Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tempat & Tanggal Lahir Masih Jadi Polemik, Pemkot Surabaya Tak Gubris Kecewa Keluarga WR Soepratman

Tempat dan tanggal lahir masih menjadi polemik, Pemkot Surabaya tak gubris kekecewaan keluarga WR Soepratman, pencipta lagu Indonesia Raya.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM/FATIMATUZ ZAHROH
Kondisi Museum Rumah Wafat WR Soepratman, komponis pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya di Jalan Mangga No 21 Kecamatan Tambaksari, Surabaya, menjelang peresmian, Selasa (30/10/2018). 

Menurutnya, yang dilakukan Pemkot adalah upaya menghargai jasa seorang pahlawan WR Soepratman dengan menjadikan rumah wafatnya sebagai situs bersejarah dan dijadikan museum.

"Kita tidak ribut soal lahirnya, kita sedang berupaya membuat rumah wafat tersebut sebagai museum. Insyallah tanggal 10 november," katanya singkat. 

Minta Didoakan, Pramugari Lion Air Alviani Sempat Pamitan dan Videocall ke Ibunya Sebelum Terbang

Bahkan ia mengaku tidak ingin jika polemik keluarga WR Soepratman itu dibesar-besarkan. Dan meminta fokus pada esensi meresmikan rumah wafat WR Soepratman

Di sisi lain, keponakan WR Soepratman, Soerachman mengatakan pihaknya berharap Pemkot Surabaya tidak membelokkan sejarah. Terutama dengan menuliskan temat dan tanggal lahir dari WR Soepratman dengan tidak berdasar apa yang diyakini oleh keluarga.

Selain itu pihaknya juga memprotes soal kesimpang siuran kabar. Bahwa di museum itu akan ada dipan atau ranjang outentik dari WR Soepratman.

"Bu Antiek bilang itu outentik, tapi saya sempat diberi tahu oleh Bu Wiwik mantan Kepala Disbudpar, dipannya itu beli. Jadi jangan membuat simpang siur, apalagi soal sejarah," katanya.

Ketua DPRD Jombang Dilaporkan ke Polisi Oleh Anggota DPRD Sesama Partai dari PDIP, Ini Pemicunya

Ia berharap Pemkot Surabaya bijak dalam memuat data bersejarah tentang tokoh pahlawan bangsa.

"Sebuah sejarah itu harus bersumber pada tiga hal, pertama buku yang mencatat tentang WR Soepratman itu. Kedua adalah harus bersumber pada keluarganya. Ketiga pada bendanya yanh sedang diulas," kata Soerachman.

Saat ini buku tentang WR Soepratman juga sudah ada. Yaitu yang ditulis oleh M Oerip Kasangengari, ayah dari Soerachman. Walaupun penulisnya sudah meninggal, namun apa yang ditulis di buku itu adalah catatan yang utuh ditulis dan saksi hidup keluarga WR Soepratman.

"Keluarganya WR Soepratman juga masih hidup. Dan keluarga lain saat masih hidup menceritakan segalanya ya ke ayah saya bukan yang lain," ucap Soerachman.

Begitu juga dengan benda yang ditinggalkan oleh WR Supratmab. Biola yang ia tinggalkan dipegang oleh ahli warisnya kemudian diserahkan ke gedung sumpah pemuda  sebagai warisan.

(fatimatuz zahroh)

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved