Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Agen CIA Cantik yang 'CLBK' dengan Calon Korbannya, Padahal Tinggal Tarik Pelatuk Pistol Saja

Agen cantik badan intelijen Amerika (CIA) ini malah 'CLBK' dengan buruannya, padahal tinggal tarik pelatuk pistol saja.

Editor: Pipin Tri Anjani
Baltimore
Marita Lorenz 

Hingga suatu saat tahun 1959, Marita bertemu Castro di pelabuhan Havana.

Hilang di Ubud Bali, 2 Turis Amerika Akhirnya Ditemukan Selamat Berkat Postingan Viral di Facebook

Saling tatap, mereka berdua kemudian jatuh cinta pada pandangan pertama.

Bahkan ketika Marita pulang ke AS, Castro rela mengirimkan jet pribadinya ke sana demi belahan hatinya tersebut jika sewaktu-waktu ingin ke Kuba.

Dua sejoli itu kemudian menjalani kisah cintanya terlalu kebabablasan hingga Marita hamil.

Namun Castro tidak mau mengakui bahwa anak di dala kandungan Marita adalah darah dagingnya.

Malahan Castro menyuruh bawahannya untuk membius Marita dan mengaborsi bayinya.

Marita dan Fidel Castro
Marita dan Fidel Castro ()

Marita syok karena Castro tidak mengakui bayi dalam kandungannya dan malah mengugurkannya.

Ia kemudian marah dan balik kucing ke Manhattan.

Agen CIA, Frank Sturgis yang mengetahui kegiatan cinta Marita dan Castro dari ibunya kemudian memanfaatkan rasa sakit hatinya untuk mengeliminasi Castro.

Jadilah Marita direkrut CIA menjadi mata-mata, tugasnya ialah menghabisi Castro.

Setelah menjalani pelatihan singkat sebagai agen mata-mata di Miami, Marita kembali ke Havana pada tahun 1960 untuk menjalankan misinya berkedok ingin menyelesaikan urusan pribadi dengan Castro.

Viral Pria Pamer Fotonya di McDonalds, Sekilas Terlihat Biasa Saja, Tapi Lihat Bagian Belakang!

Marita dan Castro akhirnya kembali bertemu di sebuah kamar Hotel HavanaHilton sebelum penguasa Kuba itu berpidato ke khalayak umum.

Kini hanya tinggal mereka berdua di dalam kamar dan Marita mengeluarkan pistol dari balik bajunya untuk menembak Castro.

Castro kaget bukan kepalang ketika Marita bercerita dirinya sekarang merupakan agen CIA yang bakal menjadi algojo untuk membunuh dirinya.

Pistol sudah diarahkan kepada Castro, tinggal tarik pelatuk maka bersuka citalah CIA dan AS atas kematian si penguasa Kuba.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved