanda anggota sekitar 30 orang.
Dan masih ada yang berminat untuk bergabung via Direct Message Instagram, Twitter dan Fanspage BJ.
“Yang pasti kami semua adalah loyalis Persebaya dan itu tidak usah dipertanyakan lagi,” ungkap Andhi.
Uniknya, anggota dari BJ sendiri tidak hanya berasal dari Surabaya, ada juga dari Jawa Tengah, luar pulau, bahkan ada yang asli dari Jabodetabek.
Andhi menyebutkan, BJ sendiri biasa kumpul bareng di wilayah Silang Monas, akan tetapi keberadaan mereka tercium oleh pihak yang tidak menginginkan kehadirian BJ.
Maka kemudian diputuskan untuk lebih fleksibel menentukan tempat berkumpul, guna menghindari gesekan - gesekan yang tidak diinginkan.
(Pelatih Gomes de Oliviera Beberkan Kunci Sukses Madura United Imbangi Keagresifan Barito Putera)
(Aktif di Organisasi, Ganyang Penghalang Demokrasi Pancasila Ternyata Guru SMA Negeri Ternama ini)
“Sesuai dengan satu di antara slogan BJ yakni Tanpa Anarki Tapi Bernyali,” imbuhnya.
Eksistensi yang ditimbulkan oleh BJ Meski tinggal di ‘Kota Macan’ terciptalah tagline dari komunitas tersebut ‘Minoritas Gak Wedi Blas’.
“Hijau tetaplah Hijau,” pungkas Andhi.
(Seorang Turis Malaysia Tewas Tertimpa Tembok yang Roboh Akibat Guncangan Gempa di Lombok)
(Lawan Perseru Serui, Momentum Persebaya Bangkit di Putaran Kedua Liga 1)