Gempa Sumenep
Gempa 6,4 SR Guncang Jawa Timur: Dampak Kerusakan, Data Korban Hingga Cerita Penyelamatan Warga
Gempa 6,4 SR di wilayah Situbondo yang terjadi pada Kamis (11/10/2018) dinihari berdampak cukup besar. Simak informasi selengkapnya
Penulis: Ignatia | Editor: Adi Sasono
Mereka terbangun mencari anggota keluarga lainnya.

"Anak saya bungsu itu teriak manggil-manggil bapak ibu, dia lari ke kamar. Saya kira ngelindur tapi pas sadar kok getar. Suami saya bangun, kami lari keluar," kata Siti Asiyah (47), warga Bajulmati, Banyuwangi, saat dihubungi TribunJatim.com melalui telepon, Kamis (11/10/2018).
Warga mengaku panik merasakan tempat tidur, jendela, pintu dan lemari bergetar.
"Getar kencang, kencang sekali. Pintu besi, kaca, jendela semua getar dan bunyi seperti diketok-ketok sampai keras. Pikiran kami harus keluar, harus keluar rumah. Lari saja seperti goyang. Orang-orang juga teriak di luar," tambah dia.
• Gempa Bumi Situbondo Tewaskan 2 Warga Sumenep Madura, Korban Diprediksi Terus Bertambah
Dikatakan Asiyah, orang-orang panik dan ramai membicarakan gempa dan sebagian anak-anak menangis.
Getaran tersebut dirasa kencang dan terjadi sekitar lima menit.
"Masyaallah itu kerasa sekali. Saya lahir di sini tapi pertama kali yang sekencang ini, yang saya rasakan," ujar dia.
• Citra Satelit BNPB Bagikan Kenampakan Kota Palu Sebelum dan Sesudah Gempa, Banyak Daerah yang Hilang
Beruntung guncangan tersebut tidak merobohkan bangunan di wilayah Desa Bajulmati, Banyuwangi, meski desa tersebut berbatasan langsung dengan Situbondo.
"Dari saudara bilang wilayah Situbondo ke timur yang agak parah, beruntung di sini tidak sampai roboh, getarnya juga kencang," kata Asiyah. (TribunJatim.com/Nurrika Annisa)