Cerita Penjual 'Rawon Dolly' di Festival Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan, Sudah Berdagang 15 Tahun
Seorang pedagang rawon ikut berjualan di Festival 'Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan', di Jalan Tunjungan Surabaya, Jumat (14/9/2018).
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Felicia Sugianto
TRIBUNJATIM.COM,SURABAYA - Seorang pedagang rawon ikut berjualan di Festival 'Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan', di Jalan Tunjungan Surabaya, Jumat (14/9/2018).
"Rawon Dolly", begitu tulisan yang dipajang di meja dagangan pria bernama Darwuji ini.
Stan Darwuji terletak di nomor 57B.
"Murah meriah, Rawon Dolly! Bisa bungkus, bisa makan di sini!," teriak seorang karyawan pada pengunjung.
• Pengunjung Berebut Foto Bareng Valak Film The Nun di Festival Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan, Surabaya
Pada TribunJatim.com, Darwuji mengaku sudah berjualan rawon sejak 15 tahun.
Dulu, ia juga sempat berjualan di area eks lokalisasi Dolly.
"Rumah saya di daerah eks lokalisasi (Dolly), Saya sudah jualan rawon 15 tahun sekarang," katanya.
Darwuji bercerita saat berjualan di area yang dulunya lokalisasi, ia merasa tidak aman.
"Dulu itu saya berusaha jualan seperti biasa tapi tidak nyaman (di Dolly). Banyak orang minum-minum dan orang main. Tapi, sekarang sudah tutup (lokalisasi), tidak ada lagi," ceritanya.
Darwuji mengatakan ia tak membayar sepeserpun untuk membuka stand jualan.
"Di kasih tempat (stand) di sini dari UKM Putat jaya," ucapnya.
• Okupansi Office Capai 70 Persen, Spazio Surabaya Perluas Fasilitas Hungerbelt Food Corner
Di festival ini, Darwuji menyiapkan 100 porsi rawon.
"Kami gunakan 5 kg daging, jadi ada 100 piring. Harga per porsi (rawon) Rp 15.000," tuturnya.
Selama berjualan rawon, Darwuji mengatakan banyak orang yang membeli jualannya karena penasaran dengan nama "Rawon Dolly.
"Pertama pas belum tahu penasaran semua. Tapi, setelah makan bilang 'rasanya enak sekali'. Kadang (pembeli) kembali lagi buat beli, ada yang langganan," ucapnya.
• GIIAS Surabaya 2018 Jadi Upaya Gaikindo Wujudkan Pemerataan Industri Otomotif di Indonesia
Selain "Rawon Dolly", ada banyak kuliner lain yang tersedia di festival ini.
Di antaranya nasi kuning, gudeg, kebab, rujak cingur, pecel semanggi, bakso bakar, pop corn, es putar, puding, gulali, susu jelly, dan kuliner khas Jawa Timur yang lain. (mg/Felicia Sugianto)