Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

5 Hal Tentang Sekaten, Tradisi untuk Memperingati Maulid Nabi di Keraton Surakarta dan Yogyakarta

Dalam menyambut hari Maulid Nabi Muhammad SAW, beberapa daerah di Indonesia menggelar tradisi unik.

Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO
Gunungan Jaler saat dikirab dari Keraton menuju Masjid Agung Surakarta dalam puncak perayaan sekaten, Jumat (1/12/2017). 

TRIBUNJATIM.COM - Maulid Nabi Muhammad tahun ini jatuh pada Selasa (20/11/2018).

Dalam menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW tersebut, beberapa daerah di Indonesia menggelar tradisi unik.

Misalnya, di daerah Surakarta dan Yogyakarta yang akan dimeriahkan dengan pasar malam atau biasa disebut Sekaten.

Dilansir TribunSolo.com (grup TribunJatim.com) dari Wikipedia, sekaten adalah rangkaian kegiatan tahunan ini berlangsung selama 40 hari, dimulai pada awal bulan Safar.

Daftar Lengkap Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW dalam Bahasa Inggris dan Indonesia

Namun, untuk perayaan secara resmi akan berlangsung pada tanggal 5 dan berakhir pada tanggal 12 Rabiul Awal.

Pada perayaan resmi itu ada sejumlah prosesi penting, di antaranya dimainkannya gamelan pusaka di halaman Masjid Agung masing-masing keraton, pembacaan riwayat hidup Nabi Muhammad, dan rangkaian pengajian di serambi Masjid Agung.

Puncaknya, ada Grebeg Muludan sebagai bentuk syukur pihak istana dengan keluarnya sejumlah gunungan untuk diperebutkan oleh masyarakat.

Berikut beberapa keunikan dari sekaten yang dirangkum TribunSolo.com (grup TribunJatim.com) dari berbagai sumber:

1. Asal Mula Sekaten

Dilansir dari Kompas.com (grup TribunJatim.com), tradisi turun temurun dari sekitar abad ke-15 ini berasal dari Kerajaan Demak yang merupakan kerajaan Islam di pantai utara Jawa.

Seiring berjalanya waktu, agama Islam mulai menyebar ke beberapa daerah.

Metode penyebaran Islam juga beragam dan salah satu yang unik adalah penyebaran agama Islam melalui kesenian dan kebudayaan melahirkan tradisi-tradisi.

Berawal dari gagasan Sunan Kalijaga untuk menyelenggarakan sebuah perayaan dalam menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, sampai akhirnya sistem perayaan itu diberlakukan di Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.

12 Bacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW, Lantunkan Saat Maulid Nabi Besok Selasa 20 November 2018

2. Perbedaan Gamelan di Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta

Tradisi Sekaten ini ditandai dengan ditabuhnya gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari milik Keraton Kasunanan Surakarta di bangsal selatan dan utara kawasan Masjid Agung Surakarta.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved