Bonek Wani
Persib Terima Sanksi Berat, Pentolan Bonek Anggap Komdis PSSI Tak Masuk Akal
Persib Bandung Dijatuhi sejumlah hukuman berat akibat tragedi berdarah yang menewaskan suporter Persija Jakarta beberapa waktu lalu.
Penulis: Khairul Amin | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Persib Bandung Dijatuhi sejumlah hukuman berat akibat tragedi berdarah yang menewaskan suporter Persija Jakarta beberapa waktu lalu.
Persib dijatuhi sanksi 'pertandingan home di luar Pulau Jawa (Kalimantan) tanpa penonton sampai akhir musim kompetisi 2018, dan pertandingan home tanpa penonton di Bandung sampai setengah musim kompetisi tahun 2019.
Devara Nourmanto, salah satu pentolan Bonek menilai sanksi yang diberikan PSSI terlalu berlebihan dan tidak masuk akal.
Satu hukuman paling berat yang dia maksud adalah 'Persib harus bermain selama kurang lebih satu musim (setengah musim ini dan setengah musim depan) tanpa penonton.
(Siap Lawan Arema FC, Robertino Pugliara Tak Sabar Bertandang ke Malang Pakai Jersey Persebaya)
Pria yang akrab disapa “Sinyo” itu menilai hukuman itu merupakan bentuk lain dari pembunuhan suporter.
“Semua butuh proses dan sanksi juga butuh sebuah proses, bukan langsung diberikan sanksi yang tidak masuk akal. sanksi Persib dan Bobotoh termasuk kategori pembunuhan karakter untuk sebuah fans,” terang Sinyo pada Surya, Kamis (4/10/2018).
Belum lagi, Sinyo meninjau, jika dilihat lebih teliti ada banyak sanksi dari Komdis terhadap klub yang tidak seragam pada jenis pelanggaran yang sama.
Hasil sidang Komdis tertanggal 1 Oktober mencatat bahwa tiga klub menerima sanksi berbeda dengan jenis pelanggaran sama, pelemparan botol saat pertandingan.
(BREAKING NEWS - Polda Jatim Tangkapi Puluhan Preman di Terminal Purabaya)
PSIS Semarang mendapat sanksi denda Rp 100 juta, Persija Rp 50 juta atas pelanggaran sama, pelemparan botol dalam satu pertandingan yang terjadi pada 18 September 2018 antara Persija Jakarta vs PSIS Semarang.
Sementara Persebaya harus menerima sanksi denda Rp 112,5 juta atas pelanggaran pelempataran botol pada laga Persebaya vs Mitra Kukar tertangal 22 September 2018.
“Banyak kejanggalan disini, harusnya kan ada persamaan untuk per jenis sanksi dan kesalahan yang dilakukan,” terangnya.
(Soal Kebohongan Ratna Sarumpaet, Respon Jokowi Diungkap Koordinator Staf Khusus Presiden)
Melihat ketidak adilan itu, sebagai sesama suporter, Sinyo bisa membayangkan adanya sebuah gerakan untuk melawan ketidak adilan.
Gerakan ini dilakukan untuk menciptakan atmsofer yang kondusif, baik bagi klub maupun suporter.
“Pasti ada gerakan itu, tunggu saja,” pungkasnya.
Reporter: TribunJatimNetwork/Khairul Amin.
(Siap Lawan Arema FC, Robertino Pugliara Tak Sabar Bertandang ke Malang Pakai Jersey Persebaya)
(Soal Kebohongan Ratna Sarumpaet, Respon Jokowi Diungkap Koordinator Staf Khusus Presiden)