Rumah Politik Jatim
Mengenal Sosok Musfarina, Istri Bupati Lumajang yang Baru Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK
Istri Bupati Lumajang, Musfarina baru dilantik menjadi Ketua Tim Penggerak PKK, beginilah sosoknya.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Musfarina Nuryantin (39), resmi menjadi Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Lumajang setelah sang suami, Thoriqul Haq sebagai Bupati Lumajang oleh Gubernur Jatim Soekarwo, Senin (24/9/2018) di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Meski hampir 10 tahun terakhir mendampingi sang suami sebagai anggota DPRD Provinsi Jatim, baru kali inilah Musfarina menjadi komandan PKK.
Menghabiskan hampir sebagian besar waktu di Kota Surabaya, Rina harus bersiap mendampingi sang suami di Lumajang, dan harus tinggal di kabupaten tersebut.
"Ya harus siap pindah, dan siap segalanya," ujar Rina dalam perbincangan dengan Surya (Tribunjatim.com Network).
• Inilah 5 Pesan Penting dan Warning Pakde Karwo pada 12 Kepala Daerah yang Dilantik
Perempuan asal Bawean itu harus menggawangi sebuah organisasi yang diisi oleh perempuan, yakni PKK.
Tetapi berurusan dengan isu perempuan bukanlah hal baru bagi perempuan tiga anak tersebut. Rina bisa disebut sebagai aktivis perempuan.
Sejak kuliah S-1 di IAIN Sunan Ampel (sekarang Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya) dan menempuh S-2 di Universitas Negeri Surabaya, Rina aktif di berbagai kegiatan di luar kampus.
Saat ini, perempuan itu juga masih menjadi pengurus Fatayat NU Jawa Timur.
• Tanpa Kepala Daerah, Jajaran Orang Dekat Pakde Karwo Perkuat Tim Pemenangan Prabowo-Sandi di Jatim
"Ketika nanti menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Lumajang, tidak lagi hanya berurusan dengan Fatayat tetapi dengan semua elemen organisasi," tegas Rina.
Lalu apa yang akan dia lakukan di awal setelah dirinya dilantik sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Lumajang?. Rina menjawab, dia mendengar masih terjadinya pernikahan dini di Lumajang.
"Informasinya masih banyak pernikahan dini di Lumajang, itu yang akan menjadi fokus terlebih dahulu. Karena pernikahan yang dilakukan anak atau pernikahan dini, bisa menjadi sumber masalah dalam berumahtangga. Juga itu nanti berentetan dengan isu kesehatan ibu dan anak. Bisa berpengaruh kepada angka kematian ibu dan anak pula. Karenanya isu ini harus menjadi perhatian," tegasnya.
• 12 Bupati dan Wali Kota di Jatim Hasil Pilkada Serentak 2018 Resmi Dilantik, 5 Diantaranya Incumbent
Menurutnya, PKK harus berperan penting dalam menekan angka pernikahan oleh anak tersebut.
Dia berkeyakinan jika angka pernikahan dini terus ditekan, maka kesadaran perempuan akan kesehatan reproduksi mereka makin tinggi.
Pernikahan oleh mereka yang bukan berusia anak-anak, lanjutnya, juga bisa meminimalkan masalah di rumah tangga, termasuk akan berpartisipasi pula dalam menekan angka kematian ibu dan anak. (Sri Wahyunik)
• Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Siap All Out, Galang Suara Menangkan Jokowi-Maruf Amin