Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dibalik Bukit Ada Surga Tersembunyi di Kabupaten Jember Bernama Pantai Nanggelan

Pantai Nanggelan berada di Dusun Blater, Desa Curahnongko, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Yoni Iskandar
(surya/Erwin Wicaksono)
Keindahan Pantai Nanggelan Jember 

 TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Untuk mencapai dan menemukan sesuatu yang indah membutuhkan proses yang tidak mudah, mungkin hal tersebut adalah kiasan yang dapat menggambarkan ketika menemukan surga bernama Pantai Nanggelan.

Pantai Nanggelan berada di Dusun Blater, Desa Curahnongko, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Namun akses jalan yang sulit serta petunjuk jalan yang minim membuat tak semua orang mengetahui dan menjamah pantai tersebut.

Tampaknya hanya kalangan petualang yang datang menikmati pesona alamnya yang eksotis. Tapi semua orang bisa menembus keindahannya, begini tipsnya.

Rumah Kapitra Pengacara Rizieq Shihab Dilempar Bom Molotov, Satu Botol Pecah Ikut Diamankan Polisi

Untuk menuju Pantai Nanggelan terdapat jalur terdekat yang bisa dilewati sekitar 1,5 jam dari pusat Kabupaten Jember, yakni melalui Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu.

Sesampainya di desa tersebut, anda sebaiknya menggunakan kendaraan sepeda motor karena mobil terpaksa tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Karena anda akan melewati Jembatan Ungkalan dengan panjang sekitar 150-200 meter. Jembatan itu hanya bisa diakses oleh pejalan kaki dan pengguna sepeda motor karena diameter jembatan yang cukup sempit.

Setelah melewati Jembatan Ungkalan, anda akan disambut dengan hamparan luas hutan jati milik Perum Perhutani.

Ketika sampai di sini nyali anda cukup di uji, menelusuri pepohonan menjadi tidak mudah, banyak jalan yang kondisinya bercabang. Tapi jangan khawatir banyak petani dan warga sekitar pencari ranting kayu yang lalu lalang melewati jalur itu, jangan sungkan untuk tanya, mereka akan siap memberi petunjuk kepada anda. Kejelian anda menerima instruksi juga harus benar-benar peka jika tidak ingin tersesat.

Jago, Dukun yang 15 Tahun Sekap Wanita di Gua, Perdaya Korban dengan Foto Pria & Dinamai Jin Amrin

Sepeda motor melaju di atas jalan penuh debu, rindangnya pohon jati membuat rasa lelah perjalanan terobati. Seringkali anda akan melihat warga yang membawa timbunan kayu bakar dengan sepeda onthel maupun sepeda motor.

Sekitar 30 menit setelah melewati rumah warga Dusun Ungkalan, sampai juga di tempat parkir sepeda motor yang terbuat dari anyaman bambu. Di sana terdapat penjaga yang berjaga sampai malam. Anda cukup membayar Rp 10 ribu untuk retribusi kepada pengelola warga setempat.

Perjalanan belum selesai, sebuah bukit dengan kontur jalan yang menanjak siap untuk didaki.

Tapi jangan khawatir di tempat parkir terdapat warga sekitar yang menawarkan diri untuk menjadi guide.

Jika tidak mau menggunakan guide jalannya cukup mudah, tipsnya ikuti sebuah jalur jalan yang tampak di bukit tersebut.

Pertama, sebelum mendaki bukit anda melewati sebuah jembatan yang terbuat dari kayu runtuh untuk menyebrangi sebuah sungai kecil. Selanjutnya tinggal ikuti alur jalan di bukit tersebut.

Sepanjang perjalanan, gemuruh suara ombak Pantai Nanggelan, seperti menjadi penyemangat untuk cepat sampai di pantai.

Butuh tenaga dan persediaan air yang cukup. Sebab, ketika mendaki bukit rasa haus mulai terasa, tenggorokan kering.

Istirahat sejenak untuk kembali memulihkan tenaga, kemudian melanjutkan perjalanan lagi.

Salami Tamu di Pernikahan Panji, Wajah Bambang Trihatmodjo Terlihat Sumringah, Lihat Fotonya!

Tiba di puncak bukit, anda bisa beristirahat sejenak menikmati pepohonan rindang dengan kicauan burung yang merdu.

Saat menuruni bukit suasana pantai sangat terasa, terdengar bunyi ombak begitu keras, tampak laut biru sudah bisa dilihat.

Gempa Lombok - Tim SAR Gabungan Temukan Korban Selamat yang Tertimpa Reruntuhan Masjid Lombok Utara

Kaki mulai menginjak hamparan pasir putih dan melihat laut yang terpisah dengan langit luas.

Itu adalah sebuah tanda bahwa anda sudah menginjakkan di surga bernama Pantai Nanggelan.

Bagi anda yang hendak mendirikan tenda bisa langsung mendirikan di area pantai. Bibir pantai yang luas dengan pasir putih yang datar sangat cocok untuk mendirikan tenda.

Pantai Nanggelan sering menjadi tempat berkemah bagi para penggila petualang. Mereka datang untuk menyepi dari keramaian, menikmati malam, melihat bintang dan menunggu datangnya pagi. Meskipun tidak bisa melihat matahari terbit, namun segarnya alam sangat indah.

"Masih sangat alami, pengunjung dapat bermalam di sini tapi harus dengan didampingi oleh guide," terang Jumadi selaku anggota Pokdarwis Dusun Ungkalan yang juga ikut mendampingi menyusuri Pantai Nanggelan Senin (7/8/2018).

"Nanggelan ini mulai ada yang mengunjungi sejak banyak pengunjung posting foto di medsos," tambah Jumadi

Saat itu, sepanjang mata memandang, pantai masih sangat alami, tidak banyak pengujung serasa memiliki pantai pribadi. Air jernih berpadu dengan pasir putih, tak ada satu pun sampah terlihat.

"Mungkin ini pantai yang paling private yang pernah saya kunjungi, putih sekali pasirnya air masih jernih banget, baru pertama kesini langsung nyaman," terang Aminatus Sofiyah pengunjung asal Kecamatan Balung Jember.

Senada dengan Sofiyah, Firman Pratama mahasiswa asal Universitas Negeri Malang yang lagi berlibur di Jember itu mengaku takjub dengan Pantai Nanggelan. Dirinya mengaku sempat ragu untuk melanjutkan perjalanan karena kondisi jalan yang sulit.

7 Kisah Haru di Balik Gempa Lombok NTB, Dua Bayi Lahir hingga Warga Terjebak di Reruntuhan Masjid

"Saya akui memang ini pantai yang paling sepi dan alami yang pernah saya tau, dibalik bukit ternyata ada surga. Saya sempat ragu awalnya ngelanjutin perjalanan, jalannya samar-samar seperti itu," kesan Firman.

Sayangnya keindahan Pantai Nanggelan tidak didukung oleh infrastruktur yang memadai sehingga tak heran pantai ini masih cukup sulit untuk dijangkau.

"Saya iri dengan Banyuwangi pemerintahnya peduli sekali dengan pariwisata, ini aja (Nanggelan) masih lebih bagus dengan punya sana (Banyuwangi) kenapa pemerintah Jember diam saja, padahal ini potensi yang bagus, tolong dikasih infrastruktur yang memadai," keluh Jumadi guide yang sekaligus menjadi anggota Pokdarwis Dusun Ungkalan. (ew)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved