Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Begini Kisah Sang Pemburu Lipan dari Lamongan, Ada Sensasi Berburu Lipan Hingga Dijual ke Tiongkok

Sang pemburu lipan, Isyom Basuni, warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan ini sudah hampir tiga tahun menekuni pekerjaan ini.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
SURYA/HANIF MANSHURI
Isyom Basuni sang pemburu kelabang dan hasil tangkapannya 

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Lipan atau yang biasa disebut kelabang adalah  hewan yang banyak dihindari bagi siapapun yang menjumpai.

Umumnya mereka takut sengatannya yang berbisa dan dapat menyebabkan bengkak jika terkena gigitan atau sengatannya.

Tapi nampaknya itu bukan menjadi penghalang berarti bagi para pemburu kelabang.

Kini kelabang diburu dan dapat menciptakan pundi - pundi uang .

Kisah Nyata dari Thailand, Biasa Jadi Pemangsa, Ular Ini Jadi Santapan Lipan, Ini Fakta Kejadiannya

Jokowi Ngobrol di Mata Najwa, Ada Ucapan Jan Ethes yang Tak Sengaja Terekam Hingga Curi Perhatian

10 Foto Detik-Detik Sebelum Insiden Mematikan Terjadi, Tewasnya Putri Diana Hingga Kisah Si Kanibal

15 Foto Gaetano Castano, Anak Gaston Castano yang Saat Lahir Sempat Bikin Adik Julia Perez Menangis

Saat Bule Nilai Bahasa Inggris Agnez Mo Hingga Anggun C Sasmi yang Dikenal Pintar, Gimana Hasilnya?

Lipan atau kelabang yang sudah dikumpulkan
Lipan atau kelabang yang sudah dikumpulkan (SURYA.CO.ID/HANIF MANSHURI)

Kelabang tangkapan laku dijual dan hasilnya sangat menjanjikan.

Ternyata sang pemburu kelabang, Isyom Basuni, warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan ini sudah hampir tiga tahun menekuni pekerjaan berburu kelabang.

Hampir setiap malam ia menyusuri area persawahan untuk berburu kelabang, tanpa takut terkena sengatan hewan buruannya.

"Ya sudah 3 tahun terakhir, saya berburu kelabang," kata Isyom kepada TribunJatim.com, Sabtu (15/12/2018).

Hanya saja, perburuan itu tidak ia lakukan sepanjang musim. Namun hanya musim penghujan Isyom mencari kelabang.

Kalau musim kemarau susah mendapatkan kelabang, karena tidak banyak yang keluar.

Lipan Akan Diekspor ke Vietnam Lewat Bandara Juanda, Balai Karantina Pertanian Langsung Lakukan Ini

Seorang warga Lamongan sedang berburu lipan atau kelabang tengah malam.
Seorang warga Lamongan sedang berburu lipan atau kelabang tengah malam. (SURYA.CO.ID/HANIF MANSHURI)

Hanya berbekal alat yang sangat sederhana, yakni sumpit panjang untuk menangkap kelabang dan senter kepala untuk penerangan, Isyom memulai berburu hewan yang lebih banyak beraktivitas di malam hari (nokturnal) tersebut.

Ia pun tak lupa membawa kaleng berisi air yang dicampur deterjen sebagai wadah, sekaligus untuk mematikan kelabang yang sudah ditangkap.

Biasanya, pasca turun hujan lebih banyak kelabang yang keluar dari sarangnya, keluar dari sela tanah, tumpukan daun dan ranting.

Isyom tergolong warga yang cukup rajin, karena pria ini juga memiliki usaha penggilingan padi ini.

"Berburu kelabang ada sensasi, selain menghasilkan," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved