Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemprov Jatim

10 Tahun Angka Kemiskinan di Jatim Turun 7,53%, Pakde Karwo Dukung Khofifah Percepat Pengentasan

Pakde Karwo mendukung Khofifah percepat pengentasan kemiskinan di Jatim, yang selama 10 tahun sudah turun 7,53 persen.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
SURYA/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Jatim Soekarwo saat bertemu dengan Gubernur dan Wagub Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (28/7/2018) sore. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyatakan bahwa angka kemiskinan di Jawa Timur terus menurun dalam sepuluh tahun terakhir. Gubernur dua periode tersebut punya data lengkap yang terverifikasi untuk menegaskan pernyataannya. Ini sekaligus membantah tudingan bahwa warga miskin di Jawa Timur jumlahhnya bertambah.

"Bahkan, penurunan kemiskinan di Jawa Timur itu paling progresif di seluruh Indonesia," tegas Pakde Karwo, panggilan Soekarwo, usai menerima pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Terpilih 2019-2024 Khofifah Indar Parawasan-Emil Elestianto Dardak, di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (28/7/2018).

Resmi Terpilih Gubernur Jatim, Khofifah Pastikan Untuk Lanjutkan Program Jalin Matra Pakde Karwo

Menurut Pakde Karwo, saat awal dirinya dilantik sebagai Gubernur Jawa Timur pada 12 Pebruari 2009, angka kemiskinan  tahun 2008 berdasarkan data BPS itu 18,51 persen. Sedangkan saat ini berdasarkan data per Maret 2018 BPS, angka kemiskinan di Jawa Timur sudah turun menjadi 10,98 persen.

Gubernur Jawa Timur dua periode ini lantas membeber data. Rinciannya, pada tahun 2009 angka penduduk miskin Jawa Timur turun menjadi 16,68 persen. Lalu tahun 2010 turun lagi jadi 15,26 persen, kemudian menurun lagi menjadi 13,85 persen di tahun 2011, dan turun lagi di tahun 2012 pada 13,08 persen.

Hasil Pilkada Serentak Menggembirakan, PKS Nilai Lampu Kuning Bagi Jokowi

Tidak berhenti di sana di tahun 2013 turun menjadi 12,73 persen, dan di tahun 2014 menjadi 12,28 persen dan bertahan di angka yang sama di tahun 2015. Di tahun 2016 kembali menurun menjadi 11,85 persen dan di tahun 2017 menjadi 11,20 persen.

"Alhamdulillah, pada bulan Maret 2018 turun lagi menjadi 10,98 persen, atau dalam angka jumlah penduduk miskin itu 4.332.590. Sehingga angka kemiskinan Jawa Timur dalam sepuluh tahun terakhir tidak pernah bertambah sama sekali," tegas pejabat, yang juga mantan Ketua Umum Persatuan Alumni GMNI ini.

Begitu juga dengan GINI Rasio atau ketimpangan. Berdasarkan data yang disampaikan oleh Pakde Karwo, saat ini di tahun 2018 di triwulan ketiga data BPS menunjukkan GINI Rasio Jawa Timur 0,379.

Ikatan Gus-Gus Indonesia Dukung Mahfud MD Jadi Cawapres Jokowi

Angka tersebut menurun dibandingkan tiga tahun terakhir. Yaitu di tahun 2015 gini rasio Jawa Timur mencapai 0,403. DI tahun 2016 turun menjadi 0,402, dan di tahun 2017 sempat naik menjadi 0,415. Namun di triwulan pertama tahun ini turun menjadi 0,379.

"Itu berarti program kami di kelompok pedesaan itu berjalan dalam proses ini. Karena diparitas adalah ketimpangan antara kota dan desa," beber Soekarwo.

Dia menyebutkan, bahwa masih adanya warga miskin di Jawa Timur khsusunya ada di wilayah Madura, Probolinggo, Situbondo dan Bondowoso. Selain itu kemiskinannya tidak begitu besar.

Menurutnya, masih adanya warga miskin itu disebabkan karena kendala kultural. "Kultural itu maksudnya pendidikannya rendah, gizinya rendah, kreativitas dan produktivitasnya rendah," katanya.

M Qodari: Cawapres Pendamping Jokowi Mengerucut pada Nama 3 M ini

Oleh sebab itu ia mendukung Khofifah untuk terus melakukan program pengentasan kemiskinan di Jawa Timur. Agar bisa mengangkat warga miskin yang masih di bawah garis miskin untuk bisa menjadi lebih sejahtera.

"Kalau saya usul, ada radio dan TV berbahasa madura agar penyaluran program juga bisa menyentuh kawasan sana," ucap Pakde Karwo.

Selain itu, Gubernur yang juga mantan Sekdaprov Jawa Timur ini juga menyampaikan masih tingginya kasus stunting di wilayah yang kemiskinannya terendah di Jawa Timur.

Gizi buruk disana bukan dikarenakan miskin, melainkan dikatakan Soekarwo disebabkan karena asupannya yang kurang baik.

Number One Semua, Pemprov Jawa Timur Raih Dana Rakca Award Gold dari Presiden

Inilah Data Penurunan Angka Kemiskinan Jatim Selama 10 Tahun:

2008 : 18.51 %
2009 : 16,68 %
2010 : 15,26 %
2011 : 13,85 %
2012 : 13,08 %
2013 : 13,08 %
2014 : 12,73 %
2015 : 12,28 %
2016 : 11,85 %
2017 : 11,20 %
2018 (maret) : 10,98 %

(Surya/Fatimatuz Zahroh)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved