Operasi Lilin Semeru 2018
650 Personel Amankan Natal dan Tahun Baru, Inilah Titik Rawan Macet dan Black Spot di Kota Batu
650 personel gabungan antara Polri, TNI, Dishub, dan stake holder lainnya dipastikan mengamankan Kota Batu selama pengamanan libur panjang.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, BATU - Sebanyak 650 personel gabungan antara Polri, TNI, Dishub, dan stake holder lainnya dipastikan mengamankan Kota Batu selama pengamanan libur panjang.
Saat Natal dan juga Tahun Baru 2019. Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto, mengatakan unsur gabungan itu terdiri dari 200 personil, TNI 75 personil, Dishub sekitar 40 personil.
"Serta kami juga melibatkan rekan - rekan organisasi masyarakat (Ormas), Sentra Mitra Komunikasi Polri (Senkom), Tagana, dan ada adik-adik pramuka sekitar 400 personil," kata Budi seusai Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Semeru 2018 di Alun - Alun Kota Batu kepada TribunJatim.com , Jum'at (21/12).
Ia menegaskan prioritas utama dalam pelaksanaan pengamanan tersebut yakni tempat ibadah, tempat wisata, kantor pemerintahan. Tak kalah pentingnya juga di tempat kegiatan kemasyarakatan selama Natal dan tahun baru.
Seperti di rumah warga, tempat umum, restoran, dan lainnya. Selain pengamanan juga memastikan titik kemacetan bisa terurai. Karena saat liburan ini di beberapa ruas sering terjadi kemacetan.
• Diminati PSM Makassar, Winger Persebaya Irfan Jaya Bereaksi: Saya Mau Bicara Dulu dengan Manajemen
• Potret Penampilan Pemain Home Alone Setelah 28 Tahun Berlalu, Ada Macaulay Culkin hingga Joe Pesci
"Pada intinya kami kepolisian dan petugas siap hadir ditengah - tengah masyarakat. Dan perlu diketahui tengah menyiapkan 8 pos pengamanan di sejumlah titik di Kota Batu," imbuhnya kepada TribunJatim.com .
Di antaranya Pos Pengamanan di Pendem, Pos Pelayanan ada di Lippo Plaza dan Alun-Alun Batu, Pos Pesangrahan, Pos Bumiaji atau Rest Area, Pos Pujon, Ngantang dan Kasembon. Pengamanan Operasi Lilin Semeru 2018 ini mulai Jum'at (21/12) hingga 1 Januari 2019.
Disatu sisi Polres Batu tidak merekomendasikan Jalur Lingkar Barat (Jalibar) dijadikan jalur alternatif. Karena Jalibar yang berada di Desa Tlekung dan Desa Oro-oro Ombo ini termasuk jalur yang curam, sehingga bisa membahayakan wisatawan yang belum pernah melewati jalur tersebut.
Kanit Laka Polres Batu, Ipda Anton Hendri menambahkan jalur tersebut bukan tidak diperbolehkan, tetapi tidak dianjurkan bagi yang belum pernah melewati jalur itu.
Pihaknya lebih menyarankan agar pengendara dan wisatawan menggunakan jalur alternatif lain. Ia menyebutkan jalur itu seperti Jalur Karangploso-Batu, lalu Jalan Raya Tlekung, Desa Pendem tembus ke pertigaan Lippo Plaza.
Lalu untuk menuju arah Selecta Desa Tulungrejo, wisatawan bisa langsung lewat Desa Sumberejo Perempatan Pos Polisi Pesanggrahan langsung menuju pintu masuk Selecta.
"Lebih baik kami menyarankan agar lewat jalur desa. Karena selain lebih aman, apabila terjadi sesuatu warga sekitar bisa membantu. Karena melewati rumah warga," ungkapnya.
Anton menambahkan, jalur alternatif itu digunakan untuk mengurai kemacetan di jalur utama. Jalur utama itu seperti Jalan Ir Soekarno, Jalan Moh. Hatta.
Nantinya Polres Batu bekerjasama dengan Pemkot Batu untuk memasang rambu-rambu petunjuk arah jalur mana saja yang dijadikan alternatif.
Tidak hanya itu, pihaknya juga akan mengerahkan petugas di titik-titik black spot atau titik yang rawan terjadi kecelakaan. Seperti jalur black spot, yaitu jalur yang rawan terjadi kecelakaan. Jalur itu dikatakan black spot karena terjadi kecelakaan dan korban meninggal dunia.
Blank Spot itu seperti di Jalan Abdul Manan, Jalan Wijaya Kecamatan Pujon, Jalan Mangir Kecamatan Kasembon, Jalan Bukit Berbunga Kecamatan Batu, dan Jalan Pandanrejo, Desa Pandanrejo. (Sun/TribunJatim.com)