Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ratusan Truk Milik Pengusaha di Jawa Timur Mulai Normalisasikan Dimensi

Sebanyak 100 lebih armada truk milik pengusaha truk di wilayah Jawa Timur mulai melakukan normalisasi dimensi.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Ani Susanti
Tribun Kaltim
Ilustrasi 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA -  Sebanyak 100 lebih armada truk milik pengusaha truk di wilayah Jawa Timur mulai melakukan normalisasi dimensi.

Ini terjadi sejak diberlakukan aturan penertiban muatan truk over dimensi dan over load (odol) pada 1 Agustus lalu sebagai upaya mendukung pemerintah dalam penertiban angkutan barang sesuai UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Sekjen Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jatim, Eddo Adrian Wijaya mengatakan, hingga saat ini sudah ada 100 lebih armada Jatim melakukan normalisasi dimensi berupa pemotongan sumbu, bak maupun bumper.

"Harapannya pengusaha truk lainnya ikut melakukan normalisasi dan saat ini anggota Aptrindo juga sudah mulai mengikuti aturan dengan memuat barang sesuai dengan tonase yang diizinkan," ujarnya, Senin (5/11/2018).

Camilan Sehat Kacang Sengon Buatan Satomah Dijual Mulai Rp 30 Ribu, Begini Proses Pembuatannya!

Hanya saja, lanjut dia, melakukan normalisasi membutuhkan biaya yang tidak murah karena bergantung jenis truk dan ukuran serta karoserinya.

Menurutnya, biaya yang dibutuhkan untuk normalisasi truk setidaknya sekitar Rp 15 jutaan per unit.

"Akan tetapi, dampak positifnya kalau melakukan normalisasi ini truk kita akan lebih awet dan otomatis jumlah ritase atau penghitungan sewa truk akan lebih banyak," ungkapnya.

Namun, di sisi lain dampak negatifnya saat ini banyak konsumen atau pemilik barang mencari truk lain yang lebih murah dan bisa mengangkut banyak.

Pengakuan Karyawan Korban Preman Sakram di Surabaya: Terpaksa Keluarkan Uang karena Diminta Atasan

"Karena kondisi angkutan barang di Jatim ini juga berbeda dengan sejumlah daerah lainnya, di Jatim kebanyakan over tonase," ucap Eddo.

Sementara tidak semua pengusaha truk masuk dalam asosiasi dan bersikap tetap bandel dengan mengangkut barang secara over.

Eddo mengakui, memang saat ini penegakan hukum belum maksimal karena masih terus dalam sosialisasi.

"Namun, dalam hal ini pemerintah juga harus lebih memperketat penindakan truk odol agar tidak terjadi persaingan usaha yang tidak sehat," tambahnya.

Tinggal Kerangka, Sebuah Motor Hangus Terbakar usai Tabrakan dengan Truk di MERR Surabaya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved