4 Fakta Baru Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Saksi Ungkap Televisi Korban Menyala Saat Dini Hari
Satu keluarga tewas dibunuh di Bekasi. Korbannya ada juga yang masih anak-anak. Saksi ungkap tv korban menyala saat dini hari
Penulis: Januar AS | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM - Satu keluarga di Jalan Bojong Nangka 2 RT 02/07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, ditemukan tewas, Selasa (13/11/2018) dini hari.
Feby Lofa, warga sekitar mengatakan, pada pukul 03.30 WIB dini hari, ia melihat gerbang kontrakan samping rumah korban sudah terbuka, dan televisi di ruang korban menyala.
Namun, saat saksi memanggil korban dari luar rumah, tidak ada jawaban.
Ia sempat menelepon satu di antara korban, tapi tidak diangkat.
• Awalnya Tak Dipercayai Gus Dur, Pesan Para Kiai ini Terbukti saat Dirinya Jatuh dari Kursi Presiden
Kemudian, ia kembali ke kontrakan.
"Saya sempat lihat gerbangnya kebuka, saya panggil tidak nyahut, padahal TV nyala, kira saya tidur kali. Ya sudah saya pulang ke kontrakan," jelasnya.
Pada pagi hari, ia curiga korban yang biasa bekerja, belum berangkat.
Ia penasaran dan membuka jendelanya.
"Biasanya korban ini (suaminya) kan kerja suka berangkat sekitar pukul 06.30 WIB. Tapi belum bangun juga, saya lihat lewat jendela ternyata penghuni rumah tergeletak penuh darah," katanya.
Ia kaget, dan langsung melaporkan ke warga lain dan ketua RT.
"Saya kasih tahu warga lain dan Pak RT. Terus langsung nelepon Polsek Pondok Gede," ujarnya.
Satu keluarga yang tewas itu terdiri dari suami istri dan dua anak, yakni Diperum Nainggolan (38), suami; Maya Boru Ambarita (37), istri; Sarah Boru Nainggolan (9), anak pertama; Arya Nainggolan, (7) anak kedua.
Pantauan Warta Kota, sampai saat ini Tim indentifikasi Polres Metro Bekasi Kota bersama Tim Jatanras Polda Metro Jaya sedang melakukan olah TKP, dan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab tewasnya satu keluarga tersebut.
Saat ini juga keempat jenazah sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.
Berikut ini sejumlah fakta yang berhasil dirangkum TribunJatim.com dari Warta Kota.
1. Kakak Korban: Lemas Saya, Kok Tega Banget Ya?
Satu per satu aparat kepolisian memasukkan jenazah keempat korban tewas itu ke dalam ambulans.
Tak hanya Intan, kerabat lainnya juga ikut histeris menangis.
Sejumlah kerabat juga ikut dalam mobil ambulans ke RS Polri Kramat Jati.
Intan mengaku kaget melihat keluarganya tewas setelah mendapat kabar dari kakaknya di Medan, Sumatera Utara.
"Pertama kali dikasih tahu sama saudara di Medan, bilangnya ada perampokan. Saya langsung ke rumahnya," kata Intan yang merupakan kakak korban, kepada Warta Kota (Grup TribunJatim.com), Selasa (13/11/2018).
Setelah datang ke lokasi, dirinya kaget rumah sudah diramaikan warga.
"Saya kira perampokan saja enggak sampai tewas. Enggak tahunya malah tewas gitu. Lemas saya, enggak kuat saya," ucapnya.
Ia menambahkan, adiknya orang baik dan tidak pernah ada masalah.
"Dia baik banget, enggak pernah ada masalah apa-apa. Saya kaget makanya, kenapa jahat bangat (pelakunya)," ucapnya.
2. Korban dan keluarganya sudah tinggal selama lima tahun
Menurut Intan, Diperum Nainggolan (38) telah tinggal di rumah itu selama lima tahun, dan telah dua tahun membuka warung.
"Suaminya kerja, sama buka warung. Istri yang jaga warungnya. Anak-anaknya masih pada kecil, tega banget ya?" cetusnya.
Pantauan Warta Kota, sampai saat ini Tim indentifikasi Polres Metro Bekasi Kota bersama Tim Jatanras Polda Metro Jaya sedang melakukan olah TKP, dan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab tewasnya para korban.
Kepolisian juga menerjukan anjing pelacak K9 untuk mencari jejak pelaku.
3. Lokasi kejadian dipadati warga
Saat ini lokasi pembunuhan di Bekasi telah dipasang garis polisi.
Tim identifikasi Polres Metro Bekasi Kota juga telah datang untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan satu keluarga.
Penyebab tewasnya satu keluarga dalam pembunuhan di bekasi itu belum dapat dipastikan.
Pihak kepolisian belum bisa memberikan komentar.
Namun, mereka diduga korban pembunuhan.
Pantauan Warta Kota, lokasi kejadian dipadati warga yang ingin melihat langsung.
4. Kesaksian warga
Saat ini keempat jenazah masih di dalam rumah, dan akan dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut penyebab kematian.
Dari keterangan saksi bernama Erna mengatakan sekitar pukul 03.30 WIB seorang saksi melihat gerbang kontrakan korban sudah terbuka.
Televisi di rumah korban juga terlihat menyala.
Saksi mencoba memanggil korban dari luar rumah namun tidak ada jawaban.
Saksi pun meninggalkan lokasi dan kembali ke kontrakannya.
Pada pagi hari sebelum berangkat kerja sekitar pukul 06.30 WIB, saksi melihat korban belum bangun.
Saksi pun curiga dan membuka jendela.
"Saksi melihat banyak korban dan sudah tergeletak serta terdapat darah. Saksi memanggil saksi lainnya untuk melihat jendela. Mereka melaporkan hal tersebut kepada Ketua RT dan Polsek Pondok Gede," katanya.
Erna mengungkapkan penyelidikan masih berlangsung dan belum ada indikasi barang yang hilang.
"Belum ada (barang yang hilang). Sementara ini masih kronologi," ujarnya.
Pantauan Warta Kota, sampai saat ini Tim indentifikasi Polres Metro Bekasi Kota bersama Tim Jatanras Polda Metro Jaya sedang melakukan olah TKP, dan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab tewasnya satu keluarga tersebut.
Saat ini juga keempat jenazah sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.