Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Aksi KPK di Jatim

Ini Tukang Kunci Profesional Kota Blitar yang Disewa Khusus KPK, untuk Buka Brankas Milik Wali Kota

Untuk membuka brankas milik Wali Kota Blitar, KPK menyewa secara khusus tukang kunci profesional ini.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Mujib Anwar
SURYA/SAMSUL HADI
Sugianto pemilik kios ahli kunci di Pasar Templek yang disewa KPK untuk membuka brankas di rumah dinas Wali Kota Blitar sedang memperbaiki gembok, Rabu (5/9/2018). Anak Sugianto, Agus yang datang ke rumah dinas untuk membuka brankas. 

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Tukang kunci yang disewa penyidik KPK untuk membuka brankas di rumah dinas (Rumdin) Wali Kota Blitar tiap hari bekerja di kios ahli kunci Pasar Templek, Kota Blitar. Tukang kunci tersebut adalah Agus Wirawanto (41).

Agus bekerja di kios ahli kunci milik bapaknya, Sugianto (62). Sugianto bisa dibilang sesepuh ahli kunci di Kota Blitar.

Dia (Sugianto), satu dari sedikit ahli kunci profesional di Kota Blitar yang bisa membuka brankas. Kios ahli kunci milik Sugianto juga menjadi langganan instansi pemerintahan maupun bank untuk membuat kunci duplikat.

Surya (Tribunjatim.com network) berusaha mendatangi kios ahli kunci milik Sugianto di Pasar Templek, Rabu (5/9/2018). Kios milik Sugianto satu deret dengan pedagang loak di bagian timur Pasar Templek. Saat itu, Sugianto terlihat sedang memperbaiki gembok. Sedangkan anaknya, Agus, tidak ada di kios.

Agus masih keluar, kayaknya pulang, istrinya baru melahirkan," kata Sugianto.

Sugianto menceritakan anaknya memang mendapat order untuk membuka brankas di rumah dinas wali kota pada Selasa (4/9/2018) siang.

Awalnya, dia tidak tahu kalau order itu dari penyidik KPK. Dia baru tahu setelah anaknya selesai membuka brankas di rumah dinas wali kota.

"Hanya diminta tolong membuka brankas saja dan sudah berhasil," ujarnya.

Menurutnya, tidak semua kios ahli kunci bisa membuka brankas. Membuka brankas memang sulit. Selain pengamanannya berlapis, ketebalan dinding brankas sendiri bisa mencapai 10 sentimeter. Pengamanan brankas memang berlapis yakni dengan kunci dan PIN (kode).

Untuk membuka brankas, harus ada kunci dan tahu sandinya. Kalau hanya kunci tanpa tahu kode PIN, brankas tetap tidak dapat dibuka.

Untuk membuka brankas yang tidak dektahui kode PIN-nya, harus dengan cara dibor di bagian pemutar kode PIN.

"Untuk mengebor bagian kode PIN ini harus hati-hati, kalau tidak pas tetap tidak bisa dibuka. Makanya, tidak semua kios ahli kunci bisa membuka brankas," katanya.

Meski punya keahlian membuka brankas dan membuat kunci duplikat, Sugianto tidak sembarangan menerima order. Para ahli kunci juga memiliki aturan dalam bekerja.

Misalnya, soal membuka brankas. Ahli kunci hanya bekerja membukakan brankas. Begitu brankas sudah dapat dibuka, ahli kunci harus berhenti bekerja.

"Begitu bunyi klik tanda brankas sudah bisa dibuka, ahli kunci harus mundur. Yang membuka pemiliknya sendiri. Saat kami bekerja juga harus ada yang mendampingi," ujarnya.

Begitu juga dengan membuat kunci duplikat. Ahli kunci tidak sembarang membuat kunci duplikat yang berurusan dengan kantor instansi. Harus ada surat pengantar dari pimpinan instansi untuk mengorder ahli kunci membuat duplikat.

"Saya pernah mendapat penataran dari polisi. Intinya para ahli kunci tidak boleh menyalahgunakan pekerjaannya untuk kejahatan," jelasnya.

Fery, anak Sugianto yang juga membuka kios ahli kunci mengatakan kakaknya memang disewa KPK untuk membuka brankas di rumah dinas wali kota. Fery sempat ditelepon kakaknya untuk mengirimkan sejumlah peralatan ke rumah dinas.

"Kakak saya sempat telepon, minta dikirim peralatan ke rumah dinas. Saya minta tolong pekerja saya untuk mengirim peralatan ke rumah dinas. Kemarin, brankasnya sudah berhasil dibuka. Kalau isinya apa, kakak saya tidak tahu," tegasnya.

Sebelumnya, tim penyidik KPK kembali menggeledah rumah dinas wali kota Blitar sekitar selama empat jam mulai pukul 13.30 WIB sampai pukul 17.30 WIB. Saat meninggalkan rumah dinas wali kota, tim KPK membawa satu koper diduga berisi dokumen-dokumen.

Kabid Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat Satpol PP Kota Blitar, Adam Bachtiar, yang berjaga di rumah dinas saat proses penggeledahan mengatakan KPK sempat mendatangkan tukang kunci ke rumah dinas. Tapi, dia tidak tahu tukang kunci itu disuruh mengerjakan apa.

"Tadi ada tukang kunci yang dipanggil ke sini (rumah dinas), tapi yang memanggil langsung KPK. Saya tidak tahu tukang kunci dari mana dan disuruh mengerjakan apa," tandasnya. (Samsul Hadi)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved