Sebelum Pengakuan Ratna Sarumpaet, Ferdinand Sempat Pertanyakan Soal Oplas: Kok Tidak Jadi Cantik?
Sebelum pengakuan Ratna Sarumpaet, Ferdinand Hutahaean sempat pertanyakan kebenaran oplas sang aktivis.
Sebelum pengakuan Ratna Sarumpaet, Ferdinand Hutahaean sempat pertanyakan kebenaran oplas sang aktivis.
TRIBUNJATIM.COM - Sebelum pengakuan Ratna Sarumpaet, Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mempertanyakan kebenaran jika sang aktivis menjalani operasi plastik (oplas).
Diketahui, aktivis Ratna Sarumpaet diduga menjalani oplas di Rumah Sakit (RS) khusus Bina Estetika.
Hal itu lantaran viral-nya foto wajah lebam Ratna Sarumpaet di media sosial.
• Ratna Sarumpaet Akui Berbohong, Ungkap Wajahnya Lebam karena Sedot Lemak Bukan Dianiaya
Warganet sendiri terbelah dua kubu.
Beberapa mengatakan hal itu adalah penganiayaan, sementara lainnya meragukan hal tersebut.
Ferdinand lalu menilai, apakah oplas mungkin dilakukan oleh ibunda aktris Atiqah Hasiholan itu.
• Fahri Hamzah Merasa Aneh Soal Kasus Penganiayaan Ratna Sarumpaet, Ini 5 Bukti Penyelidikan Polisi!

• Ramai Kasus Ratna Sarumpaet, Tagar #SaveRioDewanto Jadi Viral: Mertua Polah Mantu Kepradah
"Logika saya masih bertanya, operasi plastik apa yang dilakukan oleh Ratna?"
"Mungkinkah operasi plastik yang dilakukan untuk menghilangkan bekas luka dan lebam atau memar?" ujar Ferdinand melalui pesan singkat ke Tribunnews.com pada Rabu (3/10/2018).
• Dugaan Tompi Soal Wajah Ratna Sarumpaet Dicecar Fahri Hamzah, Tompi: Ingat Tuhan, Jangan Pilpres Aja
Politikus Demokrat itu beralasan, oplas dilakukan untuk mempercantik diri.
Namun dirinya heran lantaran tak terjadi perubahan di wajah Ratna.
"Karena yang saya pahami orang operasi plastik untuk mempercantik diri."
"Tapi kok Ratna tidak jadi cantik? Tetap saja seperti semula? Inilah yang harus diusut," kata dia.
• 8 Fakta Baru Dugaan Ratna Sarumpaet Dianiaya, Prabowo Benarkan, Dokter Bedah Plastik Sebaliknya
Maka dari itu, ia meminta aparat Kepolisian membentuk tim ad hoc independen atau Tim Pencari Fakta agar peristiwa ini bisa terungkap kebenarannya.
Bila Ratna Sarumpaet terbukti berbohong, ia meminta Kepolisian bertindak tegas dengan menghukum siapapun yang bertanggung jawab terkait berita ini.
"Maka Tim Ad Hoc pencari fakta bisa meminta keterangan dari dokter yang menangani, memeriksa rekam medisnya dan meminta keterangan dari Ratna secara detil. Itu semua akan menjernihkan masalah ini," ungkapnya.
"Jika Ratna berbohong, maka yang bersangkutan layak dihukum," tukasnya.
• VIDEO: Aksi Duta Sheila On 7 Jadi Pelatih Bulutangkis Putrinya, Tingkah Laku Terpuji Aisha Disoroti!
Hal serupa juga disampaikan Ferdinand Hutahaean di akun Twitter-nya, @LawanPoLitikJW, Rabu (3/10/2018).
Ferdinand menuturkan, jika kabar penganiayaan adalah hoaks, maka Ratna Sarumpaet akan dihukum.
Namun jika ternyata benar Ratna Sarumpaet dianiaya hingga babak belur, maka masyarakat yang menuduh hoaks telah berdosa.
• Rumah Subsidi yang Murah di Sulawesi Tengah Ini Tetap Kokoh Meski Diguncang Gempa, Apa Rahasianya?
"Emphati itu tidak menunggu, apalagi menunggu konperensi pers.
Pembuktian itu setelah emphati kita tunjukkan sebagai sikap awal sesuai nilai kemanusiaan yang kita miliki.
Jika hoax? Nanti kita hukum sama2. Tp jika benar? Kalian berdosa telah menuduh hoax sejak awal," tulis @LawanPoLitikJW.
• Disarankan Nikita Mirzani Mending Jualan Bakso Saja, Kiki The Potters: Nggak Perlu Kebakaran Jenggot
Ferdinand juga akan membuktikan terkait siapa yang benar dalam kabar penganiayaan tersebut.
"Kita akan buktikan siapa yang berbohong. Tapi emphati itu menunjukkan kita siapa, manusia atau bukan.
Jika RS yang berbohong, kita hukum dia sama2. Tapi jika peristiwa itu benar, kalian mau apa?," tulis @LawanPoLitikJW.
• Terus Dicecar Kabar Dirinya Hamil Anak dari Dipo Latief, Nikita Mirzani: Isi Tahu, Isi Combro!

• Ilmuwan Dunia Terkejut Akan Dahsyatnya Kekuatan Tsunami di Sulawesi Tengah, Padahal Gempa 7,4 SR
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Nico Afinta, menyebutkan, Jumat (21/9/2018), Ratna Sarumpaet berada di RS Bedah Bina Estetika, Jalan Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat.
"Tim telah mendapatkan informasi bahwa Ibu Ratna Sarumpaet pada tanggal 21 September, sore sekitar pukul 17.00 WIB, beliau berada di RS Bina Estetika," ujar Nico dalam konferensi pers di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (3/10/2018).
• Batal Nikahi Idham Masse, Shinta Bachir Blak-blakan Ngaku Pernah Diajak Tidur di Apartemen
Nico bahkan mengungkap, sehari sebelumnya, tanggal 20 September 2018, telah melakukan reservasi ke pihak rumah sakit.
"Ibu Ratna tanggal 20 September datang melakukan pendaftaran, 21 September menulis di buku masuk sebagai pasien," kata Nico.
Pihak Kepolisian sendiri juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap kamera CCTV dan buku tamu RS Bina Estetika.
• Cerai dan Kini Menduda, Sule Tampak Hangat Makan Sama Rizky Febian, Intip Hidangannya yang Sederhana
• Diminta Netizen Kenakan Hijab, Nia Ramadhani Berikan Jawabannya: Islam Itu Indah Yah
Diberitakan sebelumnya, kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet salah satunya datang dari Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.
Dilansir dari Kompas.com, Ratna mengalami penganiayaaan di area parkir mobil di Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, Jumat (21/9/2018).
Fadli Zon sempat menjenguk Ratna Sarumpaet di rumahnya pada Minggu (30/9/2018).
"Jadi beliau juga sedang recovery karena ada luka jahitan di bagian kepala, oleh oknum-oknum yang saya kira melakukan suatu tindakan keji pada Mbak Ratna," ujar Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (2/10/2018).
• 12 Fakta Gempa Donggala-Tsunami Palu, Jenazah di Pantai hingga Karakter Gempa Beda dari Lombok
Fadli lalu menambahkan, Ratna juga mengalami trauma.
Setelah kejadian pemukulan, Ratna pun enggan untuk menceritakan kejadian tersebut kepada koleganya.
Dalam pertemuan itu, Ratna juga tidak menceritakan kepada Fadli mengenai ciri-ciri pelaku pemukulan.
Namun, menurut Fadli, Ratna memperkirakan penganiayaan tersebut dilakukan oleh 2-3 orang.
• Ikan Ini Diyakini Warga Filipina Jadi Penanda Datangnya Tsunami, Lihat Wujudnya, Begini Kata Pakar
"Mbak Ratna sendiri memang tidak ingin diekspose sebelumnya karena ingin proses recovery."
"Dan juga tentu juga saya yakin beliau juga mengalami trauma, tidak pernah menyangka dalam hidup beliau ada suatu perlakuan seperti itu," kata Fadli.
"Penganiayaan itu dilakukan oleh mungkin 2-3 orang laki-laki, di parkiran, di luar mobil."
"Tapi mengenai detailnya saya belum tahu," tutur Fadli.
• Marcello, Putra Diah Permatasari yang Jarang Disorot dan Baru Lulus Sekolah Militer, Intip Fotonya!