Cerita Erna, Warga Kedung Asem yang Kembangkan Bisnis Sandal Jepit Hias hingga Tembus Pasar Global
Sandal jepit hias merk Sandalku karya Erna kini sudah menembus China. Terakhir malah sudah kerap menjadi oleh-oleh tetap para pelancong dari Eropa.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ratusan pasang sandal japit menumpuk di satu sudut rumah Erna Mufida di Wisma Kedungasem, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya.
Di sudut kecil ruangan inilah, dihasilkan karya luar biasa dari seorang ibu rumah tangga.
Jika sebagian banyak orang menganggap sandal jepit adalah barang tidak bernilai, namun bagi Mufida tidak demikian.
Melalui sentuhan kreativitas dan keuletannya, sandal jepit itu menjadi bernilai tinggi.
Bahkan produk berbahan sandal jepit karya Erna ini telah menembus pasar global.
Sandal jepit hias merk Sandalku karya Erna kini sudah menembus China.
Terakhir malah sudah kerap menjadi oleh-oleh tetap para pelancong dari Eropa.
• Tips Make Up Agar Terlihat Lebih Muda ala MUA Kun Soo: Pakai Blush On Cream, Pilih Warna yang Sesuai
Saat para pelancong asing itu tiba di Surabaya dengan Kapal Pesiar, mereka selalu menjadikan Sandalku sebagai produk yang selalu diburu.
"Hand Made is Good. Begitu komentar mereka begitu mampir di stan saya," kenang perempuan kreatif ini saat ditemui Surya (grup TribunJatim.com), Rabu (24/10/2018).
Ibu tiga anak ini selalu mendapat apresiasi dari bule yang singgah di Surabaya.
Perempuan yang akrab disapa Erna ini masih ingat saat bule Belanda terkesan dengan karya tangannya.
"Saat itu juga, sandal saya dipakai bule," ucap Erna.
• Cerita Anak Hotman Paris Tentang Tingkah Bapaknya di Medsos, Akui Diam-Diam Pernah Hapus Foto Cewek
Hampir setiap kapal Pesiar singgah di Surabaya, Sandalku sempat mencuri perhatian para bule.
Ada yang membeli lebih dari satu.
Erna yang sudah memenangi Pahlawan Ekonomi dari Pemkot Surabaya ini memang telah menjadi mitra binaan Pelindo III.
Setiap ada Kapal Pesiar, produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Surabaya dihadirkan termasuk produk Sandalku.
Selain diminati banyak turis asing, sandal cantik karya Mufida ini banyak dibawa ke China melalui pelanggan Erna di Pasar Atom.
"Saya biasa beli kain di Pasar Atom untuk menjadi bahan Sandalku. Setelah tahu kalau kain itu untuk bahan dasar Sandalku, dibawa berkali-kali ke China," kata Erna.
Perempuan alumnus SMAN 1 Surabaya ini harus melalui kerja keras tak kenal lelah untuk menjadikan produk Sandalku diminati banyak orang.
Saat ini setiap hari, Sandalku mampu memproduksi 10-15 pasang sandal jepit hias.
• Kunci Make Up Flawless untuk Wanita Paruh Baya ala Brand Bobbi Brown, Jadikan Primer Teman Sejati

Sandalku disuplai ke setiap stan UMKM di seluruh Kota Surabaya.
Stan UMKM tersebar di hampir setiap mal, kantor Pemkot Surabaya, dan tempat strategis lain.
Selain itu produk karya Mufida ini juga menembus Pusat Oleh-oleh Mirota Gubeng.
Niki Yusnanda, putri Erna, menjadi saksi kerja keras ibunya menyulap sandal jepit menjadi bernilai.
"Sebenarnya kreativitas ibu ini bermula dari hobi yang suka menjahit. Begitu sandal jepit dikemas dengan kain jahitan, menjadi diminati," kata Nicky.
"Produk ini sebenarnya berbahan dasar sandal Jepit. Awalnya saya biasa kulakan sandal jepit di pasar-pasar. Setelah dihias dengan jahitan kain kelihatan cantik," tambah Erna.
Ada motif bunga, batik, tokoh kartun, hingga motif cantik main.
• Bang Zay, Pengusaha Keripik Pisang & Abon Ikan Lele di Malang, Kisah Suksesnya Berawal dari Kena PHK
Bagian tali sandal diberi pita dan dilapisi hiasan lain.
Bagian telapak atas ditambah busa agar empuk dan dijahit indah, jadilah produk Sandalku.
Saat ini sudah ratusan pasang sandal dihasilkan Erna.
Saat awal-awal ditawarkan di kalangan ibu-ibu PKK, Erna harus diuji dengan reaksi miring.
Produk Sandalku berbahan dasar sandal jepit dicibir banyak orang.
"Mana laku sandal jepit dijual Rp 50.000," kenang Erna meniru ucapan yang diterimanya.
Kini Sandalku malah dijual dengan harga rata Rp 60.000 dan laku keras.
Erna juga memberdayakan dua warga kampung untuk membantu produknya.
"Kalau ada sisa kain, kami manfaatkan untuk bando atau tali rambut," pungkas Erna.
• Persebaya Vs Madura United: Gomes akan Manfaatkan Rekor Kurang Apik Bajul Ijo di Laga Kandang