Kisah Tjokorda Sri Maya Kerthyasa, Adik Ipar Happy Salma yang Rela Copot Gelar Putri Ubud Demi Cinta

Dikutip dari Daily Telegraph Australia, Maya menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai Putri Ubud.

Sebagai Putri Ubud, Maya harus benar-benar matang dalam memutuskan pernikahan.

Bila orang biasa bisa menikah dengan siapa saja tanpa memandang kasta, hal berbeda dirasakan Maya.

• Videonya Didempet Raffi Ahmad Digunjing, Cut Meyriska Ungkap Kejadian Sebenarnya dan Pasang Hadist

Maya diminta untuk menikahi orang Bali dengan kasta sama atau lebih tinggi, apabila tidak ingin kehilangan gelarnya sebagai Putri Ubud.

"Ini yang rumit," katanya, tersenyum.

"Bagi saya, cinta adalah cinta."

"Jika Anda menemukan seseorang yang Anda cintai, yang tidak berasal dari kasta yang sama atau kasta yang lebih tinggi dari Anda, itu bagus," kata Maya, seperti dikutip TribunJatim.com dari Daily Telegraph Australia.

• Viral Pemuda Jualan Tahu Keliling Pakai Jas dan Dasi, Langsung Jadi Idola Ibu-ibu, Omzet Melonjak!

"Saya tidak akan menjadi Tjokorda Sri Maya Kerthyasa lagi. Saya hanya akan menjadi Maya."

"Itu tidak mengganggu saya, tetapi itu membuat saya berpikir bahwa saya akan mengecewakan orang lain melalui keputusan seperti itu."

• Masih Ingat Leily Sagita Tersanjung? Hijrah Seusai Lolos dari Maut, Kini Jualan Keripik Singkong

Maya kemudian mengungkapkan kecintaannya terhadap Sydney, Australia, tempatnya ia bekerja sebagai jurnalis kuliner.

"Di sini aku bisa menjadi diriku sendiri. Aku bahagia berada di sini dan senang karena memiliki kewajiban yang harus kupenuhi di sini," ungkap Maya.

Hal ini berbeda dengan kedua saudaranya, Tjok Gde Kerthyasa dan Tjok Bagus Kerthyasa, yang memilih untuk tinggal di Bali.

Kota Sydney juga menjadi tempat ia tumbuh besar bersama saudaranya, karena merupakan tanah kelahiran sang ibu, Jance Gillespie atau yang sekarang bernama Jero Asri Kerthyasa.

• Nurbaeny Janah, Asisten Pribadi Hotman Paris dari Institut Pertanian, Glamor dan Berselera Tinggi!

Maya lalu bercerita bahwa keluarganya mencarikan dirinya jodoh yang memiliki kasta tinggi di Bali.

Namun, menurut Maya, banyak di antaranya masih menjadi kerabat dekat karena keturunan kasta tinggi di Bali semakin sedikit.

• Benarkah Ucapan Mardani? Inilah Wanita Indonesia Pertama Pendaki Everest yang Kini Gangguan Jiwa