Pilpres 2019
Dorong Zulhas Sebagai Capres, PAN Jatim Usulkan Opsi Poros Ketiga di Pilpres 2019
PAN Jatim mengusulkan opsi poros ketiga di Pilpres 2019 dengan mendorong Zulkifli Hasan jadi Capres.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jatim membuka opsi bagi partai untuk membentuk poros ketiga di pemilihan presiden 2019 mendatang.
Hal ini menjadi salah satu opsi yang disampaikan pengurus provinsi kepada pengurus pusat. "Ada beberapa opsi yang kami sampaikan. Termasuk terkait pilihan koalisi," kata Bendahara DPW PAN Jatim, Agus Maimun kepada Surya.co.id (Grup Tribunjatim.com, ketika ditemui di Surabaya, Senin (6/8/2018).
Agus menyebut peluang ini masih ada mengingat belum adanya kesepakatan apapun di tingkat elit pusat terkait koalisi.
Bahkan demikian pula terhadap para partai pengusung Joko Widodo maupun Prabowo Subianto.
"Saat ini kan belum ada yang benar-benar menjadi koalisi yang sesungguhnya. Bahkan sebenarnya masih ada potensi untuk berada di luar kedua poros ini," kata Agus yang juga anggota DPRD Jatim ini.
• M Qodari: Cawapres Pendamping Jokowi Mengerucut pada Nama 3 M ini
Sepaket dengan usulan tersebut, PAN Jatim juga merekomendasikan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan sebagai calon presiden yang akan diusung.
"Kami mengusulkan Ketua Umum untuk ikut berkompetisi. Baik di posisi capres maupun cawapres," kata Agus menambahkan.
Namun, Agus mengatakan bahwa rekomendasi tersebut bukan bersifat mutlak. Sehingga, pihaknya bersama seluruh pengurus dan kader Pan di Jawa Timur akan mendukung apapun yang akan menjadi rekomendasi dari DPP.
"Kami bukan kami merekomendasikan ke arah yang mana. Namun, menyerahkan keputusan ini kepada DPP," kata Agus yang juga Ketua Fraksi PAN di DPRD Jatim ini.
• Makin Menarik, AHY Calon Kuat Dampingi Prabowo di Pilpres 2019, Tapi Terancam Ijtima Ulama
Namun, apabila pada akhirnya hanya ada dua poros saja, Agus memastikan bahwa rekomendasi dari PAN Jatim bukan kepada poros Jokowi.
"Kalau misalkan hanya ada dua poros, pastinya bukan ke koalisi Pak Jokowi. Hal ini khusus rekomendasi dari Jawa Timur sedangkan yang lain tidak tahu," ujarnya.
Agus menambahkan bahwa Zulhas bukan satu-satunya figur yang diusulkan.
Meskipun demikian, pihaknya enggan menyebut nama lain tersebut karena masih sebatas usulan nama.
"Usulan ini akan disampaikan pada saat keputusan hasil rapat di Rakernas mendatang," kata Agus.
• Berdedikasi Tinggi Kembangkan Kompetensi ASN, Pakde Karwo Raih Penghargaan Widyaiswara Ahli Utama
Untuk diketahui, pada awalnya Rakernas dijadwalkan akan dilaksanakan pada Senin-Selasa (6-7 Agustus 2018).
Rakernas ini akan membahas capres yang akan diusung sekaligus arah koalisi pada Pilpres tahun depan.
Namun pada akhirnya terpaksa diundur karena beberapa pengurus di beberapa provinsi meminta waktu tambahan untuk melakukan rapat koordinasi terlebih dahulu.
"Pertama banyak teman-teman dari pengurus DPW dari daerah yang membutuhkan waktu tambahan untuk melakukan pembahasan di masing-masing daerah," kata Agus yang juga calon Anggota DPR RI ini.
Bagi DPW di seluruh Indonesia, Senin (6/8/2018) menjadi batas waktu menyampaikan aspirasi berupa surat kepada DPP.
• 10 Tahun Angka Kemiskinan di Jatim Turun 7,53%, Pakde Karwo Dukung Khofifah Percepat Pengentasan
Sehingga pada Rakernas mendatang, keputusannya sudah siap disampaikan.
"Batas waktu pengunduran Rakernas masih belum dikonfirmasi DPP. Namun, kemungkinan besar akan diselenggarakan sebelum tanggal 10 Agustus yang sekaligus menjadi batas waktu pendaftaran," jelas Agus.
Hal senada juga dikatakan oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
Ia juga meminta seluruh DPW untuk mengirimkan keputusan rapat pleno dalam amplop tertutup ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN paling lambat pada Senin (6/8/2018).
"Seluruh Ketua dan Sekretaris DPW untuk mempersiapkan diri menghadiri Rakernas jika surat pemberitahuan berikutnya dikirimkan," kata Zulkifli.
• Bayi Arza Meninggal Padahal Lahir Sehat, Rumah Sakit Tak Beri Penjelasan Keluarga
Politisi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono menegaskan bahwa PAN tak akan keluar dari koalisi pendukung Prabowo.
Sekalipun Prabowo pada akhirnya memilih Cawapres yang bukan merupakan representasi parpol manapun.
Untuk diketahui, saat ini ada empat partai yang kemungkinan besar akan mengusung Prabowo sebagai Presiden. Selain Gerindra, ada Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
”Kami yakin tidak ada perubahan dan akan tetap langgeng sampai pendaftaran di KPU. Kami sangat yakin 4 parpol ini dapat berkoalisi dengan baik,” tegas Bambang.
Di luar figur parpol, ada nama Ustad Abdul Somad yang merupakan figur ulama.
Kemudian, Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta). Lalu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) DPP Partai Demokrat.
Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga ketua MPR RI. Hingga Salim Segaf Al Jufri Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS). (Surya/Bob)