Rasa Sesal Bu Tien Seusai Bertemu Peramal, Ramalannya Terbukti Saat Soeharto Jadi Presiden Indonesia
Ada sebuah penyesalan yang dialami Tien Soeharto seusai diramal pria tersebut. Namun, ramalannya terbukti saat Soeharto jadi presiden
Penulis: Januar AS | Editor: Dwi Prastika
Pria itu lalu mengeluarkan ‘jurus’ baru, mengaku bisa meramal nasib seseorang.
Ibu Tien lalu menjadi tertarik dan ingin mendengarkan ceritanya.
"Sekedar mengisi keisengan saya setuju saja. Setelah orang itu melakukan cara-cara sesuai 'ilmunya', ia lalu menceritakan keadaan masa lalu saya. Banyak yang cocok. Saya jadi penasaran sehingga ingin tahu lebih lanjut apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang," kenang Ibu Tien seperti yang terungkap dalam buku otobiografinya berjudul "Siti Hartinah Soeharto Ibu Utama Indonesia."
Dilansir dari Intisari, dialog pun berlanjut, hingga akhirnya mengarah kepada nasib Soeharto.
Lagi-lagi sang penjual akik mempertontokan 'jurus’-nya.
Ibu Tien terpana.
"Madam, suami Madam akan berdiri sama tinggi, duduk sama rendah dengan presiden yang sekarang, Soekarno," kata pria itu.
Mendengar penjelasan itu, Bu Tien hanya tersenyum dan mengaku tidak percaya dengan sang peramal.
"Ah, tak mungkin, suami saya hanya seorang perwira tinggi TNI AD. Sebagai Panglima Kostrad. Sesekali hanya mewakili Menteri/Panglima AD. Itupun sudah berat sekali. Saya tidak percaya," katanya.
Sang peramal mengaku tak akan memaksakan Bu Tien untuk mempercayai ramalannya.
Justru yang ia perlukan adalah imbalan jasa ramalannya.
Ibu Tien kemudian bertanya, berapa bayarannya.
"Forty thousand (empat puluh ribu rupiah)," jawab sang pria itu.
Akan tetapi Ibu Tien menangkapnya lain.
Ia mengira sang peramal itu meminta imbalan forteen thousand (empat belas ribu).