Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Meteorit Berusia Lebih Tua dari Bumi Ditemukan, Rahasia Pembentukan Tata Surya Perlahan Terkuak

Batuan luar angkasa yang dijuluki NWA 11119, diprediksi berusia 4,6 miliar tahun. Artinya, meteorit ini sudah ada sebelum tata surya terbentuk.

Kompas.com
Batu meteorit kristal yang dijuluki NWA 11119 

TRIBUNJATIM.COM - Para ahli menemukan batu luar angkasa seukuran bola bisbol yang bertabur kristal berwarna hijau.

Meteorit seperti ini belum pernah ditemukan sebelumnya dan menjadi kunci untuk membuka teka teki pembentukan tata surya.

Dalam laporan yang terbit di jurnal Nature Communications, Kamis (2/8/2018), meteorit ini diprediksi berusia sekitar 4,6 miliar tahun dan menjadi meteroit beku tertua yang pernah ditemukan.

Ini artinya, usia meteorit hijau itu jauh lebih tua dari pembentukan tata surya kita.

Viral Seorang Ibu Kaget Temukan Banyak Kecoa Hidup dalam Susu Formula untuk Anaknya, Tercium Bau Ini

Menurut catatan, tata surya terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, saat terjadi ledakan dahsyat supernova yang menyebabkan awan debu dan gas kosmik raksasa bersatu.

Dengan usia meteorit hijau yang lebih tua, ahli yakin dapat mengungkap sesuatu yang baru dari rahasia pembentukan tata surya.

Batuan ini dinamai Northwest Africa (NWA) 11119, dan diperoleh dari dealer meteorit di Afrika pada 2016.

Dealer itu kemudian mengirimkan NWA 11119 ke Carl Agee, seorang ahli geologi planet dan kurator meteorit dari Universitas New Mexico.

Batuan luar angkasa yang dijuluki NWA 11119, diprediksi berusia 4,6 miliar tahun. Artinya, meteorit ini sudah ada sebelum tata surya terbentuk.
Batuan luar angkasa yang dijuluki NWA 11119, diprediksi berusia 4,6 miliar tahun. Artinya, meteorit ini sudah ada sebelum tata surya terbentuk. (Kompas.com)

Awalnya, Agee tidak yakin apakah batuan itu memang meteorit dan berasal dari luar angkasa.

Untuk memastikannya, ia meminta mahasiswanya Poorna Srinivasan untuk menganalisis benda tersebut.

"Awalnya kami berdua tidak yakin bahwa ini adalah meteorit, kami pikir (batuan) ini berasal dari Bumi," kata Srinivasan kepada Live Science, dilansir Senin (6/8/2018).

"Tapi setelah pemeriksaan lebih detail, kami akhirnya yakin (batuan) ini bukan dari Bumi.

Gerhana Bulan Blood Moon Dini Hari Tadi, Intip 8 Potret Diambil dari Luar Angkasa & Berbagai Negara

"Walau mirip batuan vulkanik, komposisi kimianya memastikan benda ini berasal dari luar angkasa."

"Lebih dari itu, meteorit ini punya keistimewaan," imbuhnya.

Srinivasan menjelaskan, NWA 11119 adalah meteorit beku yang terbentuk oleh pendinginan dan pemadatan magma atau lava.

Sebuah ilustrasi yang membandingkan planet-planet dalam sistem Trappist-1 dengan planet-planet di sistem tata surya kita.
Sebuah ilustrasi yang membandingkan planet-planet dalam sistem Trappist-1 dengan planet-planet di sistem tata surya kita. (NASA/Independent)
Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved