Bukan Pembalut, Ini yang Dipakai Para Wanita di Negara Lain Saat Menstruasi, Ada yang Sampai Diusir!
Harga pembalut mahal, ini yang dipakai cewek-cewek dari berbagai negara saat mentruasi.
Harga pembalut mahal, ini yang dipakai cewek-cewek dari berbagai negara saat mentruasi.
TRIBUNJATIM.COM - Pembalut adalah barang penting dan berharga banget bagi perempuan.
Harga pembalut pun bisa dibilang cukup terjangkau.
Cukup membawa uang receh, terkadang kita masih bisa memenuhi kebutuhan akan pembalut.
• 4 Bahaya Pembalut Herbal yang Sering Diklaim Lebih Menyehatkan dan Punya Banyak Keunggulan
Namun, ternyata tak segampang itu keadaannya bagi kaum hawa yang tinggal di daerah lain.
Mereka harus memutar otak untuk mencari benda lain yang bisa digunakan sebagai pengganti pembalut.
Harga pembalut mahal, ini yang dipakai cewek-cewek dari berbagai negara saat mentruasi.
• Remaja Mabuk Air Rebusan Pembalut, Ini Kandungan Zat Kimia dalam Pembalut Wanita yang Masih Kering
1. Malawi
Dilansir dari menstrualhygieneday.org, banyak perempuan di Malawi, Afrika, yang tidak mampu membeli pembalut.
Mereka beralih ke alternatif lain seperti menggunakan kain lap, serat pisang, busa kasur, dan kertas toilet, pada periode menstruasi.
2. Nepal
Dilansir dari nationalgeographic.com, perempuan di Nepal harus menjalani masa menyedihkan ketika menstruasi, yakni diasingkan.
Perempuan yang lagi menjalani masa haidnya dianggap tidak suci dan diusir ke gubuk pengasingan.
Perempuan di Nepal biasanya tidak menggunakan apa-apa sebagai pengganti pembalut.
Namun, ada juga yang memakai kain untuk menahan darah keluar.
3. India
Banyak daerah perdesaan di India yang belum tersentuh kemajuan teknologi.
Seperti yang ditulis di BBC, seorang pria bernama Arunachalam Muruganantham menciptakan pembalut murah untuk istrinya pada 2014.
Sebelum itu, pria ini mengaku merasa kasihan pada istrinya yang ternyata selalu menggunakan kain lap kotor di masa menstruasinya.
Tak hanya kain bekas kotor, Muruganantham semakin terkejut ketika mengetahui, perempuan di perdesaan India banyak menggunakan bahan tak higienis lainnya sebagai pengganti pembalut.
Misalnya pasir, serbuk gergaji, daun, bahkan abu.
Celakanya lagi, para perempuan yang menggunakan kain bekas sebagai pembalut biasanya terlalu malu untuk mengeringkannya di bawah sinar Matahari sehingga kain tersebut akan selalu basah dan kotor.
Inilah sebabnya mengapa menurut data, sekitar 70 persen dari semua penyakit reproduksi di negara ini disebabkan oleh kebersihan menstruasi yang buruk, yang juga dapat memengaruhi angka kematian ibu.
Duh, sedih banget!
• Heboh Remaja Mabuk Air Rebusan Pembalut, BNN: Jadi Pembalut Bekas Pakai Itu Direndam
Artikel ini telah tayang di CewekBanget.grid.id dengan judul Harga Pembalut Mahal, Ini yang Dipakai Cewek-cewek dari Berbagai Negara Saat Mentruasi.