Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

5 Hal Menarik Saat Galungan di Bali, dari Ngayah di Pura Sampai Ngelawang Barong

5 hal menarik yang dilakukan saat Galungan, perayaan besar bagi umat Hindu di Bali.

Editor: Alga W
Surya/David Yohanes
Romo Mangku Musiram (tengah) memimpin umat Hindu Tulungagung melaksanakan upacara Galungan, di Pura Jagad Tulung Urip. 

Yang perlu diingat, karena pura adalah tempat suci, jaga kesopanan pakaian, ya.

Menjelajahi Museum Manusia Pura di Sangiran, Menerawang ke Zaman Jutaan Tahun Silam

3. Objek foto yang indah

Sehari kemudian, umat Hindu biasanya saling mendatangi rumah keluarga dan kerabat untuk mengucapkan selamat hari raya atau bersilaturahmi.

Di pekan Galungan ini, jalanan-jalanan Bali akan tampil cantik dengan penjor-penjor (bambu dengan hiasan janur) yang didirikan secara berderet.

Tentunya, jadi objek foto yang kece banget ya?

Penjor
Penjor (gustibali.com)

Kisah Masjid Djinguereber di Timbuktu, Terbuat dari Lumpur, Dulu Hampir Dihancurkan Kelompok Militan

Namun ingat, mereka sedang beribadah, usahakan untuk menjaga jarak dengan menggunakan lensa jarak jauh.

Hindari memotret umat Hindu yang sedang beribadah di pura dari jarak dekat ya!

7 Negara Ini Rayakan Natal dan Tahun Baru dengan Makanan Khas, Ada yang Kuenya Seperti di Indonesia!

4. Gadis-gadis berkebaya turun di jalanan

Karena Galungan merupakan hari raya besar selain Nyepi, maka sekolah dan instansi pemerintah biasanya libur antara tiga hari sampai sepekan.

Saat itulah, seluruh Pulau Bali seakan berhias dengan penjor-penjor cantik yang meneduhkan, dan gadis-gadis berkebaya warna-warni turun di jalan.

Selain itu akan banyak sesajen dalam aneka warna bunga dan buah, lalu tetabuhan dinamis gamelan baleganjur.

Hari Raya Galungan di Bali
Hari Raya Galungan di Bali

10 Tempat Indah di Film Disney yang Ternyata Ada di Dunia Nyata, dari Venezuela, India, Sampai China

5. Tradisi ngelawang barong

Ngelawang barong
Ngelawang barong

Tradisi yang biasa muncul di saat Galungan adalah ngelawang barong.

Tradisi ini dipercaya untuk menyeimbangkan alam sehingga menjauhkan manusia dari bala dan bahaya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved