Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah

Garda Bangsa Surabaya Ajak Santri Peduli Kemanusiaan Sumbang Korban Gempa Palu dan Donggala

Gerakan Santri Peduli Kemanusiaan digagas oleh Garda Bangsa Surabaya untuk membantu korban bencana alam di Palu dan Donggala.

Editor: Januar
Istimewa/ TribunJatim
Garda Bangsa Surabaya galang dana untuk korban bencana Palu dan Donggala 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gerakan Santri Peduli Kemanusiaan digagas oleh Garda Bangsa Surabaya untuk membantu korban bencana alam di Palu dan Donggala.

Aksi ini melibatkan banyak komunitas Santri, pemuda, dan komunitas lainnya

"Kita (Santri) ingin menyambung asa dan menghapus duka korban di Palu dan Donggala. Korban yang sudah mencapai seribu lebih, tentu semua elemen bangsa harus bergerak membantu pemerintah." tegas Ketua Garda Bangsa Surabaya, Sefta Rudianto usai penggalangan dana di Traffic Light Bundaran Satelit, Rabu (3/10/2018).

Kata Sefta, aksi penggalangan dana tidak hanya berhenti kali ini saja.

Dalam siaran pers yang diterima TribunJatim.com, Rabu (3/10/2018), Septa mengatakan, gerakan tersebut akan digelar hingga ke kampung - kampung dengan melibatkan seluruh kader Garda Bangsa Surabaya di tingkat kelurahan.

7 Fakta Baru Kasus Ratna Sarumpaet, Polisi Temukan Bukti di Mana Ratna Berada Tanggal 21 September

"Pemerintah sudah berjuang, nah, kita sebagai anak bangsa patut mendukung dengan menggerakkan santri kampung untuk menggalang dana," imbuhnya.

Sementara, Janeta warga Surabaya Barat, mengaku terkejut dengan keberadaan pemuda bersarung jalan raya.

Setelah ada identitas para relawan dan gerakan itu, Janeta langsung memberikan donasi untuk Palu dan Donggala.

"Kaget ada santri terjun ke jalan raya menggalang dana. Sejak bencana Palu dan Donggala kemarin, baru ini ada penggalangan dana disini," katanya.

Menurut Janeta, dirinya berharap duka Palu dan Donggala bisa terselesaikan secepatnya.

Terlebih banyak korban yang diduga masih hidup dan tertimbun reruntuhan. Selain itu, banyak korban hidup yang masih butuh bantuan medis dan bahan makanan.

Untuk diketahui, data korban meninggal lebih dari 1400 jiwa.

Sedangkan yang mengungsi mencapai puluhan ribu jiwa di kantong kantong pengungsian.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved